Di halaman belakang sekolah Akita Kenritsu Araya, saat ini terdapat dua orang murid yang saling berhadap-hadapan. Seorang pria, dan wanita.
Bagi orang yang tidak tahu apa-apa, dan tidak sengaja melihat mereka berdua. Mungkin orang tersebut akan mengira bahwa mereka adalah seorang pasangan yang saat ini sedang melakukan pertemuan rahasia.
Pemikiran semacam itu, tentunya hanya dapat dipikirkan oleh orang bodoh yang tidak bisa membaca raut wajah seorang wanita. setelah semua, sang wanita yang saat ini sedang berhadapan dengan si pria, saat ini sedang memiliki raut wajah yang terlihat penuh akan luapan amarah.
Disekeliling mereka, terdapat berbagai macam handphone yang saat ini sedang merekam kejadian tersebut. para pemilik handphone tersebut, terlihat sangat terkejut melihat kedua murid tersebut.
Setelah semua, sang murid lelaki saat ini sedang mengatakan berbagai macam hal buruk tentang seseorang sambil menyelipkan tentang hal yang bagus akan dirinya.
Tentunya, jika hanya hal itu saja yang terjadi, para penonton disekitar mereka berdua tidak akan terlaly terkejut. Karena menjelek-jelekan orang lain dan memuji diri sendiri adalah hal yang biasa manusia lakukan. Hanya saja, kali ini sang murid lelaki sepertinya sudah kelewat batas dalam cercaannya. karena itu penonton disekitar mereka berdua terlihat sangat terkejut.
Setelah semua, sang murid lelaki tersebut adalah seseorang yang sangat terkenal di sekolah Akita Kenritsu Araya. Dia mendapatkan julukan 'Pangeran kedua' karena ketampanan dan keterampilannya di bidang sport sepak bola.
Dia, sang 'Pangeran kedua' terkenal sangat baik kepada setiap murid, terutama murid perempuan. karena itu dia memiliki banyak sekali penggemar di sekolah ini. Tapi, apa yang saat ini penggemarnya lihat, adalah sisi busuknya yang selalu dia sembunyikan selama dia memasuki sekolah.
Hanya, apa yang sebenarnya terjadi saat ini? Jawabannya ada pada 5 menit yang lalu.
Sebelum semua ini terjadi.
Sebelum si murid lelaki, menyatakan cintanya kepada si murid perempuan.
===
Ditengah-tengah teriknya matahari yang bersinar terang pada saat ini, seorang murid perempuan sedang berjalan dengan santainya menuju halaman belakang sekolah.
Sesekali sang murid melihat kearah handphone nya yang saat ini sedang dia genggam di tangan kanannya. Meskipun sekolahnya memiliki aturan bahwa para murid tidak diperbolehkan untuk menggunakan handphone selama berada di area sekolah, tentunya peraturan tersebut hanyalah sebuah formalitas belaka yang menjaga agar para murid tidak terlalu fokus kepada handphone mereka masing-masing, ketika mereka sedang berada di area sekolahan.
Setelah semua, di jaman yang saat ini sudah modern, tentunya hanya orang yang berasal dari kampung terpencil sajalah yang tidak memiliki handphone.
Banyak hal yang seseorang dapat lakukan jika mereka memiliki handphone, seperti mereka dapat berbicara kepada seseorang yang berada sangat jauh, mengirim pesan singkat secara instan. Dan bahkan menjelajahi internet yang sangat luas.
karena itu banyak orang saat ini memiliki benda elektronik yang di sebut sebagai handphone, karena kecangihan dan berbagai fitur didalamnya yang membantu umat manusia dalam melakukan banyak hal.
Dan saat ini, apa yang si murid perempuan tersebut lihat adalah sebuah program grup pesan singkat yang terpasang di dalam handphonenya.
Nama group pesan singkat tersebut adalah 'Girl's AKA HS'. itu adalah sebuah grup pesan singkat yang hanya berisikan murid-murid perempuan dari sekolahnya.
Tentunya, tidak semua murid perempuan berada di grup tersebut. Bahkan, sebagian dari mereka yang tidak bergabung, mungkin saja tidak tahu mengenai keberadaan grup chat tersebut.
Tapi bagi si murid perempuan, mendapatkan info tentang grup chat semacam ini adalah hal yang mudah baginya. dan ketika dia tahu akan keberadaan grup chat, dia langsung meminta seseorang yang sudah berada di dalam grup tersebut, untuk memberikan link grup chat kepada dirinya. Karena seseorang tidak dapat masuk kedalam grup chat tersebut tanpa memiliki link yang disebarkan oleh pengguna yang sudah berada di dalam grup tersebut.
