Chereads / Cinta Tuan Gu Bukan Untukku / Chapter 20 - Komandan Sedang Marah

Chapter 20 - Komandan Sedang Marah

Ucapan Huo Weiwu yang barusan sungguh mengena di hati Gu Gaoting. Bukan hanya mengena di hatinya tapi berhasil menyinggungnya. Oleh sebab itu Gu Gaoting keluar dengan marah. Pemilik hotel yang tidak pernah bertemu dengan Gu Gaoting, menghampirinya dengan gemetar, "Permisi Tuan, semua pelangganku keluar karenamu, apakah kau akan membayar tagihan mereka?"

Gu Gaoting menatap dingin pemilik hotel itu.

Ya, pemilik hotel meminta ganti rugi kepada Gu Gaoting. Ia dengan suara keras mengatakan, "Kau tidak mau membayar ganti ruginya kan? Aku kenal dengan kepala polisi, jadi aku bisa menuntut kalian karena hal ini."

Gu Gaoting tersenyum merendahkah, lalu ia mengangkat tangannya.

Letnan menghampiri, ia menundukkan kepala untuk menerima perintah.

"Beri ganti rugi 10 kali lipat pada hotel ini. Selain itu, aku tahu jika legalitas hotel ini bukan milik pribadi, jadi bisa dikasuskan. Kumpulkan semua bukti itu, besok kita segel tempat ini." Perintah Gu Gaoting, kemudian berjalan ke pintu keluar.

Pemilik hotel memucat setelah merasa bahwa Gu Gaoting tidak main-main. Rasanya ia ingin kabur meminta bantuan.

Letnan Shang menghentikan langkah Si Pemilik Hotel, lalu memperingatkan "Kau sudah tahu, seperti apa pribadi Komandan kami? Kalau dia ingin kau hidup, maka kau akan tetap hidup, kalau dia ingin kau mati, maka kau akan mati. Hotelmu masuk dalam list pencarian kami. Kalau hanya disegel, itu masih ringan. Kalau kau tidak mau dipenjara, sebaiknya tidak usah banyak bicara. Komandan kami sedang marah."

Huo Weiwu mengambil tasnya, lalu berdiri di belakang Letnan Shang untuk menyaksikan semuanya.

Gu Gaoting sangat kejam, tegas, dingin, dan sepertinya setiap detik dia bisa membunuh orang. Huo Weiwu seperti merasa mau mati.

*****

Setengah jam kemudian, Huo Weiwu berdiri di luar ruang kelas Presiden Hotel Histon.

Letnan Shang memencet bel pintu. Pintu pun terbuka.

Di dalamnya terdapat Gu Gaoting yang sedang berdiri di depan pintu. Pria itu baru saja mandi, terlihat dari rambutnya yang basah dan ada air yang membasahi bahunya. Bahkan tubuh kekarnya belum dibalut handuk.

Handuk hanya membalut tubuh bagian bawah.

Huo Weiwu dapat melihat delapan otot di tubuh Gu Gaoting. Pria itu seksi seperti pangeran kerajaan ikan. Tubuhnya benar-benar menunjukan kedewasaan pria, namun juga dipenuhi dengan makna berbahaya. 

Gu Gaoting berbalik badan, ia menuangkan segelas wine.

Huo Weiwu masuk ke ruangan itu. Letnan Shang dengan sopan menutup pintu ruangan itu.

Terdengar suara klik. Setelah itu punggung Huo Weiwu terasa kaku.

Gu Gaoting memegang segelas wine lalu diletakkannya di meja bar. Ia menatap Huo Weiwu tajam dan dalam, "Tahu bagaimana dirimu harus melakukannya?"

Huo Weiwu was-was selama tiga detik. Ia pun melepas rok bagian luar, lalu meletakkannya di atas sofa.

Gu Gaoting melihat Huo Weiwu dari atas hingga ke bawah, namun tidak ada nafsu dari matanya. Pandangannya jatuh pada area bawah leher Huo Weiwu, lalu mengkritik "Sedikit kecil."

Huo Weiwu tertawa mengejek, menyibakkan rambut, "Susu sapi cukup besar, punya empat puting, mungkin bisa kau pilih. Mama juga tidak akan khawatir jika kau tidak bisa tumbuh besar." Ujar Huo Weiwu dingin.

"Huo Weiwu, aku benar-benar ingin meracunimu agar bisa diam." Respon Gu Gaoting dingin.

"Aku tidak bisa teriak, aku juga tidak tahu kau tidak bisa melakukannya atau masih berpikir dua kali sebelum melakukannya. Bagaimana menurutmu?" Huo Weiwu berkata sambil tertawa.

"Nanti aku akan memberitahumu, ya? Pergilah mandi!" Pinta Gu Gaoting.

Tidak ada tempat mundur untuk Huo Weiwu. Bagaimanapun juga, ia harus mau menerima lamaran Gu Gaoting.

Seperti tidak berperasaan dan tanpa ampun, saat Huo Weiwu masuk ke kamar mandi dan melepas branya, Gu Gaoting datang. 

Pria itu memandangnya dingin.

Huo Weiwu pun tersadar, dia langsung menutupi tubuhnya dengan kedua tangan.

Beberapa detik kemudian, Gu Gaoting berdiri di depan Huo Weiwu, lalu memegang pinggang gadis ini, lalu menarik diri sehingga dia bisa dengan mudah memeluk Huo Weiwu. Saat mereka berdekatan, Gu Gaoting mencium bibir Huo Weiwu kuat-kuat.

Kulit mereka pun saling bersentuhan.

Tubuh Gu Gaoting terasa panas seperti api, mengobarkan panas di tubuh Huo Weiwu. Sebaliknya, Huo Weiwu malah merasa tertekan, gugup, dan ingin kabur dari sini.

Meskipun begitu, tangan Gu Gaoting yang besar menekan Huo Weiwu dengan kuat sampai tidak bisa pergi.