(Ranma artinya kuda liar)
Saotome Ranma, saat ini sedang duduk di sebuah sofa berwarna merah di sebuah ruangan berlantai kayu dan bergaya Eropa. Dan di hadapan Ranma duduk seorang lelaki tua berambut putih yang memegang tongkat dan memakai mantel berwarna hitam. Ranma dibuat bingung luar biasa dengan apa yang saat ini sedang terjadi di hadapannya, karena hal terakhir yang ia ingat adalah ia sedang tertidur di dalam kamarnya di kediaman Saotome di daerah Juuban.
Dan tahu-tahu begitu ia terbangun, ia sudah berada di ruangan yang tidak ia kenal, dalam keadaan terduduk di sofa dan dengan tubuh yang tidak dapat digerakkan dan mulut yang tertutup rapat, sehingga ia tidak dapat berbicara sama sekali. Ditambah ia benar-benar ingin tahu siapa sebenarnya lelaki tua yang sedak duduk di depannya.
"Saotome Ranma, umur tujuh belas tahun kelas dua SMA di Furinkan High, sempat tinggal selama hampir setahun di kediaman Tendo yang merupakan tempat tinggal dari tunanganmu yang kasar, tsundere, dan tidak bisa memasak Tendo Akane. Dan karena ibumu Nodoka tidak bisa menerima Akane yang jauh dari kata Yamato Nadeshiko, dan tidak akan pernah bisa menjadi Yamato Nadeshiko, ibumu memutuskan pertunangan kalian juga semua pertunanganmu yang lain dan membawamu kembali ke rumah tempat kau lahir yang berada di Juuban. Ayahmu Genma saat ini sedang berada di penjara karena semua tindakan kriminal yang dilakukannya."
Pria tua itu mengatakan riwayat singkat mengenai Ranma dengan sangat detail dan terperinci, sampai-sampai wajah Ranma menjadi pucat ketika mendengar ucapan dari pria tua itu. Ia dibuat ketakutan dan bingung kenapa pria tua itu bisa mengetahui hal-hal yang sangat pribadi bagi dirinya.
"Ah, wajahmu menjadi pucat akibat omonganku barusan, ya," Kata pria tua itu. "Maaf kalau aku membuatmu merasa takut dan agak was was, semua yang baru saja kukatakan kepada dirimu tidak lebih dari sekedar, candaan dan formalitas dari pekerjaanku mengurus roh dari orang sepertimu yang hidupnya dipenuhi oleh kekacauan."
Tepat setelah pria tua itu selesai berbicara, akhirnya mulut Ranma bisa digerakkan kembali dan ia bisa berkata-kata lagi.
"Apa maksudmu dengan rohku! Dan kenapa aku bisa ada di sini! Ada dimana aku sebenarnya dan yang terakhir siapa kau sebenarnya!" Ranma berbicara begitu kencang setelah ia bisa kembali berkata-kata sambil meluapkan semua amarah yang ada pada dirinya. Ia sebenarnya ingin sekali memukul pria tua yang ada di hadapannya, tapi tubuhnya sama sekali tidak dapat bergerak sehingga ia tidak dapat melalukan apapun.
"Namaku adalah Kischur Zelretch Schweinorg salah satu penyihir terkuat di multisemesta, pengguna Kaleidoscope, dan orang yang bertugas untuk memberi kesempatan kedua untuk manusia dengan nasib yang kacau seperti dirimu," Kata Zelretch. "Dan saat ini sedang berada di tempat tinggalku yang berada di perbatasan antar dimensi."
"Penyihir yang ditugaskan untuk memberi kesempatan kedua untuk orang sepertiku? Apa itu berarti aku sudah mati, kalau aku sampai diberi kesempatan kedua," Kata Ranma yang terlihat sedih ketika menduga kalau dirinya sudah mati. "Dan kalau aku memang berada dalam wujud roh di tempat ini, kenapa aku masih bisa merasakan sentuhan fisik dari sofa tempat aku duduk ini!"