*Ting!
Ketika si murid perempuan berpikir bahwa grup tersebut akan sepi untuk beberapa saat, sebuah pesan singkat berbunyi di dalam grup tersebut.
Itu adalah sebuah pesan siaran yang hanya dapat dilakukan oleh para admin dalam grup chat tersebut.
'Perhatian semuanya para gadis! pangeran kedua kita berencana untuk menembak Ayane Takamine dari kelas 2-A! apa kalian tahu apa artinya itu!'
dalam seketika, seluruh member dalam grup tersebut menerima siaran pesan didalamnya, dan langsung meramaikan grup chat tersebut.
Sang murid perempuan, yang menyadari bahwa dia tidak dapat menghindar dari apa yang akan terjadi, memutuskan untuk mematikan handphone nya sehingga perhatiannya tidak teralihkan sambil berpikir untuk mengecek kembali kedalam grup chat tersebut ketika malam tiba.
Tanpa disadari olehnya, langkah kakinya sudah membawanya ke area halaman belakang sekolah. Melihat ke sekitarnya yang masih sepi akan orang, sang murid perempuan langsung menyadari bahwa dia terlalu cepat.
dia kemudian berdiri di dekat dinding, untuk berlindung dari matahari yang bersinar dengan terik.
Bagi seorang wanita, menjaga kulitnya dari panasnya sinar matahari adalah hal yang harus dilakukan. Setelah semua, kecantikan dan kehalusan kulit tubuh mereka, adalah sesuatu yang sangat mereka perhatikan dan jaga.
Mereka tidak akan segan-segan menghabiskan uang mereka untuk komestik kecantikan. Karena perempuan macam apa yang tidak ingin terlihat cantik? meskipun definisi kecantikan dari setiap wanita di berbagai belahan dunia berbeda-beda.
Tapi di Jepang, memiliki kulit putih bersinar, halus dan lembut, serta senyuman yang menawan, adalah standar kecantikan mereka.
Setelah menunggu beberapa saat, sang murid perempuan kemudian mendengar suara langkah kaki yang berjalan mendekat kearahnya.
melihat ke sisi kirinya, dia menemukan seorang murid lelaki yang saat ini sedang tersenyum manis tanpa ada perasaan gugup.
Murid lelaki tersebut, memiliki warna rambut pirang, mata berwarna coklat, kulit putih, dan dengan tinggi tubuh sekitar 175cm dengan postur tubuh yang atletik.
Kouki Shigetani. itulah nama murid lelaki yang saat ini sedang berjalan dengan santainya menuju si murid perempuan yang sudah menunggu kehadirannya.
Kouki Shigetani kemudian berhenti beberapa langkah dari nya.
*EhemEhem...
Membersihkan tenggorokannya, Kouki Shigetani kemudian saling bertatap mata dengan si murid perempuan. Melihat raut wajahnya yang sedikit malu, Kouki Shigetani merasa sangat percaya diri dan yakin bahwa dia akan berhasil.
Dia kemudian berkata.
"Aku meminta maaf karena aku sedikit telat, Ayane Takamine-san. Dan disaat yang bersamaan aku berterima kasih karena kau sudah datang ke tempat ini karena permintaanku."
Ayane Takamine, itulah nama dari sang murid perempuan yang saat ini berdiri di depannya.
Kouki Shigetani menghabiskan waktu sekitar 2 bulan untuk mencari berbagai informasi mengenai nya. 2 Bulan tersebut terkesan lama baginya karena normalnya, dengan lingkaran teman yang dimiliki olehnya, biasanya dia hanya membutuhkan waktu 1 minggu untuk mencari tahu banyak hal tentang gadis yang sedang di incar olehnya.
Tapi saat ini, waktu penantian 2 bulan tersebut berasa sangat normal. setelah semua, Kouki Shigetani memiliki prediksi bahwa tidak lama lagi dia akan dapat mencicipi lekuk tubuh Ayane Takamine yang sangat menggoda. Memetik kedua aset tersebut, dan bahkan Kouki Shigetani mulai berfantasi akan desahan macam apa yang Ayane Takamine akan keluarkan ketika di tindih olehnya.
