Chereads / Aku Kamu dan Masa itu / Chapter 24 - Menutupi kesalahan TL

Chapter 24 - Menutupi kesalahan TL

POV REO

Setting : Suasana di kamar apartment Reo yang luas, ruangan cozy dengan interior modern dan masculin, Reo adalah anak dari konglomerat negeri ini, dia menempati sebuah gedung apartment mewah di tengah kota, dan kini Bey terbaring di ranjang kamar Reo yang berdesain ala eropa

-

-

-

Aku lama terduduk di sisi ranjang, memandang lekat sekali lagi ke arah gadis yang masih terlelap dalam tidurnya. Cahaya pagi yang menembus kaca memberi kilauan pada kulitnya. Senyum ku tak berhenti mengembang, hati ini terlalu gembira mengingat apa yang telah kami lakukan tadi malam.

Aku faham hanya aku yang merasa bahagia di sini, entah bagaimana perasaan dia saat nanti tersadar atas apa yang telah aku lakukan, itu membuat ku gelisah

Aku beranjak beberapa kali mondar mandir, kegelisahan dalam hatiku semakin meningkat menjadi khawatir dan takut tak kalah gadis ini mulai merenggangkan badan, mengeryitkan air muka, pertanda akan segera tersadar

Aku menggigit ujung kuku, sesaat sebelum Bey benar benar tersadar dan membuka matanya, suara bel di luar mengagetkan ku.

Aku beranjak dari kamar, meraih pintu depan, kulihat Ailee memasang wajah tegang di hadapan ku

" Mana Bey ! " Suaranya sedikit berteriak, air wajahnya terlihat kesal dan juga cemas, dia meneliti keadaan ku yang hanya memakai celana tranning

" Kak, aku percaya dengan mu tapi kenapa kakak seperti ini ! " Wajah Ailee berubah kecewa suara nya sedikit merendah dan sinis. Dia menatap ku lekat dari atas hingga bawah, sorot matanya meneliti keadaan ku yang tanpa pakaian lengkap semakin membuat air wajahnya menegang

Aku masih terdiam tertegun mendengar ocehan Ailee, belum selesai urusan ku dengan Bey sekarang Ailee sudah menyerang ku. Aku sangat bingung menghadapi semua ini. Aku berusaha mengatur nafas mencoba berpikir jernih bagaimana merangkai kata - kata barangkali bisa mengurangi tensi tinggi adik perempuanku ini

Dua gadis yang berada di apartment ku saat ini sangat lah berharga untuk hidup ku. Aku mencintai mereka dengan cara berbeda

" Ailee, kakak tidak seperti yang kau pikirkan " ujar ku jelas berbohong

" BOHONG !!! " shit ! teriakan Ailee seperti tembakan pistol yang tepat menusuk dada ku

" Ailee .. " aku berusaha keras membujuknya menurunkan tensi amarahnya

" Kakak ga akan tega melukai Bey, kamu tau kan, kakak cuma ... " aku terdiam tak bisa menceritakan detail kejadian malam tadi pada Ailee

" cuma apa ! " tukasnya ketus

" Cuma ga bisa jagain teman Ailee, gitu !! " tangannya dilipat di dada dengan pandangan yang menghakimi ku saat ini sangat jelas jika Ailee sudah bisa menebak apa yang terjadi dianta aku dan Bey malam tadi, bagaimana A

aku menang dalam perdebatan sengit ini

" sekarang Ailee tanya , kakak apain Bey semalam ? " aku terkejut dengan pertanyaan Ailee, matanya menatap tajam. Aku tak mampu berkata - kata lagi. Aku tahu aku melakukan kesalahan dan aku tidak sanggup membicarakan semua nya pada Ailee, adik ku ini sangat menjaga temannya

Aku menangkap sorot kecewa di bola matanya , ini sangat mencemaskan ku. Aku hanya ingin menjadi kakak yang sempurna untuknya tapi aku malah melukai Ailee. Aku meraih bahu Ailee dengan telapak tangan ku

" Ailee .. " gumam ku perlahan menyebut namanya, mencari ketenangan dalam bola matanya yang mengeluarkan sambaran kilat penuh emosi

" Reo ga salah Ailee .." aku tersentak, suara Bey yang memutus kata kata ku sangatlah mengejutkan. Ailee dan aku menoleh kompak melihat Bey di antara ruangan kami berdiri dan kamar. Mulut ku menganga, aku menarik lengan dan mengusap wajah, pandangan ku berusaha mengintip dari balik sela jari telapak tangan

Aku tak mampu melihat Bey, bukan hanya karena kejadian semalam tapi lihat lah, dia kini memakai kemeja ku yang kebesaran, bahkan pahanya terekspos kemana - mana. Rambutnya yang acak acakan, wajahnya yang polos

Deg ! Degg!! Degg!!!

Jantung ku berpacu cepat. Ada apa dengan aku akhir akhir ini. Aku tau Bey sangat cantik ! ku lirik wajah Ailee yang masih tak percaya dengan penglihatannya. Dia mendekati Bey menurunkan pandangan dan menatap dalam dari kaki hingga kepala Bey, dia masih tercengang

" Bey , are you okay ? " tanya nya perlahan. Bey masih terlihat diam antara bingung atau bengong. Aku hanya tak berani menatap wajahnya langsung, rasanya udara di sini menjadi gerah

" kenapa Bey, kemana gaun mu ? " pertanyaan Ailee jelas sedang menyelidik

Bey memegang ujung kemeja ku, ya ampun ! apa yang dia lakukan, ini sungguh di luar batas, kau sangat seksi dan menggoda ! damn ! Stop please ! Aku mencoba membuang semua pikiran yang meracuni ku. Aku hanya terlalu menyukai gadis itu

