"Kau mempelajari ilmu bela diri dari adegan kungfu yang kau lihat di film action? Apa kau tidak sadar kalau semua tehnik bela diri yang ada di film action koleksi ayahmu semuanya palsu," Kata Shiina yang wajahnya terlihat marah dengan Touma. "Di dunia ini, gerakan yang ada di film action itu memang bisa di lakukan. Tapi tidak semua orang bisa melakukannya, kalau kau mencoba gerakan-gerakan itu tanpa pengawasan, bisa-bisa kau mengalami cedera!"
"Ma-maafkan aku bu," Kata Touma sambil menundukkan kepalanya. "A-aku cuma ingin menjadi kuat, itu saja."
"Ingin menjadi kuat dengan berlatih bela diri boleh saja Touma," Kata Shiina sambil menghela nafasnya. "Tapi seharusnya kau bilang padaku kalau kau mau berlatih bela diri, bukannya berlatih diam-diam begitu!"
"Semua gerakan bela diri yang Touma lakukan benar -benar sempurna, lho," Kata Hiko yang terlihat bangga dengan cucunya. "Seolah dia sudah melakukan gerakan itu selama bertahun-tahun, Touma benar-benar sangat berbakat dalam seni bela diri."
Shiina sangat mengetahui, sebagai seorang ahli bela diri yang sangat kuat, Hiko sangat jarang memuji orang lain. Ia bahkan jarang memuji Shiina ketika ia berlatih bersama dengan Hiko. Kalau Hiko sampai memuji Touma, itu berarti Touma memang sangat berbakat dalam ilmu bela diri.
'Kalau ayah sampai memuji Touma sampai wajahnya terlihat bangga seperti itu, artinya Touma sudah diakui oleh ayah sebagai seseorang yang sangat berbakat dalam ilmu bela diri. Bakatku dalam ilmu bela diri bisa dibilang lumayan, tapi benar-benar tidak kusangka kalau anakku Touma jauh lebih berbakat dariku. Walaupun begitu aku tetap tidak suka kalau Touma belajar bela diri di usia dini! Setidaknya aku ingin Touma menunggu tiga tahun lagi sampai ia mempelajari ilmu bela diri. Tapi karena ayah sudah tahu kalau Touma berbakat, aku takut kalau usahaku untuk melarang Touma belajar bela diri akan sia-sia.'
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
"Shiina melihat ekspresi wajahmu, aku tahu kalau saat ini kau sedang merasa kuatir kalau aku akan mengajari Touma bela diri bukan?" Tanya Hiko. "Sementara kau ingin setidaknya Touma berumur sepuluh tahun dulu baru ia belajar ilmu bela diri."
"Tssk ayah memang sangat mengenalku," Shiina sama sekali tidak merasa terkejut ketika ia mendengar Hiko bisa menebak isi hatinya dengan sangat tepat. Karena sejak kecil yang merawat Shiina ialah Hiko, bukan Yukiko ibunya. Yukiko terlalu sibuk dengan pekerjaannya sebagai artis dan desainer pakaian sehingga Yukiko tidak memiliki waktu untuk merawat dirinya. "Bisa menebak apa yang sedang kupikirkan hanya dengan melihat ekspresi wajahku."
"Akulah yang merawatmu dari waktu kau berumur dua tahun, sementara Yukiko sibuk dengan keartisannya yang menyebalkan itu," Wajah Hiko terlihat sangat kesal setiap kali ia mendengar nama istrinya, Yukiko Karasuma. Istrinya itu adalah seorang aktris yang hebat dan desainer yang berbakat. Tapi ia bukanlah contoh ibu dan istri yang baik. Suatu keajaiban saat ini mereka berdua masih suami dan istri walaupun mereka berdua sudah tidak bertemu dan berbicara selama lebih dari sepuluh tahun. "Mudah bagiku menebak apa yang kau pikirkan, Shiina kau tidak kuatir, saat ini aku tidak akan melatih Touma bela diri. Karena ada pekerjaan penting dari pemerintah Jepang yang harus kulakukan di kota Akademi, dengan pekerjaan itu tidak mungkin aku punya waktu untuk melatih Touma bela diri atau Ilmu pedang."
Tahu kalau ia memiliki kakek yang merupakan seorang samurai nomor satu dan nenek yang adalah artis terkenal sudah cukup untuk membuat Touma kaget luar biasa. Tapi ia hampir mendapat serangan jantung ketika ia mendengar kalau kakeknya mendapatkan pekerjaan dari pemerintah di kota akademi. Sebenarnya apa pekerjaan kakeknya selain sebagai seorang samurai?