'Dia akan sangat berbeda dari para wanita yang telah aku cicipi, terlebih lagi dia pasti masih perawan, jadi dia akan menjadi koleksiku untuk beberapa waktu.' pikirnya
"Umu, tidak apa-apa. senior Shigetani tidak perlu minta maaf karena aku juga baru sampai disini."
Mendapatkan jawaban yang dia harapkan, Kouki Shigetani terlihat semakin senang. Dia kemudian melanjutkan apa yang ingin dilakukan olehnya di halaman belakang sekolah.
Mengambil satu langkah kedepan, Kouki Shigetani kemudian menyatakan cintanya sambil sedikit membungkukan tubuhnya dan menjulurkan tangan kanannya.
"Ayane Takamine-san! Berkencanlah denganku!"
*Flash*Flash*
Ketika Kouki Shigetani mengatakan hal tersebut, sebuah jepretan sinar berwarna putih tiba-tiba saja menyorot mereka berdua.
Melihat kearah sekitarnya, Ayane Takamine melihat sekumpulan murid perempuan yang saat ini sedang mengarahkan handphone mereka kepada dirinya dan Kouki Shigetani.
Tentunya, saat ini mereka sedang merekam video akan mereka berdua.
Ayane Takamine tidak tahu sejak kapan mereka datang, tapi itu bukan masalah baginya, karena dia sudah tahu akan ada beberapa murid perempuan yang penasaran dan menyelinap. Yang sedang menyatakan perasaan cintanya, setelah semua, adalah Kouki Shigetani yang diberi julukan 'Pangeran Kedua' oleh banyak penggemarnya.
Mengetahui hal tersebut. Ayane Takamine menyembunyikan keluhannya.
Dia kemudian berbalik menatap Kouki Shigetani yang masih menunggu jawaban darinya.
Menerima pernyataan dari Kouki Shigetani jelas tidak mungkin. Ayane Takamine tahu betul orang macam apa Kouki Shigetani. 'Dia hanya ingin mempermainkan ku. Sama seperti apa yang dilakukan olehnya, terhadap gadis-gadis bodoh dan lugu sebelum diriku. Dia akan membuangku setelah dia puas bermain denganku, dan lebih buruk lagi, dia mungkin akan memberikanku kepada teman-temannya.' pikir Ayane.
'Yah, dia bajingan yang tahu dengan baik tekhnik lebah dan bunga.'
Memutuskan untuk segera mengakhiri opera sabun yang saat ini sedang bermain di depannya, Ayane Takamine kemudian menolak pernyataan cinta dari Kouki Shigetani.
Dengan suara yang sedikit terkesan cukup gugup, Ayane Takamine mengabaikan kedua tangannya di depan dadanya, sambil sedikit menggelengkan kepalanya.
"Anoo... Maaf, senior Shigetani. tapi aku sudah berkencan dengan seseorang. Karena itu maaf, aku tidak dapat menerimanya." kata Ayane sambil membungkukan kepalanya.
Mendengar penolakan dari Ayane, para penonton disekitar mereka berdua terlihat terkejut, tapi setelah beberapa saat mereka mengangguk tanda mereka mengerti hal tersebut.
Lagi pula, seseorang tidak dapat berkencan dengan orang lain ketika dia sudah memiliki pasangan, itu namanya selingkuh. Dan ketika seseorang sudah selingkuh, pasangannya akan lebih sulit untuk percaya. Mungkin pasangannya dapat memaafkan, tapi kepercayaan tersebut tidak akan sama lagi seperti dulu.
Kouki Shigetani sendiri juga cukup terkejut mendengar penolakan dari Ayane. Meskipun dia sudah membayangkan bahwa pernyataannya kali ini akan berhasil seperti biasa, tapi kali ini dia terkejut karena mendapat penolakan, yang sebelumnya belum pernah terjadi. Terlebih lagi, Ayane bilang bahwa dia sudah berpacaran dengan orang lain.
'Siapa?' pikir Kouki. Selama 2 Bulan Kouki dan teman-temannya mencari informasi tentang Ayane, tidak satupun dari mereka yang mendapatkan info bahwa Ayane sudah berpacaran dengan seseorang.
'Wanita jalang ini! Dia berbohong kepadaku. Tapi kenapa?' pikirnya dalam-dalam.
Kouki Shigetani benar-benar yakin bahwa Ayane belum berpacaran sebelumnya, dia benar-benar yakin akan informasi yang ditemukan oleh dirinya dan kawan-kawannya. Karena itu Kouki sangat yakin bahwa Ayane saat ini sedang berbohong kepadanya.
Meskipun begitu, Kouki masih harus tetap melanjutkan aktingnya.
