Chereads / Chaotic Wild Horse no Index / Chapter 3 - Prologue 3 - Hiko Seijuro

Chapter 3 - Prologue 3 - Hiko Seijuro

Beberapa tahun setelah Ranma terlahir kembali sebagai Kamijou Touma, Ranma mengalami waktu yang menyenangkan menerima rasa kasih sayang dari orang tua yang diberikan oleh Shiina dan Touya. Sesuatu yang tidak pernah ia terima dari secara penuh dari Nodoka dan Genma. Sebagai ayah Genma tidak pernah mengajarkan hal yang benar kepada Ranma, Genma selalu mengatakan kepada Ranma kalau sebagai seorang ahli bela diri kehormatan adalah hal yang harus mereka utamakan.

Tapi sayangnya kelakuan Genma yang suka membuat janji palsu dan berbagai macam perbuatan kriminal sama sekali tidak mencerminkan kehormatan dari seorang ahli bela diri. Dan Genma yang pemalas selalu menganggap Ranma sebagai mesin pembuat uang dan bukan sebagai anak lelakinya.

Satu-satunya hal baik yang diajarkan oleh Genma kepada Ranma ialah ilmu beladiri (Aliran beladiri tanpa diskriminasi) yang membuat Ranma menjadi kuat secara fisik dan mental. Karena latihan fisik yang harus Ranma lakukan sangatlah berat dan menjadi beban yang luar biasa untuk mentalnya. Untungnya selama empat belas tahun lebih melakukan perjalanan dengan Genma banyak sekali orang yang mengajarkan Ranma nilai moral yang benar, sehingga Ranma tidak tumbuh menjadi seperti ayahnya.

Nodoka memberikan kasih sayang yang tulus kepada Ranma sebagai seorang ibu, dan dia bisa mengubah sifatnya yang dulunya suka memaksa Ranma untuk bersikap jantan secara berlebihan. Tapi untungnya setelah banyak hal yang terjadi di antara mereka berdua, Nodoka bisa menjadi ibu yang jauh lebih baik untuk Ranma.

Ia bahkan bisa menerima wujud wanitanya Ranma dengan jauh lebih baik. Nodoka bahkan tidak lagi memaksa Ranma untuk menjadi lelaki di antara lelaki. Tapi sayangnya Ranma tidak bisa menikmati rasa kasih sayang dari Nodoka untuk waktu yang lama, karena ia harus mengorbankan dirinya supaya Nodoka bisa terus hidup. Dan itulah satu-satunya penyesalan yang ia rasakan di kehidupannya yang baru.

Sebagai Touma, Ranma mengalami hal buruk yang dialami oleh Touma yaitu kesialan yang berlebihan, yang mulai ia alami dari usia lima tahun. Tapi berkat latihan bela diri yang ia lakukan secara diam-diam dari usia tiga tahun, semua kesialan yang ia alami bisa ia atasi dengan cukup mudah. Selain latihan bela diri, Ranma juga berlatih untuk menggunakan Imagine Breaker yang berada di tangan kanannya agar ia bisa menggunakannya dengan lebih efiesien.

Karena latihan untuk mengendalikan Imagine Breaker jauh lebih sulit daripada berlatih beladiri, butuh waktu cukup lama bagi Ranma untuk melatih pengendalian Imagine Breaker supaya setidaknya ia bisa menggunakan Imagine Breaker untuk menahan kebocoran energi negatif dari tangan kanannya. Sehingga akhirnya Ranma tidak lagi mengalami kesialan lagi. Dan itu semua Ranma capai ketika ia berusia enam tahun.

Sejauh ini Ranma sama sekali tidak memiliki kesempatan untuk menggunakan Empathy Mimicry miliknya, karena di kota tempat ia tinggal sama sekali tidak ada orang lain yang memiliki kekuatan supranatural sama seperti dirinya.

Ranma tahu kalau di dunia crossover tempat ia menjalani kehidupan keduanya, ada kota akademi sama seperti di anime Toaru Majutsu. Dan Ranma merasa yakin kalau ia tidak akan pergi ke kota akademi, karena ia tidak dianggap sebagai pembawa sial oleh orang-orang di kotanya seperti Touma yang asli.

Tapi semua dugaannya Ranma terbukti salah ketika ada seseorang yang datang ke rumahnya ketika ia berusia tujuh tahun.