"Tidak kau masih hidup dan sehat-sehat saja, bahkan tubuhmu masih berada di kamarmu yang ada di Juuban. Hanya saja rohmu kubawa kesini karena aku mendapat tugas dari 'Dia' yang memutuskan kalau kau pantas untuk mendapatkan kesempatan untuk menjalani hidup yang lebih baik di dunia lain, dan rohmu bisa merasakan sentuhan fisik di tempat ini karena tempat ini adalah tempat yang spesial," Kata Zelretch. "Walaupun ada kemungkinan kalau hidupmu akan kacau lagi kalau kau tidak hati-hati."
"Aku mendapatkan kesempatan kedua untuk kehidupan di dunia lain yang lebih baik dari 'seseorang' yang tidak kau sebutkan namanya, tapi kau malah bilang kalau hidupku akan kacau kembali, kalau aku tidak berhati-hati," Kata Ranma yang tidak terlalu mengerti dengan ucapan Zelretch. "Apa maksudmu perkataanmu itu?"
"Dari banyak sekali manusia yang ada di duniamu dan yang ada di multisemesta, kau adalah salah satu manusia dengan takdir yang paling kacau. Walaupun selama ini kau bisa mengatasi semua nasib buruk dan kekacauan yang menimpamu berkat kemampuan beladiri dan kekuatan fisikmu yang hebat, tapi tidak mungkin kau terus-menerus bisa mengandalkan kedua kemampuan itu. Kalau tidak salah ada beberapa momen dalam hidupmu dimana semua kekuatan fisik dan ilmu beladiri yang kau punya menjadi sama sekali tidak berguna bukan? Makanya kubilang tadi kalau kehidupan barumu bisa menjadi kacau lagi kalau kau tidak berhati-hati karena dengan banyaknya energi kekacauan yang menyentuh garis takdirmu segala kemungkinan bisa saja terjadi."
Ucapan dari Zelretch, membuat Ranma merasakan keraguan yang luar biasa. Karena apa gunanya ia menjalani kehidupan yang baru kalau kehidupannya yang baru sama saja kacaunya dengan kehidupan lamanya. Ia merasa lebih baik kalau ia tetap menjalani kehidupannya yang sekarang saja.
"Maaf, kek. Tapi aku sama sekali tidak tertarik untuk menjalani kehidupan baru di dunia lain," Kata Ranma dengan nada bicara seperti orang yang malas. "Kehidupanku yang sekarang sudah cukup menyenangkan untukku, bisa menjalani kehidupan yang damai bersama dengan ibuku sudah lebih dari cukup untukku."
"Hmmm ucapanmu tidak salah dan aku bisa menerima keputusanmu itu, tapi sayangnya kehidupan bahagiamu bersama dengan ibumu itu akan berakhir dalam beberapa minggu," Kata Zelretch dengan wajah yang terlihat sedih. "Sebab ibumu mengidap kanker yang tidak dapat disembuhkan oleh teknologi medis yang ada."
"A-Apa kau bilang kakek tua!" Teriak Ranma. "Ibuku mengidap kanker yang tidak dapat disembuhkan! Ba-bagaimana mungkin! Ibuku terlihat sehat dan baik-baik saja, tidak mungkin dia mengidap kanker!"
"Ibumu Nodoka mungkin terlihat sehat dari luar, tapi sebenarnya ia sedang menahan rasa sakit yang luar biasa," Kata Zelretch sambil memperlihatkan kondisi dari Nodoka Saotome yang sedang terlihat kesakitan sambil memuntahkan darah dengan menggunakan sihir ilusi. "Hanya saja karena ia tidak ingin membuatmu merasa kuatir makanya ia berusaha agar ia terlihat sehat dan kuat di hadapanmu."
Ketika Ranma melihat ilusi yang memperlihatkan ibunya yang sedang kesakitan, air mata menetes di pipinya. Ia sama sekali tidak mengetahui, kalau Nodoka ibunya selama ini mengalami kesakitan luar biasa akibat penyakit yang ia alami. Dan demi membuat Ranma tidak merasa kuatir, Nodoka dengan sengaja bersikap seolah tidak terjadi apa-apa dengan dirinya.
