Suara ponsel tiba-tiba berdering. Chen Fan terbangun dan langsung melihat layar ponselnya, dan tertulis: "ibu."
"Halo… Xiaofan…. Bukankah kamu seharusnya sudah sampai di Kota C?
Bibi Tang sedang menunggu kamu di terminal bus. Ibu meminta tolong pada Bibi Tang untuk mencarikan sebuah rumah sewaan untukmu. Nanti Bibi Tang yang akan menjagamu. Kamu belajar yang giat ya di Kota C."
"Jangan marah pada Ibu ya, karena Ibu telah meminta tolong kepadanya untuk mengurusmu. Ibu hanya ingin kamu berprestasi dan belajar lebih rajin lagi. Kalau tidak begitu, kamu tidak bisa kuliah nanti. Di sana, Ibu mendaftarkan kamu di SMA Qing Teng, salah satu sekolah terbaik di Kota."
"Setelah sampai di Kota C, kamu harus menurut pada Bibi Tang, ya. Bibi Tang itu rekan bisnis Ibu, ketika Ibu sedang berada di Kota C. Orangnya juga baik."
Karena sudah lama tidak mendengar suara sang Ibu, hati Chen Fan sangat sakit, air matanya pun ikut menetes.
"Baik, Bu. Ibu tenang saja, aku akan belajar giat di Kota C," balas Chen Fan dengan suara yang lembut.
Mendekati waktu-waktu Chen Fan diwisuda, Ibunya meninggal dunia. Sejak saat itu Chen Fan tidak pernah lagi mendengar suara Ibunya. Di kehidupan sebelumnya, Chen Fan dan Ibunya jarang bertemu, sehingga bagi Chen Fan Ibu adalah istilah yang jauh dari anak.
Wang Xiaoyun adalah perempuan yang tangguh. Bagaimana tidak, ia tetap menunjukkan kemampuan dirinya ketika keluarga besarnya sendiri sedang menghinanya.
Ketika Chen Fan masih kecil, Ibunya mengajak kakak perempuan Chen Fan, Chen Anya, ke Zhong Hai. Di sana, Wang Xiaoyun membangun perusahaan Jinxiu. Setelah Chen Fan masuk ke bangku kuliah, perusahaan Ibunya menjadi Perusahaan Besar di bidang Real Estate di Kota Zhong Hai. Berkat keberhasilan perusahaan itu, harta keluarga Chen Fan berada di atas ribun Triliun, dan Wang Xiaoyun mendapatkan julukan sebagai Perempuan Real Estate di Zhong Hai.
Sangat disayangkan, Ibu Chen Fan mengalami kecelakaan dan, akibatnya, Perusahaan Jinxiu digabungkan dengan Perusahaan Wang Rong milik Keluarga Shen. Yang bisa dilakukan Chen Fan pada waktu itu adalah kembali seorang diri ke Kota C.
Sewaktu Wang Xiaoyun masih hidup, dia hanya pulang ke rumah sebanyak dua kali dalam satu tahun. Ini pula yang menjadi sebab mengapa Chen Fan dan Ibunya tidak memiliki ikatan terlalu dalam.
Setelah Ibunya mengalami kecelakaan, Chen Fan baru sadar bahwa ia sangat bergantung pada ibunya. Bagaimanapun, Ibunya adalah orang yang paling dipercaya oleh seluruh anggota keluarga dan juga merupakan tulang punggung keluarga.
Chen Fan juga masih ingat, ketika Ayahnya tahu bahwa Ibunya kecelakaan, hanya butuh satu malam saja untuk melihat perubahan warna rambut Ayahnya dari hitam menjadi putih. Chen Kexing sungguh tak berdaya sama sekali di hari nahas itu.
Chen Fan masih ingat, ada satu lagi yang diucapkan oleh Ibunya:
"Oh ya, Bibi Tang memiliki seorang anak perempuan, namanya Jing Churan. Prestasi Jing Churan sangatlah bagus. Aku dengar-dengar bahwa Bibi mau mengenalkan anaknya dengan kamu. Ibu setuju kalau kamu berpacaran dengan Jing Churan, tapi bagi Ibu yang harus didahulukan adalah prestasi, bukan terlalu fokus berpacaran."
