Chereads / cinta dan kebodohan / Chapter 13 - ayah 2

Chapter 13 - ayah 2

Mawardi tau betul toeng orang seperti apa,"

kalau bukan karna toeng yang menolongnya atas fitnah yang dilakukan atasannya terhadap dirinya,mungkin saja dia dan keluarganya sudah menjadi gelandangan.

berkat toeng juga dia bisa menikmati posisinya yang sekarang.

Mawardi sungguh sangat ketakutan,dia tau bahwa takkan ada perkataanya yang menguntungkan dirinya.

jika dia mengatakan saya terlambat mengetahui bahwa pak Dedi sudah ditahan dan dintrogasi bawahanya,,pasti toeng menggangap dirinya terlalu santai dan tak bertanggung jawab atas tugas negara ini.

jika saya mengatakan saya tak tahu bahwa itu ayah toeng.

pasti tuan toeng menggangap saya menyalahgunakan wewenang saya,dan memihak pada masyarakat kelas atas.

maka di mata tuan toeng keadilan bisa dibeli.

ketakuatan Mawardi sudah level maksimum,

ruang yang memiliki empat pendingin di setiap sisinya tak bisa memberinya rasa sejuk,,keringat yang terus saja berjatuhan diikuti dengan gerak tubuh yang bergetar,beberapa saat Mawardi telah bergelut dengan pemikirannya yang rumit,mau tak mau Mawardi harus berkata jujur,karna bagi Mawardi tak mungkin dia bisa menyembunyikan kebohanganya dari toeng.

suara Mawardi seperti mesin pencor jalan.

ba...ba.pak...de....de...di ada di ru...ang..kesehatan..tuan.

raut wajah toeng menjadi dingin,diselimuti beribu pertanyaaan,ada apa?

kenapa dengan bapak gua Mawardi?

sungguh Mawardi tak tahu harus memulai pembicaraannya kepada toeng,karna Mawardi sudah tak tahu harus memulai pembicaraan dari mana,dia pun seketika itu berdiri lalu mengukapkan permintaan maafnya kepada toeng.

toeng menghela nafas yang dipenuhi dengan emosi...

huft

sudah Mawardi sekarang kamu antar saya ke tempat ayah saya.

baik pak,,"mari pak ikuti saya.

sepanjang koridor Mawardi hanya tertunduk,apa yang akan terjadi kepada dirinya setelah rapat toeng melihat ayahnya Yaang penuh dengan luka memar.

pak silakan itu ruangan bapak dedi berada pak.

makasih Mawardi,"kamu tunggu di luar saja.

baik tuan.

saat toeng melihat ayahnya yang terbaring di kasur dengan luka di sekujur tubuh toeng tak bisa menahan tangis.

yah yah...

ini toeng yah.

mata Dedi perlahan terbuka.

toeng kenapa kamu disini.

toeng mendapat kabar bahwa ayah ditahan.

jadi apa yang bisa kamu lakukan klau kamu tau ayah ditahan,sekolah kamu berantakan,brandal seperti kamu bisa berbuat apa??

pergi kamu dari sini ....

cepat pergi dari sini,,kalau kamu sudah menjadi orang,ayah baru mau mengakui kamu sebagai anak.

toeng langsung meninggalkan ayahnya dengan rasa kekecewaan yang mendalam.

tapi tak ada sedikit pun perasaan toeng membenci ayahnya..

saat melewati pintu,Mawardi yang mendengar semua percakapan toeng dengan ayahnya,

merasa heran dengan sikap toeng.

kenapa toeng tak mengatakan siapa dirinya yang sebenarnya..

jika saya menjadi pak Dedi alangkah bangga nya saya memiliki anak Yaang memiliki pengaruh yang luar biasa ke seluruh dunia.

tapi kenapa pak Dedi tak tahu siapa sebenarnya toeng.

toeng telah berdiri di depan Mawardi..

toeng menepuk pundak Mawardi dengan wajah yg lesu.

Mawardi tolong nanti kamu antar ayah saya kerumah sakit people,saya telah menghubungi kepala rumah sakit disitu,untuk merawat ayah saya.

Mawardi menggangukkan kepalanya.

setelah mengatakan itu toeng langsung pergi meninggalkan Mawardi.

Mawardi hanya melihat pundak toeng yang semakin menjauh..

toeng kamu memang seorang anak yang luar biasa,,tak sedikit pun kamu membalas percakapan ayahmu..

apa salahnya kamu jelaskan siapa dirimu.

begitu beruntung pak Dedi memiliki anak seperti kamu,bukan seperti anak saya yang masih sibuk menghamburkan duit orang tua.

Mawardi pun memasuki ruangan pak Dedi.

apa kabar pak Dedi..

baik pak mawardi,"kenapa kepala polisi menemui saya..

saya hanya ingin memindahkan bapak kerumah sakit people untuk perawatan lebih lanjut...

apa rumah sakit people,,,,saya tak mempunyai uang buat berobat dirumah sakit elit itu Mawardi..

soal biaya bapak jangan pikirkan karna toeng telah mengurus semuanya...!!

apa toeng yang mengurus semuanya.

mana mungkin berandalan seperti dia mempunyai uang...

saya telah gagal mendidiknya anak pak,,tiba tiba air mata Dedi keluar...

ada apa pak Dedi?

kenapa anda menangis??

saya menyesal tak bisa menjadi bapak yang baik bagi berandal itu Mawardi,"sudah pak Dedi jangan menangis,nak toeng tak seperti yang bapak pikirkan...

sebenarnya kalau bukan karena nak toeng mungkin saya tak bisa berada di posisi ini..

mendengar perkataan Mawardi,alangkah terkejutnya Dedi!!!

mana mungkin anak itu menolong kamu Mawardi,kerjanya setiap hari hanya berantem dan mencuri,,kamu jangan mengada-ngada Mawardi,apa kamu mau mengejek saya tak bisa membesarkan anak,,

bukan seperti itu maksud saya pak..

klau bapak tak percaya kepada anak bapak,bagaimana toeng bisa mempercayai bapak sebagai ayahnya,,

pantas saja toeng melakukan itu karna bapak selalu menggangap dia tak berguna..

kamu dari kita satu kampus dulu emang tak berubah ya Mawardi",pandai berbicara..

ini bukan berubah atau tak berubah Dedi,saya hanya kasihan kepada toeng,,anak yang memiliki kekayaan tak terhitung,bahkan semua konglomerat di negeri ini menaruh hormat kepadanya,tapi ayahnya sendiri malah terus merendahkannya...

semakin lama pembicaraan kamu semakin ngawur Mawardi..

baiklah ded,klau kamu tak percaya mari kita kerumah sakit people dan ketemu sama pak Ardi pemilik rumah sakit itu..