"Hei kakek tua, kau bilang kalau kau adalah penyihir bukan. Itu berarti kau punya kemampuan untuk menyembuhkan ibuku bukan!" Teriak Ranma dengan air mata yang masih mengalir di pipinya. Air mata adalah sesuatu yang sangat jarang muncul pada diri Ranma, kalaupun muncul itu karena rasa sakit bukan rasa sedih, tapi begitu ia mendengar kalau ibunya sakit. Akhirnya air mata kesedihan akhirnya menetes juga dari mata Ranma. Rasa sayang ia rasakan pada ibunya menyebabkan air mata itu menetes.
"Ya, aku memang memiliki kemampuan untuk menyembuhkan ibumu," Kata Zelretch. "Tapi karena waktu kematian dari ibumu sudah ditentukan, walaupun aku menyembuhkan ibumu pada akhirnya ia akan tetap mati beberapa minggu kemudian, itu adalah hal yang sudah ditetapkan oleh 'Dia' yang berkuasa atas segalanya."
"Sedari awal kau berkata 'Dia' 'Dia'!" Teriak Ranma dengan nada marah. "Sebenarnya 'Dia' itu siapa! Dan kenapa 'Dia' sampai bisa menetapkan hari kematian dari ibuku!"
"Kalau kau tidak mengetahui identitas dari 'Dia' bahkan setelah aku memberimu banyak petunjuk itu menunjukkan kalau kau belum 'pantas' untuk mengetahui identitas dari 'Dia'," Kata Zelretch sambil menghela nafas. "Tampaknya bertahun-tahun dididik di jalanan oleh ayahmu yang tamak itu, membuatmu menjadi bodoh sampai tidak bisa mengetahui siapakah 'Dia' itu."
"Berisik! Aku tahu kalau didikan ayahku soal moral kesopanan dan banyak hal lain memanglah buruk! Tapi setidaknya aku tidak berakhir menjadi penjahat kelas teri seperti dirinya!" Teriak Ranma. "Sekarang beritahu aku apakah kau punya cara untuk menyelamatkan ibuku!"
"Aku punya cara untuk menyelamatkan ibumu dari kematian," Kata Zelretch. "Dan cara itu mengharuskanmu untuk mengorbankan nyawamu dan eksistensimu sebagai Saotome Ranma, nyawamu akan digunakan untuk menambah umur dan menyembuhkan ibumu sedangkan eksitensimu akan digunakan agar ibumu Nodoka bisa mendapatkan anak baru untuk menemani dirinya, dan setelahnya kau harus menjalani kehidupan baru di dunia lain, apa kau sanggup memenuhi syarat ini agar ibumu bisa tetap hidup Saotome Ranma?"
"Kalau nyawaku dan eksistensiku bisa membuat ibuku sembuh dan berumur lebih panjang, aku sama sekali tidak keberatan mengorbankan nyawaku ini meskipun aku harus hidup di dunia yang baru dan tidak bisa bertemu lagi dengan ibuku," Kata Ranma sambil tersenyum karena ia merasa senang ibunya bisa diselamatkan dan tidak jadi mati. "Itu adalah harga yang sangat murah demi kebahagiaan dan kehidupan dari ibuku."
"Begitu jadi kau sudah memutuskan untuk mengorbankan nyawamu untuk keselamatan ibumu, rupanya," Kata Zelretch. "Kalau begitu, kau boleh menganggap keinginanmu itu sudah terkabul dan karena kau sudah tidak eksis di duniamu yang lama, sebagai gantinya kau harus menjalani kehidupan baru di dunia lain."
"Kalau aku menolak tawaranmu dan memutuskan untuk hidup bersama dengan ibuku sampai ia meninggal tanpa bertanya padamu kalau kau bisa menyembuhkannya atau tidak aku pasti akan menerima tawaranmu untuk pergi ke dunia lain supaya aku bisa menghilangkan rasa sedihku," Kata Ranma. "Dan pilihan yang baru saja kupilih adalah yang paling tepat, karena selain ibuku sembuh dari penyakitnya ia juga akan berumur lebih panjang sebab aku sudah mengorbankan nyawa dan keberadaan dirinya untuk ibuku. Walaupun sebagai gantinya, aku akan merasa sangat sedih karena aku tidak bisa bertemu lagi dengan ibuku."