Chen Fan hanya tertawa saja mengingat itu semua, sebab sekolah masih kelas 3 SMA tapi sudah diizinkan untuk berpacaran.
Chen Fan membalas kata-kata Ibunya: "Ibu… aku pasti akan masuk ke Universitas yang bagus. Aku harap Ibu, di Hai Zhong, bisa menjaga kesehatan dan keamanan, ya… jangan terlalu capek, Bu. Kakak perempuan sebentar lagi sudah mau diwisuda, minta tolonglah padanya agar dia membantu untuk meringankan pekerjaan Ibu."
"Iya... iya. Sekarang kamu sudah bisa memerintah Ibu, ya. Aku sudah tahu harus berbuat apa. Kantor saat ini sedang ada masalah. Ibu juga sudah mengirimkan uang ke rekening kamu, hidup yang hemat ya. Ya sudah… ibu tutup teleponnya dulu."
Di ahkir perbincangan itu Wang Xiaoyun tertawa, dan langsung menutup ponsel; sedanngkan, Chen Fan tersenyum sambil menggelengkan kepalanya.
Wang Xiaoyun benar-benar perempuan tangguh dan juga tegas. Beruntung, Chen Anya tinggal bersama Ibunya. Jika tidak, sulit untuk mengetahui berapa banyak kekurangan yang akan terjadi.
Rasa penyesalan terbesar di hati Chen Fan bukan karena mengingat Ayah, Ibu, dan Xiaoqiong semata, tapi juga ketika dia mengingat Anya.
"Dulu aku sering sekali mengganggu Kakak An, di kehidupan ini aku ingin sekali membalas budi kepadanya tapi tidak tahu bagaimana caranya."
Chen Fan hanya bisa terdiam. Soal cinta, bagi Chen Fan, orang lain tidak ada yang boleh tahu.
Dia masih berpikir, namun Bus Emas Naga sudah sampai di Terminal, dan pengemudinya pun berteriak agar semua penumpang segera turun.
Sesampainya di Terminal Bus, dia langsung melihat sekeliling Kota C dan beberapa orang yang sempat ia kenal. Chen Fan akhirnya yakin kalau dirinya benar-benar dilahirkan kembali dan usianya saat ini adalah 17 tahun.
"Aku harus menjalani ulang sebuah kehidupan yang penuh kekotoran batin. Tapi di kehidupan saat ini, tidak ada yang perlu untuk aku takutkan."
Chen Fan tertawa, kemudian berjalan.
…
Sampai di parkiran mobil di Kota C, semua penumpang terkejut karena ada sebuah mobil import berwarna merah, merknya Audi A6 dan tengah terparkir. Karena Kota C, Provinsi Hu Dong, tidak termasuk daerah yang maju, maka banyak orang-orang yang terkejut ketika melihat mobil mewah seperti Audi yang harganya---ketika tahun 2007---bisa mencapai 60-70 ribu juta.
Chen Fan terfokus pada dua orang perempuan: satu perempuan usianya sekitar 30 tahunan, memiliki perawatan yang wajah yang bagus, memakai gaun hitam, pakaian dalamnya berwarna putih, dan sepatunya berhak tinggi. Singkatnya, perempuan ini tampak seperti perempuan yang sukses. Kemudian, perempuan satunya lagi usianya tampak masih muda, kira-kira 16/17 tahun. Tubuhnya kurus dan tinggi, terlihat sedikit sombong dan sedang berdiri di depan mobil itu.
Jelas sekali dua orang itu adalah: Bibi Tang dan anaknya, Jiang Churan.
Jiang Churan saat ini sedang berdiri di depan mobil dan berbicara pada Ibunya: "Bu, Chen Fan sampai jam berapa? Coba Ibu telpon dia."
Jiang Churan sudah tidak sabar.
"Baru saja menunggu 10 menit, kamu sudah tidak bisa bersabar," balas Bibi Tang.
