Chereads / cinta dan kebodohan / Chapter 12 - ayah

Chapter 12 - ayah

tubuh toeng sudah melewati pintu,mata toeng yang seperti jarum jam yang menggelilingi ruangan itu untuk bertanya di ruang mana ayah toeng ditahan,"tapi tak ada satu pun manusia yang berada ditempat itu,hati kecil toeng berkata,"benarkah ini yang dinamakan kuburan???

langkah toeng mulai menyelusuri tiap-tiap pembatas ruangan,,tiba-tiba langkah toeng terhenti"melihat banyak kerumunan yang mengelilingi sebuah ruangan,,jelas kerumunan itu seperti juga ingin mengetahui apa yang sebenarnya terjadi...

plak..plak

empat petugas berbaris dengan tubuh setengah telanjang, dan tubuh penuh dengan memar,"apa begini kalian menyelesaikan masalah!!!

seharusnya kalian malu sebagai petugas bukannya mencari tahu kenapa bapak dedi di tahan,kalian malah memaksa pak Dedi menjawab dengan isu yg kalian dengar beredar.

dengan tangan terkepal Mawardi menahan emosi,"kalian di pecat,,empat petugas merasa sesak di dada mereka,tapi pak"

apa yang tapi,"saya tak ingin mendengar pembenaran akan diri kalian.

pergi dari sini!!

dengan emosi dan sedikit rasa penyesalan keempat petugas itu melewati kerumunan petugas yang telah menonton mereka dari tadi,,toeng yang berdiri paling belakang ditabrak oleh salah satu petugas yang di pecat oleh Mawardi.

membuat tubuh toeng mundur selangkah kebelakang,sedangkan petugas itu terpental dan jatuh,petugas itu berdiri lalu memegang Krah baju toeng,"anjing Lo punya mata ngak.

dengan wajah yang cuek diiringi dengan siulan kecil dimulut toeng membuat pria itu makin menjadi-jadi amarahnya.

petugas itu melepas Krah baju toeng dengan sedikit mendorong tubuh toeng kebelakang,diiringi dengan kepalan tangan yang mengarah kepada toeng,toeng yang sudah menyadari pergerakan pemuda itu,seraya berjongkok sambil berpura-pura membenarkan tali sepatu,pukulan tak berpenopang membuat tubuh petugas itu kehilangan keseimbangan dengan tubuh yang sudah menungging dilantai petugas itu menatap dalam-dalam wajah toeng dengan penuh amarah, toeng bertingkah polos dihiasi dengan senyum menghampiri petugas yang menungging.

bapak ngak apa-apakan?

kok bisa jatuh pak?

toeng memapah perlahan petugas itu agar berdiri.

melihat kepolosan toeng dan wajah imut dengan senyuman membuat perlahan amarah petugas itu mereda.

ngak apa-apa kok dek.

bapak hanya tersandung akibat kelelahan.

syukur deh kalau begitu,raut wajah toeng tiba-tiba berubah melihat sekujur tubuh petugas itu dipenuhi luka memar,"siapa yang melakukannya pada bapak,kenapa tubuh bapak penuh dengan memar?

perlahan petugas itu menyembunyikan tangannya kebelakang,tidak ada apa-apa kok dek.

3 petugas yang melihat tindakan pemuda itu pun bergegas menuju toeng,dan membawa pergi petugas yang bersama toeng,"Ayuk pak kita ada tugas yang harus diselesaikan.

saat petugas itu pergi toeng merasa senang dalam hati.

dikarenakan tubuh petugas itu penuh dengan memar,toeng dari awal sudah melihat dari balik kerumunan petugas,,Mawardi memarahi keempat petugas itu lantaran telah menyiksa bapaknya.

kerumunan yang melihat toeng merasa heran dengan toeng,siapa pun yang melihat pasti tahu bahwa petugas itu ingin menghajar toeng,tapi kenapa dengan anak ini ,dia merasa tak ada terjadi sesuatu,dan sebagian wanita yang melihat toeng dipenuhi dengan mata love love.

aduh ganteng banget..

toeng berjalan ke kerumunan.

permisi mbak apa pak mawardinya ada?

wanita itu gugup menjawab pertanyaan toeng ditambah dengan detak jantung yang tak berirama.

ada kok ganteng,mau saya antarkan?

boleh mbak,"jangan panggil mbak dong,"panggil Herlin aja,"aduh jadi ngak sopan saya kalau panggil nama mbak.

wajah herliin berubah seperti udang rebus.

beberapa pemuda yang berdiri dibelakang herliin maju dan berdiri disamping toeng dan herliin.

sini sini biar saya anterin dek!

ngak biar Tante aja yang anterin!

aku aja.

ngak usah repot mbak,tunjukan aja arah menuju ruangan pak Mawardi.

wanita itu serentak menunjuk arah ruangan pak Mawardi.

itu dek yang pintunya kebukak.

toeng membungkuk kepada wanita itu.

makasih mbak.

baru saja toeng mau melangkah keruangan pak mawardi, tiba-tiba saja dia melihat pak Mawardi yang keluar dari pintu dan berjalan menuju dirinya.

sesampai di depan toeng Mawardi langsung menundukkan kepalanya kepada,selamat sore pak toeng,melihat pemandangan ini membuat kerumunan itu makin bertanya-tanya siapa pemuda ini!

hmmm

sore juga pak.

mari pak kita bicara diruangan saya pak.

kerumunan yang memenuhi koridor di depan ruangan Mawardi itupun membukakan jalan,mereka hanya terus bertanya-tanya dalam hati sambil melihat toeng yang begitu santai terhadap Mawardi,berbeda dengan Mawardi yang begitu hormat dan canggung kepada toeng.

sesampainya di depan pintu Mawardi langgsung berteriak ke kerumunan itu,,bubar!!!!

apa kalian tak ada kerjaan'an!!

kerumunan itu bergegas menuju ruangan mereka masing-masing?

Mawardi menutup pintu sambil menoleh ke kiri dan kekanan memastikan ketikan itu sudah bubar semuanya.

suasana ruang Mawardi terasa hening,Mawardi tak tahu harus memulai pembicaraan dari mana,ditambah pak dedi telah disiksa oleh bawahannya.

dengan menyadarkan tangan dan menyilangkan kaki di kursi toeng mulai berdehem.

Hem

apa disini boleh merokok pak Mawardi?

boleh tuan.

tubuh Mawardi sudah dipenuhi keringat dingin.

toeng membakar rokok di mulutnya hingga ruang Mawardi dipenuhi dengan asap.

ada apa pak Mawardi?

kenapa anda tak bicara,saya kesini bukan bermaksud menggangu kamu bekerja,hanya sekedar ingin mengetahui.

plakkk

toeng memukul meja

kenapa kamu tak menjaga ayah saya dengan baik?

cepat jawab Mawardi kalau dalam hitungan ketiga kamu tak memberikan penjelasan yang memuaskan,saya sendiri yang akan menjamin kamu dan keluargamu tak akan lagi bisa menghirup udara.

tatapan dingin toeng membuat tubuh Mawardi bergetar hebat,ditambah dengan ancaman toeng membuat Mawardi merasa amat takut.

be..be..gini

plak...

toeng memukul meja kembali

apa saya membuat kamu takut Mawardi,suara kamu bergetar.

bicara yang jelas.

baik pak.