Dengan raut wajah yang sangat terkejut, Kouki melihat ke wajah Ayane, dia kemudian berbicara dengan nada yang seolah menolak kenyataan yang berada di depannya.
"Ehh...? Takamine-sanudah memiliki pacar? Ano... Apa aku boleh tahu siapa? Karena aku pikir Takamine-san masih sendiri, karena itu aku meminta Takamine-san untuk kemari."
Kouki ingin memojokan Ayane agar dia dapat menekannya untuk memberitahukan yang sebenarnya. Setidaknya jika informasinya sedikit tidak akurat, dia ingin tahu kenapa Ayane Takamine menolaknya. Jika Ayane memberikan nama pasangannya, dia akan memberikan lelaki tersebut pelajaran menuju rumah sakit untuk waktu yang cukup lama. Tapi jika Ayane tidak dapat memberikan namanya, Kouki akan semakin menekan Ayane untuk memberitahukan yang sejujurnya.
Melihat wajah Ayane yang penuh resolusi, Kouki kemudian mendengar jawaban yang dinantikan olehnya.
"Dia berada di kelas senior Shigetani, namanya Shidou Amane. Kami sudah berkencan ketika aku masih di Sekolah Menengah Pertama."
"Ehh..." Kouki terkejut.
Mendengar nama tersebut, Kouki mulai mengingat-ingat tentang murid di kelasnya yang bernama Shidou Amane.
Seingatnya, Shidou Amane adalah seseorang yang sangat pendiam. Dia jarang berbicara kepada teman sekelasnya. Ya, dia memang cukup pintar di bidang sejarah, dan wajahnya juga bisa dibilang cukup baik. Tapi jika dibandingkan olehnya, Kouki Shigetani sangat percaya diri bahwa dia 100 kali lebih baik dari segala aspek jika dibandingkan oleh Shidou Amane.
'Bangsat. Apa ada cerita diantara mereka berdua?' pikir Kouki. Hampir 2 Tahun Ayane berada di Sekolah AKA. Terlebih lagi, Ayane cukup terkenal semenjak kelas 1. Dan selama itu, tidak ada satupun rumor mengenai Shidou Amane dan Ayane Takamine.
Karena itu Kouki berpikir bahwa pasti ada suatu rahasia diantara mereka berdua, sampai mereka dapat menyembunyikan hubungan mereka selama ini.
Tapi....
"Begitu ya... Kalian sudah berkencan selama itu..."
Dengan raut wajah yang sedikit malu, Kouki menggaruk bagian belakang kepalanya dengan menggunakan tangan kanannya.
Ayane, yang melihat kelakukan Kouki saat ini. Menyadari bahwa dia sedang berusaha untuk memendam rasa kesalnya. Ayane tahu bahwa setiap kali Kouki sedang mencoba untuk memendam rasa kesalnya, dia selalu menggaruk bagian belakang kepalanya.
Ini adalah salah satu informasi yang Ayane kumpulkan sendiri, ketika dia sedang berusaha untuk menandai setiap murid yang dapat berdampak buruk baginya di sekolah ini.
Mengetahui itu, Ayane memutuskan untuk menambahkan rasa kekesalannya, dan mencoba untuk memprovokasi Kouki agar dia langsung meluapkan kekesalannya sekarang.
Ayane kemudian berbicara dengan wajah malu nya yang sangat imut, tapi dengan suara yang sangat pelan sehingga hanya terdengar oleh mereka berdua saja.
"Iya. Kami sudah berkencan selama 3 tahun, Shidou... Maksudku, Amane-san sudah membantu dan mengajariku banyak hal, Amane-san tahu makanan favoritku, lagu yang aku sukai, bahkan Amane-san tahu kapan ketika aku sedang membutuhkan pelukan hangatnya..."
!!!!
Layaknya guntur yang menyerang di antah berantah, Kouki Shigetani terlihat sedang menggemeratakan gigi-giginya dengan sangat keras.
Kedua tangannya terlihat mengepal dengan sekuat tenaga. Kouki tahu bahwa dia harus menenangkan emosinya, tapi ketika dia membayangkan bahwa Ayane yang saat ini berada di depannya, sudah merasakan kehangatan seorang lelaki, terlebih lagi lelaki tersebut adalah Shidou Amane. Seseorang yang dianggap tidak penting dan tidak setara baginya.