Chen Fan adalah anak dari sahabat Bibi Tang yang tinggal di Kota C. Dia mau mendaftar sekolah di sana sebagai murid SMA kelas 3. Inilah kali pertama Chen Fan berada seorang diri di luar kota untuk bersekolah. Ibu dari Chen Fan sendiri yang meminta pada Bibi Tang, karena dia tahu Bibi Tang akan berusaha yang terbaik untuk Chen Fan.
Kemudian Bibi Tang kembali bicara: "Chen Fan adalah anak yang jujur. Jadi, ketika kamu sudah bertemu dengannya, Ibu harap jaga ucapanmu. Kalian akan menjadi teman sekolah dan kalian juga harus bisa saling membantu. Chen Fan baru dari Surabaya, Kota C, dan di sini dia tidak tahu jalan. Maka dari itu, kamu harus bantu dia nanti."
"Iya…. Aku sudah tahu. Jangan kasih tahu aku terus-menerus, Bu!" balas Jiang Churan.
Karena anak dari sahabat Bibi Tang ingin bersekolah di Kota C, Bibi Tang mengajak Jiang Churan ke parkiran Terminal Bus Kota C. Mereka berdua berdiri di sana, menunggu di bawah terik matahari selama 10 menit. Jiang Churan hari ini seharusnya pergi bersama teman-temannya ke Starbucks, tapi tidak jadi karena Ibunya mengajak pergi ke Terminal Bus Kota C.
Kemudian terdengar suara:
"Bibi Tang, maaf membuat Anda menunggu lama."
Laki-laki muda tersenyum dengan lembut, dan menyapa sahabat Ibunya dengan sopan.
Pada saat yang sama, Jiang Churan hanya bisa termenung dan berbisik dalam hati: oh… orang ini yang bernama Chen Fan. Tubuhnya tidak tinggi, paling tidak hanya 170 cm. Sepatunya pun dari bahan kanvas. Wajahnya juga tak terlalu tampan. Lebih seperti orang biasa, menurutku.
Menurut Jiang Churan, pakaian Chen Fan sangat sederhana, yang dapat dengan mudah dibeli di pasar biasa. Kemungkinan harga pakaian itu tidak lebih dari seribu. Jiang Churan sendiri lebih akrab dengan merk LV, sedangkan teman-temannya sering menggunakan pakaian bermerk Prada. Jiang Churan sedikit berpikir: kalau saat ini Chen Fan sedang berada di perkumpulan teman-teman Jiang Churan, Chen Fan pasti sudah mendapat hinaan.
Jiang Churan masih bicara dalam hati: orang ini terlihat seperti orang yang tidak mampu. Bila dirinya dibandingkan dengan Li Yichen, pasti tidak akan seimbang.
Kemudian, Jiang Churan hanya bisa menggeleng-gelengkan kepalanya.
Ngomong-ngomong, Li Yichen adalah teman sekolah Jiang Churan dan juga ketua OSIS, bahkan seorang yang diidolakan oleh murid-murid sekolah. Li Yichen adalah pemuda yang tampan dan memiliki latar belakang yang tinggi. Tentu saja, pemuda ini sedang didekati oleh Jiang Churan.
Jiang Churan dan Li Yichen sering berbuat baik satu sama lain, sehingga orang-orang melihat mereka berdua seperti orang yang sedang berpacaran.
Bibi Tang tersenyum dan juga merasa senang karena Chen Fan bisa sampai dengan selamat. Lalu, Bibi Tang berbicara: "Xiaofan, perkenalkan ini Jiang Churan, anak Bibi.
Semester depan Churan juga akan naik tingkat, menjadi kelas 3 SMA. Nanti kamu dengan Churan akan bersekolah di sekolah yang sama. Usianya lebih muda tiga bulan dari kamu. Nah, mulai saat ini kamu panggil Churan dengan sebutan Ranran saja ya. Dan kedepannya kamu harus menjaga Ranran, ya…."
Chen Fan tertawa kecil dan mengangguk: "Baik, Bibi Tang. Mulai saat ini, aku akan menganggap Ranran sebagai adik perempuanku sendiri; saya akan menjaga Ranran."
Chen Fan langsung memutarkan badannya. Bagaimanapun, saat ini dia sedang melihat perempuan yang pernah dia sukai dan dia sakiti; perempuan ini pula yang dia lupakan di kehidupan sebelumnya.