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

Hiko Seijuro XIII, ahli pedang terhebat di dunia sekaligus ayah dari Kamijou Shiina datang untuk menemui anak perempuan dan cucunya setelah ia tidak pernah menemui mereka lebih dari delapan tahun. Ketika Shiina menikahi Touya, delapan tahun sebelumnya Hiko sama sekali tidak menyetujui pernikahan antara Shiina dengan Touya. Terjadi pertengkaran besar antara Shiina dengan Hiko karena Hiko tidak merestui pernikahan anak perempuannya itu. Akibatnya mereka sama sekali tidak pernah bertemu lagi selama lebih dari delapan tahun. Tapi kali ini, Hiko membuang harga dirinya jauh-jauh karena ia sudah benar-benar rindu kepada Shiina dan ia ingin sekali menemui cucunya yang sama sekali belum pernah ia lihat. (Untuk bisa menemukan alamat rumah anak perempuannya ia harus melakukan usaha yang cukup keras, karena ia tidak pandai menggunakan teknologi modern)

Ketika Hiko sampai di depan rumah anak perempuannya, di halaman rumah itu ia melihat seorang anak kecil berusia tujuh tahun sedang melakukan gerakan bela diri rumit yang seharusnya tidak bisa dikuasai oleh anak berumur tujuh tahun. Tentu saja Hiko dibuat terkejut dan bingung dengan apa yang baru saja ia lihat, karena sebelumnya ia belum pernah melihat seorang anak kecil melakukan gerakan beladiri yang rumit dengan begitu mahir. Bahkan dia saja yang disebut sebagai jenius bela diri terhebat di Jepang ketika ia masih kecil, baru bisa melakukan gerakan yang sama rumitnya dengan gerakan yang dilakukan oleh anak kecil itu, ketika ia berusia belasan.

Di saat Hiko melihat wajah anak itu secara detail, ia menyadari kalau wajah anak itu memiliki kemiripan dengan anak perempuannya. Ketika itulah ia langsung tahu kalau anak kecil yang sedang berlatih bela diri di halaman rumah anak perempuanya adalah cucunya yang belum pernah ia temui. Hiko lalu mendekati anak kecil itu dan bertanya kepadanya;

"Hei nak, apa yang sedang kau lakukan disini?"

"Hmm? Aku sedang berlatih supaya badanku tidak menjadi kaku," Jawab Ranma yang dibuat bingung dengan kemunculan seorang lelaki dengan badan tinggi memakai jubah aneh dan memiliki katana yang terselip di pinggangnya. "Memangnya kenapa? Kenapa paman tiba-tiba bertanya seperti itu kepadaku?"

"Gerakan yang kau peragakan itu hampir mustahil untuk dilakukan oleh anak kecil seumur dirimu," Kata Hiko menjelaskan. "Gerakan yang kau lakukan seharusnya hanya bisa dilakukan oleh ahli bela diri yang setidaknya sudah berlatih selama belasan tahun, aku jadi ingin tahu siapa yang melatihmu sampai-sampai kau bisa melakukan gerakan macam itu."

"Tidak ada yang melatihku," Kata Ranma yang merasa agak terganggu dengan keberadaan Hiko. "Aku menciptakan sendiri semua gerakan bela diri yang baru saja paman lihat, setelah aku merasa terinspirasi dengan adegan bela diri di film kung fu yang kutonton."

Ranma merasa tidak enak harus berbohong kepada orang lain, tapi ia tidak punya pilihan lain dalam hal ini. Karena tidak mungkin bagi Ranma untuk mengatakan kepada semua orang kalau ia adalah orang yang bereinkarnasi dari dimensi lain dan semua gerakan bela diri yang ia lakukan adalah sesuatu yang ia pelajari di kehidupannya yang dulu. Ranma merasa kalau tidak akan ada orang yang mempercayainya.

"Hmm bisa membuat gerakan serumit itu karena terinspirasi film kungfu? Bakat bela dirimu benar-benar luar biasa nak," Kata Hiko yang merasa kalau Ranma tidak berkata jujur kepadanya. "Aku juga seorang ahli bela diri, lho. Apa kau mau melakukan sparring sederhana denganku? Aku ingin tahu seberapa kuat dirimu nak."

"Hmm sparring? boleh saja!" Kata Ranma yang merasa senang karena akhirnya ia bisa bertarung melawan seseorang. "Tapi sebelum kita sparring boleh aku tahu namamu, paman? Tidak enak rasanya bertarung melawan seseorang tanpa mengetahui nama orang yang akan kau lawan!"

"Namaku adalah Hiko Seijuro ke tiga belas, pewaris terakhir dari aliran pedang kuno Hiten Mitsurugi." Kata Hiko. "Karena aku sudah memberitahukan namaku kepadamu, sekarang giliranmu untuk memperkenalkan diri, nak."

"Namaku adalah Kamijou Touma, dan aku benar-benar tidak sabar untuk melakukan sparring denganmu paman!"

Author Note: Di chapter selanjutnya, Ranma akan di panggil Touma secara penuh supaya pembaca tidak merasa pusing.