Membayangkan bahwa Ayane sudah pernah mendesah dalam pelukan orang semacam itu, Amarah Kouki tiba-tiba saja meluap, layaknya bendungan yang sudah tidak tahan lagi menahan arus air.
Melihat itu, Ayane kembali melemparkan perkataan yang akan menghancurkan bendungan tersebut.
"Kyaa... Apa yang aku bicarakan, ano maaf senior Shigetani, tiba-tiba saja aku membayangkan bahwa aku sedang melayani Shi... Amane-san."
Itu adalah sebuah provokasi. Kouki tahu akan hal itu, tapi sekali lagi. Dia kembali membayangkan tentang Ayane dan Shidou, Ayane Takamine yang sangat cantik dan lekukan tubuh yang sangat sempurna sedang melayani Shidou Amane di tempat tidur... membayangkan hal tersebut Kouki langsung menjadi marah.
"JALANG! DISINI AKu MENCOBA UNTUK MENGGODAMU TAPI KAU MALAH MEMPERMALUKANKU! TERLEBIH LAGI DENGAN BAJINGAN SEMACAM SHIDOU AMANE KATAMU! BAJINGAN ITU DAPAT MATI DAN TIDAK ADA SEORANGPUN YANG SEDIH AKAN DIRINYA! MEMANGNYA APA BAGUSNYA DIA! DIBANDINGKAN DENGAN DIRIKU YANG HEBAT INI DIA HANYALAH BAJINGAN TANPA NAMA! KAU SEHARUSNYA BERTERIMAKASIH KARENA AKU SUDAH MELAKUKAN SEMUA INI! SEPERTI PARA PELACUR SEBELUMNYA! KAU SEHARUSNYA MENERIMAKU DAN BIARKAN AKU MEMPERKOSA DIRIMU! JIKA KAU MEMBUATKU SENANG MUNGKIN AKU AKAN BERMAIN LEBIH LAMA LAGI DENGANMU! TAPI KARENA APA YANG KAU LAKUKAN SAAT INI! ADALAH SEBUAH PENGAMPUNAN BAGIMU JIKA AKU MEMBERIKANMU KE TEMAN-TEMANKU UNTUK DIGUNAKAN LAYAKNYA PELACUR MURAHAN!"
Bukan hanya Ayane, tapi para murid perempuan yang sedang menonton disekitar, mereka semua mendengar dengan jelas setiap kalimat dari Kouki. Tapi meskipun mereka akan melupakan beberapa kalimat setelahnya, handphone mereka, yang saat ini sedang dalam keadaan merekam video, menyimpan itu dengan baik. Mereka tidak begitu tahu apa yang sebenarnya terjadi, yang mereka dengar hanyalah pernyataan Kouki, dan penolakan dari Ayane. setelah itu yang mereka dengar selanjutnya adalah perkataan kasar yang berasal dari Kouki.
Karena itu mereka semua menjadi terkejut.
Terlebih lagi terdapat beberapa kata-kata yang saat ini mereka sedang pikirkan dalam-dalam. Seperti para pelacur sebelumnya? Kepada siapa kalimat itu tertuju? Bukankah setiap pacar Kouki sebelumnya memutuskan untuk mengakhir hubungan mereka karena situasi keluarga dari pihak pacarnya Kouki? Ehh, tapi bukankah setiap pacar Kouki yang sebelumnya juga berakhir dengan alasan semacam itu?
Semakin mereka memikirkan hal tersebut secara dalam-dalam, mereka merasa semakin aneh.
Ayane sendiri terlihat tersenyum dengan puas melihat Kouki yang terus mengatakan kata-kata yang kasar. Dia tahu bahwa setelah sekolah berakhir, Dia dan Shidou kemungkinan besar akan di cegat dalam perjalan pulang ke rumah. Tapi itu tidak masalah, Ayane dapat pulang dan pergi ke sekolah bersama dengan Shidou. Dengan begitu, hubungan diantara mereka pasti akan semakin baik.
Ayane sama sekali tidak memiliki rasa khawatir bahwa dia akan terluka ditangan Kouki dan teman-temannya ketika dia bersama dengan Shidou, meskipun mereka mungkin akan dikepung oleh banyak orang, tapi Ayane yakin Shidou dapat mengurus semua itu ketika waktunya tiba. Sebesar itulah rasa percaya Ayane kepada Shidou.
Lalu bagaimana jika Kouki dan teman-temannya menargetkan Ayane ketika dia sedang sendirian? Oh, mereka akan menerima pelajaran yang lebih buruk jika mereka menargetkan Ayane seorang diri.
====