Anak Bibi Tang, teman SMA, dan termasuk perempuan pertama yang dicintai oleh Chen Fan di kehidupan sebelumnya---dialah Jiang Churan!
Pada tahun 2007, ketika Wang Xiaoyun masih merupakan perempuan yang biasa-biasa saja dan perusahaan Real Estate-nya belum terkenal, Chen Fan hanyalah seorang pemuda yang biasa-biasa saja. Kendati usianya sudah beranjak 17 tahun, Chen Fan juga belum pernah pergi jauh, apalagi ke Kabupaten Z.
"Waktu itu, aku berasal dari Kabupaten kecil dan pergi ke Kota C. Semuanya bermula dari nol, dan permulaannya adalah ketika aku bertemu dengan perempuan kaya, cantik, dan bersemangat. Tentu saja, ini akan menjadi kenangan tersendiri."
Chen Fan tertawa sendiri, karena persoalan waktu itu adalah persoalan percintaan remaja.
"Sayangnya, tipe laki-laki idaman Jiang Churan tidak ada pada diriku. Jadi, bagaimana mungkin dia bisa mencintaiku?"
Chen Fan menggelengkan kepalanya, dan teringat akan satu hal lagi: "Cinta Churan hanya jatuh pada Li Yichen. Bahkan, dua orang itu pergi bersama untuk mengikuti tes ujian di Universitas Zhong Hai. Kalau dipikir-pikir, sangat lucu sekali peristiwa di masa itu."
Pertanyaan sekarang adalah: Chen Fan bukan lagi laki-laki lima ratus tahun yang lalu, tapi apakah mungkin dia masih bisa mencintai Churan?
Chen Fan mengulurkan tangannya dan berkata: "Hai… kawan Ranran. Aku Chen Fan, dari Kabupaten Z. Kita akan menjadi teman sekolah; karena itu, kalau kamu sedang memiliki masalah, kamu bisa menceritakan masalahmu kepadaku."
Churan memang pernah menyakiti hati Chen Fan, akan tetapi Churan adalah anak dari Bibi Tang yang harus tetap dijaga dan dilindungi. Maka dari itu, Chen Fan bertekad untuk tidak menyakiti hati Bibi Tang.
Perbedaan latar belakang dan kemampuan mereka berdua berbeda, sehingga mereka hanya bisa menjadi teman biasa.
Jiang Churan mengulurkan tangannya juga dan membalas: "Iya… kuharap kamu tidak lupa tentang janjimu untuk membantuku di kala aku sedang susah, ya."
Sangat disayangkan isi hati dan ucapan dari Jiang Churan sangat jauh berbeda.
Ayah dari Jiang Churan memiliki kemampuan yang luar biasa, sementara Ibunya memiliki perusahaan yang asetnya mencapai ribuan juta. Selain itu, Jiang Churan sangat cantik dan banyak pula orang yang mengejar dirinya. Apakah masih perlu bantuan dari Chen Fan?
Bibi Tang tersenyum dan berkata: "Ayo, kita masuk mobil… bawa kopermu, kita akan menuju rumah sewaan baru untukmu. Kita akan makan siang bersama terlebih dahulu dan setelah sampai rumah nanti, Bibi akan mengenalkanmu pada suami Bibi.
"Baik," jawab Chen Fan singkat.
Sekarang mereka menuju rumah sewaan untuk Chen Fan, tepatnya di daerah "Hu Pan".
Rumah sewaan ini merupakan penginapan standar di Kota C. Di sekeliling rumah itu banyak sekali pohon rindang yang menyegarkan, dekat dengan danau, pemandangannya bagus.Yang lebih menarik adalah rumah sewaan itu jaraknya dekat dengan 'Sekolah Chang Qing Teng'---dari rumah ke sekolah hanya memakan waktu sepuluh menit saja dengan berjalan kaki.
Gambaran rumah itu kira-kira seperti ini: memiliki 3 kamar dan satu ruang tamu. Tersedia pula pendingin ruangan, shower air panas, bathtub, televisi, sofa, dan kulkas.