"Rupanya kau tidak sebodoh yang kukira, semua yang kau katakan memang benar. Karena apapun pilihan yang kau pilih hasilnya akan tetap sama yaitu kau harus pergi ke dunia lain, apa yang sudah ditetapkan oleh 'Dia' tidak dapat diubah kecuali seseorang mau membayar harga yang sesuai dengan keputusan yang telah 'Dia' buat," Kata Zelretch sambil memuji Ranma. "Sekarang mengenai dunia lain yang akan menjadi tempat tinggal barumu, apakah kau pernah menonton anime atau membaca manga, Saotome Ranma?"
"Walaupun tidak terlalu sering, dari waktu ke waktu aku terkadang menonton anime atau membaca manga," Kata Ranma. "Memangnya kenapa?"
"Dunia baru tempat kau akan tinggal selanjutnya bisa dibilang adalah dunia yang tercipta dari gabungan banyak anime dan manga," Jawab Zelretch. "Dunia campur aduk yang kurasa cocok dengan orang yang suka bertarung dengan orang yang kuat seperti dirimu. Sebab di dunia yang baru itu banyak sekali orang kuat yang bisa kau lawan."
"Pantas saja kau bilang kalau aku tidak berhati-hati hidupku akan kacau lagi," Kata Ranma. "Rupanya dunia baru tempat aku akan tinggal adalah dunia yang penuh dengan kekacauan. Sigh, padahal kupikir aku yang sudah lelah bertarung ini akhirnya bisa mendapatkan kedamaian."
"Kau bisa mendapatkan kedamaian, kok, asal kau tidak mencari masalah atau menarik perhatian," Kata Zelretch. "Di dunia yang baru, kau akan mendapat identitas baru yang bahkan aku sendiri tidak bisa mengetahuinya, jadi kuharap kau menjalani kehidupan barumu itu dengan jauh lebih baik dari kehidupanmu yang sebelumnya."
Tepat setelah Zelretch selesai berbicara, roh Ranma menghilang dari villa milik Zelreth dan berpindah ke dunia baru yang bahkan belum pernah ia kunjungi karena ia tidak bisa pergi dari villanya itu.
"Kuharap Tuhan memberkatimu supaya kau bisa menjalani kehidupanmu yang penuh dengan kekacauan itu dengan baik 'Kuda liar'."
Di dunia lain, atau dunia alternatif tempat Ranma terlahir kembali. Tepatnya di sebuah rumah sakit yang ada di sebuah kota kecil di Jepang, sepasang suami istri merasa senang menyambut kelahiran putra pertama mereka.
Dan putra pertama pasangan suami istri itu adalah Ranma, ketika Ranma membuka matanya tepat setelah ia dikirim ke dunia lain oleh Zelretch. Ia menyadari kalau ia sudah terlahir kembali di dunia yang baru yang Ranma ingin tahu di dunia macam apakah ia terlahir kembali dan menjadi siapakah ia ketika terlahir kembali. Ranma berharap ia terlahir kembali menjadi tokoh sampingan, ia tidak mau terlahir menjadi tokoh utama yang memiliki takdir yang besar.
Tapi begitu Ranma mendengar ucapan orang tua barunya, Ranma langsung menyadari kalau hidupnya akan selalu penuh kekacauan apapun yang terjadi.
"Hei sayang, putra kita ini. Apa kau sudah punya nama yang cocok untuknya?" Tanya sang istri yang merupakan ibu barunya Ranma kepada suaminya.
"Touma, Kamijou Touma," Kata sang suami. "Itu adalah nama dari putra kita."
Ranma sangat mengenali, nama dari dirinya saat ini. Karena nama itu adalah nama dari tokoh anime favoritnya yang memiliki nasib yang hampir sama dengannya. Dan karena itu Ranma tahu kalau nasibnya di masa depan akan sangat kacau dan penuh dengan hal-hal yang gila....
Author Note: Novel baru nih, moga-moga suka!