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
"Pekerjaan penting di kota akademi yang katanya teknologinya tiga dekade lebih maju dari teknologi yang ada di seluruh dunia?" Kata Shiina yang merasa penasaran dengan pekerjaan ayahnya. "Apa yang ayah lakukan di sebuah kota dengan teknologi tinggi seperti itu? Ayah kan sangat buruk dengan teknologi modern, kota akademi adalah mimpi buruk untuk orang sepertimu bukan?"
"Sigh aku juga bepikir seperti itu, tapi aku tidak punya pilihan, karena ini adalah tugas langsung dari Kaisar Jepang yang tidak suka dengan kota akademi," Kata Hiko dengan ekpresi wajah yang serius. "Aku tidak bisa memberitahu apa tugasku kepadamu secara detail, tapi tugasku mengharuskanku mengawasi seseorang yang sangat berbahaya. Aku sampai harus menyamar menjadi instruktur kendo sekaligus pembuat gerabah di kota itu, agar aku tidak dicurigai."
"Yah, kalau itu tugas dari Kaisar Jepang, aku juga tidak dapat melarang ayah," Kata Shiina yang merasa agak kuatir dengan ayahnya itu. "Dan kurasa bahaya apa pun yang akan datang, dengan kekuatan ayah yang dijuluki sebagai sword saint atau pedang suci kurasa ayah bisa mengatasi masalah apa pun."
Ketika Touma mendengar pembicaraan antara ibunya dengan kakeknya, ia paham kalau saat ini kakeknya sedang menjalankan tugas yang berbahaya dari Kaisar Jepang. Ia merasa sangat penasaran dan ingin mengetahui siapa sebenarnya yang sedang di awasi oleh Hiko. Tapi tidak mungkin baginya ia bertanya pada Hiko mengenai hal itu, sebab selain Hiko tidak akan menjawab, pertanyaan yang akan ia ajukan hanya akan menimbulkan kecurigaan.
Lagipula Touma sudah punya gambaran di pikirannya mengenai orang yang sedang di awasi oleh kakeknya. Di kota akademi hanya ada satu orang yang cukup berbahaya sampai-sampai Kaisar Jepang menyuruh Hiko Seijuro datang ke kota akademi dan orang itu adalah Aleister Crowley.
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
Di saat kakek dan ibunya sibuk mengobrol sambil mengenang masa lalu. Touma sedang memikirkan apa yang akan terjadi dengan dirinya di masa depan nanti. Aleister Crowley cepat atau lambat pasti akan menjadikan dirinya salah satu pion untuk rencana gila milik sang penyihir yang jenis kelaminnya tidak jelas. Di saat Touma masih menjadi Ranma, ia sudah menonton ketiga musim anime toaru, membaca novelnya sampai akhir dari new testament dan ia bahkan membaca manga toaru kagaku rail gun sampai ke chapter terakhir ia bisa baca.
Touma kurang lebih tahu apa saja yang akan terjadi di masa depan, tapi karena dunia tempat ia berada saat ini adalah dunia crossover anime. Touma tidak yakin apa semua hal yang terjadi di dunia toaru akan terjadi juga di dunia crossover anime.
Touma hanya berharap kalau nasibnya tidak akan sesial Touma yang asli dan ia tidak akan menjadi natural born playboy seperti Touma yang asli. Di kehidupannya yang dulu sebagai Ranma ia juga bisa dibilang sebagai natural born playboy, dan ia mendapat banyak masalah karena hal tersebut. Touma hanya menginginkan kehidupan normal dengan masalah yang normal di kehidupannya yang kedua. Touma sudah merasa lelah dengan semua kekacauan yang ada di kehidupannya yang pertama sebagai Saotome Ranma.
Karena itu sesegera mungkin ia harus mengatur rencana supaya Aleister Crowley tidak mengganggu kehidupannya yang bisa dibilang sudah normal dihancurkan oleh penyihir gila yang ingin menggunakan dirinya sebagai alat agar rencana gilanya bisa tercapai. Untungnya berbeda dengan Touma yang asli, Touma yang sekarang adalah seorang ahli bela diri di masa lalunya ditambah ia juga bisa mengendalikan Imagine Breaker seperti bagian dari tubuhnya sendiri, sehingga ia menjadi Kamijou Touma yang jauh lebih kuat dan berbeda dari Touma yang asli.