Rumah sewaan yang bagus itu menandakan bahwa Bibi Tang sangat berupaya untuk memberikan kenyamanan pada anak sahabatnya.
"Terima kasih Bibi Tang. Maafkan saya karena sudah merepotkan Bibi." Ucapan Chen Fan ini sangat tulus.
Di kehidupan sebelumnya, Bibi Tang adalah salah satu orang yang menjaga Chen Fan dengan tulus. Selain rekan bisnis Ibu Chen Fan, Bibi Tang juga mengelola sebuah perusahaan yang bergerak di bidang Desain Arsitektur, yang asetnya telah mencapai ratusan juta. Sungguh, Bibi Tang adalah seorang wanita karier yang tangguh.
Chen Fan adalah anak yang prestasinya kurang baik di kehidupannya yang sebelumnya. Oleh karena itu, Ibunya mengirim Chen Fan untuk bersekolah di Sekolah Swasta 'Chang Qing Teng'. Di sana, Bibi Tang-lah yang selalu menjaga Chen Fan, membantunya mencari rumah sewaan, bahkan setiap hari Chen Fan selalu makan siang di rumah Bibi Tang.
Bibi Tang akan selalu mendukung Chen Fan, baik ketika dalam keadaan miskin maupun kaya.
"Ibumu meminta Bibi untuk menjagamu. Kalau tidak, kamu hanya seorang diri saja di Kota C ini. Bibi hanya punya seorang putri dan ingin memiliki seorang putra. Nah, kamu bisa anggap rumah Bibi sebagai rumah kamu juga, ya…" Bibi Tang bicara dengan lembut dan penuh senyuman di wajahnya.
"Baik, Bi..." jawab Chen Fan sambil menganggukkan kepalanya.
Karena Chen Fan terlahir kembali, dia bertekad untuk membalas kebajikan yang telah ditanam oleh Bibi Tang pada dirinya.
Bibi Tang sendiri bisa merasakan kejujuran Chen Fan. Menurut Bibi Tang, Chen Fan adalah anak yang baik, bahkan kebaikan Chen Fan melebihi kebaikan yang dipikirkan oleh Bibi Tang.
Bibi Tang juga berpikir-pikir, bahwa dirinya lebih memilih Chen Fan untuk mendampingi anaknya daripada Li Yichen. Alasannya adalah: Chen Fan memiliki latar belakang yang baik; Ibunya memiliki hasrat yang kuat dalam berbisnis. Secara sederhana dapat dikatakan bahwa latar belakang Bibi Tang dan keluarga Chen Fan memiliki kesamaan. Namun yang lebih penting dari itu: Chen Fan adalah anak yang jujur, dan karena itulah Bibi Tang bisa merasakan ketenangan tatkala sedang melihatnya.
Mobil berjalan, dan saat ini telah keluar dari daerah Hu Pan untuk menuju ke rumah Bibi Tang.
Jiang Churan dan Chen Fan duduk di kursi belakang mobil, tapi keduanya tidak bercakap-cakap, karena hobi mereka tidak sama. Chen Fan membuka sedikit kaca jendela mobil, kemudian dia tersenyum dan menutup kedua matanya. Chen Fan sedang letih sekali saat ini.
Sebenarnya, Jiang Churan sedang menunggu Chen Fan untuk mengajaknya berbicara, akan tetapi Chen Fan hanya diam saja dan malah membuka jendela mobil, kemudian melihat-lihat daerah sekitar.
Pemuda itu memberi kesan pertama yang positif pada Jiang Churan. Namun, Jiang Churan sendiri adalah seorang idola di sekolah, banyak murid laki-laki yang mengejarnya. Jiang Churan, selain mendapat pendidikan yang bagus di sekolah, juga dididik dengan ketat di rumah. Hasilnya: Jiang Churan menganggap Chen Fan belum menjadi tipe laki-laki yang bisa diajak berbicara terlebih dahulu oleh dirinya. Lagipula, Jiang Churan lebih tertarik pada orang yang atraktif.
Kehidupan Chen Fan memang sedang berulang kembali, tapi kehidupan ini bukan untuk memikirkan Jiang Churan secara terus-menerus, melainkan untuk: melatih diri.