Dimas terdiam saat dirinya mendengar itu karena dia tidak bisa membantah apa yang dikatakan suara tersebut ataupun setuju. Dia belum mengalami dampak negatif dari memiliki Keabadian dan sebelumnya dia hanyalah makhluk Fana yang memiliki umur terbatas jadi mendapatkan Umur tidak terbatas membuatnya gembira.
Hanya waktu yang bisa membuat Dimas menyadari bahwa memiliki keabadian tidak selamanya menyenangkan.
"Apakah ada yang ingin kamu tanyakan kepadaku ?" Suara itu berbaik hati membuak sesi pertanyaan kepada Dimas.
Dimas merasakan bahwa sesuatu yang menahan mulutnya mulai menghilang dan membuat mulutnya menjadi bebas.
* Menghembuskan Nafas*
Mendapatkan kesempatan untuk bertanya, Dimas memiliki sebuah pertanyaan yang sudah dia pikirkan bahkan dia sangat berharap akan ada respon positif dari pertanyaannya tersebut.
"Apakah dunia ini memiliki Unsur Fantasy ?" Dimas bertanya dengan penuh harapan, dia sangat berharap bahwa dunia ini adalah dunia fantasy walaupun rendah setidaknya dia akan menemukan makhluk-makhluk fantasy.
Dia sangat berharap bahwa dunia ini sama sekali tidak sama dengan bumi dimana tidak ada hal-hal magis maupun makhluk mitos sehingga sangat membosankan, walaupun tidak sepenuhnya.
"Iya, Di dunia ini kamu akan dapat menemukan sihir, Vampir dan manusia serigala tetapi bukan hanya itu saja kamu juga akan dapat menemukan Alien " Suara itu mengkonfirmasi pertanyaan Dimas.
Dimas tersenyum lebar saat mengetahui bahwa dunia ini tidak sepenuhnya Normal bahkan ada Aliens di dunia ini, betapa menyenangkannya.
"Bisakah kamu memberitahukan kepadaku dimana aku akan dapat menemukan para penyihir ?" Dimas sangat bersemangat untuk belajar sihir dan sangat ingin cepat-cepat untuk bertemu dengan para penyihir karena mereka adalah orang yang bisa mengajarinya sihir.
Namun permintaan Dimas ditolak oleh suara itu.
"Tidak, aku sudah terlalu banyak menganggu dunia ini dengan memberikanmu kecurangan jadi aku tidak akan memberikan informasi lagi kepadamu kecuali kamu bersedia untuk menukarnya dengan salah satu kecuranganmu" Suara itu memberikan pilihan kepada Dimas yang tidak mungkin akan Dimas terima.
kecurangannya lebih berharga dari pada memiliki informasi lokasi para penyihir dapat di lihat dengan sangat jelas bahwa pertukaran itu tidak sebanding sama sekali.
"Tidak, terima kasih. Aku lebih tahu mana yang lebih berharga, hanya masalah waktu sebelum aku dapat menemukan para penyihir jadi aku tidak menerimanya. Bisakah kamu mengembalikan aku sekarang" Minta Dimas lagi pula dia tidak memiliki urusan lagi dengan tempat ini dan suara itu selain itu dia masih perlu menjalani hari seperti biasanya sebelum dia akhirnya memutuskan apa yang akan dia lakukan.
" Baik, ini adalah pertemuan pertama dan terakhir kita kamu tidak akan pernah bisa bertemu denganku lagi, jadi selamat tinggal"
...
Sebulan kemudian...
Dimas perlu membuktikan apakah yang dia alami di ruang gelap itu adalah kenyataan dan yang mengejutkan adalah hal itu sangat benar. Dia berlatih menggunakan pedang dan bertarung dengan pura-pura dengan penjaga desa yang memiliki hubungan baik dengannya dan sebagai hasilnya adalah keterampilan pedangnya berkembang dengan sangat pesat.
Hanya dalam satu bulan dia bisa menyamai Penjaga tersebut jika bukan karena fisik penjaga itu yang lebih kuat daripada dirinya maka miliknya maka Dimas yakin bahwa dia sudah bisa mengalahkannya.
Baik penjaga itu maupun Dimas sangat terkejut dengan perkembangan ini, dia sangat gembira bahwa dia bisa menyamai seorang penjaga yang memiliki pengalaman bertarung selama bertahun-tahun hanya dalam satu bulan.
Walaupun dia bukan yang terbaik di seluruh dunia dalam pertarungan saat ini tetapi hal itu bukan tidak mungkin untuk masa depan. Dia tahu betapa menakjubkannya kemampuan belajarnya. Jika dia berikan waktu maka dia pasti akan menjadi lebih kuat di segala bidang bukan hanya perkelahian.
"Aku bisa mendaftar tentara jika seperti ini, aku hanya perlu meningkatkan kekuatan fisikku saja dan mengumpulkan sejumlah uang untuk membayar biaya pendaftaran dan masuk ke kota maka aku yakin satu tahun sudah cukup untuk tubuhku menjadi lebih kuat dari pada saat ini. Masalah uang aku bisa menghabisi kepala desa dan mengambil miliknya. Dia harus membayar semua perbuatan buruknya selama ini" Dimas sudah membuat rencana yang bisa mengubah hidupnya untuk menjadi lebih baik lagi.
Dia sudah lama memendam kebencian terhadap kepala desa karena perbuatannya, dan dia memutuskan untuk membalas dendam setelah dia cukup kuat lagipula yang dia lawan adalah penjaga yang memiliki keterampilan yang sangat kurang dibandingkan dengan kepala desa.
Dia bisa saja mengandalkan keabadiannya untuk menenang melawan kepala desa, tetapi hal itu hanya akan memberikan perhatian yang tidak perlu dan bahkan akan berakibat buruk kepada Dimas.
Seperti yang sudah direncanakan oleh Dimas, dia mulai melakukan pelatihan fisik tetapi juga tidak melupakan pelatihan Pedangnya. Dia tidak bisa fokus ke dalam senjata lain terlebih dahulu karena bahkan setelah satu tahun dia masih tidak yakin bisa mengalahkan fisik dari kepala desa.
Kemampuan belajarnya sama sekali tidak membuat fisiknya berkembang dengan sangat cepat melebihi orang biasa karena hal itu berada di luar yuridis dari kemampuan belajarnya, bahkan keabadiannya sama sekali tidak banyak membantu.
Jika lengan patah atau bagian tubuh ada yang terlepas keabadian akan dapat menyambungnya kembali atau menumbuhkan yang baru tetapi tidak bisa menyembuhkan Stamina yang habis dalam sekejap perlu dilakukan secara alami dan jika ototnya tegang maka perlu istirahat.
Jadi selain dirinya tidak bisa mati lalu menumbuhkan atau menyembuhkan lukanya dalam sekejap maka bagian tubuhnya normal, bahkan dia bisa mengalami rabun jauh maupun dekat atau bahkan katarak dan untuk memulihkannya Dimas perlu mencongkelnya dan membuat matanya tumbuh kembali.
Jadi keabadiannya tidak sempurna seperti yang Dimas harapkan tetapi setidaknya dia hidup selamanya dan pelatihan yang sudah dia rencanakan dimulai.
Dengan keabadiannya muncul maka ada keuntungan lainnya yang muncul dan itu adalah tidak perlu makan atau tidur sama sekali walaupun Dimas masih memerlukan tidur karena hanya saat itulah dia merasakan nyaman dan tidak memikirkan tentang dunia.