" a, ada, i, itu, ribet ! " jawabnya terbata bata, wajahnya merona semu. Dia mencuri lirik ke arah ku. Aku mencoba membalas dengan sudut mata kikuk dan hati yang bergetar hebat. Ailee menatap ku dan memicingkan mata masih menyimpan amarah, lalu lengan Ailee terangkat menyentuh bahu Bey dan menuntun gadis menggoda itu untuk duduk

" Aku akan mengambil pakaian di mobil, bersihkan badan mu. Aku antar pulang " Ailee beranjak dari duduk nya, berjalan ke arah ku, dia berhenti sebentar menatap ku dalam

" Awas macem macem lagi ! " Ancam nya. Aku memundurkan badan, lagi ! Ailee pasti bisa menebak apa yang terjadi di antara kami. Aku menarik nafas pasrah. Bey menatap ku, aku berusaha menghindari tapi aku tak bisa terus menghindar. Aku harus hadapi , ya tentu saja

Mari selesaikan dengan jantan !

**** ****

POV BEY

Setting : Masih di kamar mewah milik Reo, Bey menatap aneh mendapati ruangan yang asing baginya, lemari besar, kaca dengan bingkai penuh ukiran indah, ada juga lemari kaca dengan jejeran mobil berukuran kecil yang tersusun rapi, Bey terbangun dan segera beranjal dari kasur besar beraroma parfum favorit Reo

-

-

-

Aku mendengar perdebatan yang sayup sayup mengusik lelap ku, terdengar suara laki laki dan wanita yang semakin jelas di luar sana. Aku membuka mata dan menatap sekeliling ku, ruangan yang asing

" dimana aku ? " Belum selesai heran aku bertambah kaget melihat badan ku yang polos di balik selimut

" Apa yang terjadi ? " Pertanyaan dalam diri ku semakin besar saat melihat kemeja di atas kasur, punya siapa ini ? batin ku bertanya tanya. Aku meraihnya mencoba menutupi badan ku dengan segera

Perdebatan di luar sana semakin jelas, kepingan kepingan ingatan silih berganti berbayang dalam pikiran ku. Aku mencoba merangkainya

" pemuda di taman. Seseorang dengan baju hitam ? " rasanya seseorang menggendong ku sambil berlari. Dia terus memanggil manggil nama ku, siapa dia ? Mario ? aku menggeleng, sosoknya tidak seperti Mario

Aku mencoba berpikir semakin keras sekali lagi. Terakhir aku di taman dengan minuman di tangan, seorang pemuda memberikannya, lalu aku mendengar suara pukulan, apa yang terjadi. Aku mengingat samar seorang laki - laki yang membopong ku, Mario... tapi Aku meragukannya, ingatan ku seperti berputar putar aku mencoba menebak rangkaiannya sekali lagi

Aku melihat ingatan saat aku menciumi dada seseorang dengan penuh hasrat, dada Mario ? aku tak yakin

Apa yang aku lakukan tadi malam ? rasanya seketika hasrat di tubuh ku meningkat dan tak terbendung, siapa yang aku cium dengan gila, yang aku raih kepalanya saat itu ? Bahkan aku sempat menangkap ekspresi terkejut nya karena tingkah liar ku

Aku menyisir pangkal rambut menjambak kasar rambut sendiri, aku sering kehilangan kendali seperti itu. Wajah ku memerah menyadari betul bahwa itu bukan Mario, kenapa aku begitu. Apa yang aku lakukan geram ku kesal

Aku memasang kuping, seseorang berbisik di telinga ku samar. Aku mencoba mendengarnya

" Aku Reo.. "

Aku Reo, Aakuu Reeoo, Akuuuu Reeeoo, AKUUU REEEOOOO !!!

Bisikan itu terus menggema di telinga ku, membuat bulu kuduk ku berdir. Aku benar benar tak tahan mendengarnya, segera aku berajak dari kasur. Aku mengintip dari balik pintu, ku lihaat Ailee dengan wajah marah dan Reo dengan ekspresi cemas tersirat jelas.

Jelas ku dengar suara Ailee yang mencoba menghakimi kakak nya

Aku melangkah keluar dari kamar. Aku yang harus menjelaskan semua nya batinku, itu bukan kesalahan Reo, itu karena kecerobohan ku

" Reo tidak salah Ailee ! "

kalimat itu keluar begitu saja dari mulut ku. Aku harus mengatakannya dengan benar, semua memang bukan salah Reo. Aku mengingat jelas kejadian malam tadi. Kejadian kacau yang sangat menyesakkan tapi itu semua bukanlah salah Reo, itu adalah kesalahan ku sendiri

Reo dan Ailee berganti menatap ku dalam, Ailee memasang wajah heran dan Reo ? aku mencoba menatap nya, tentu sulit sekali, rasanya aku mau pakai kacamata besar atau topeng untuk menutupi wajah ku

Aku terbayang kejadian tadi malam, lihatlah wajah malunya. Aku mencoba menatap wajah nya yang gugup, aku pun begitu. Aku tidak bisa menjawab pertanyaan Ailee dengan lancar

Ailee meninggalkan aku berdua dengan Reo di ruangan penuh privasi ini. Aku duduk terdiam Reo masih berdiri di sana, kami hanya saling terdiam, suara jam berdetak kencang, suny . Tidak ada yang berani memulai memecah kecangguhan ini

terima kasih sudah membaca sampai disini..

terus dukung dengan memberi review dan komentar berikut 5bintang di depan..

Komentar tiap tiap babnya..

Kirim power stone sebanyak2nya

beri hadiah sebanyak banyak ya agar penulis terus bersemangat dalam berkarya

ig @anyun yun yun yun (jng pakai spasi)