Chereads / LANGIT SENJA / Chapter 2 - 2

Chapter 2 - 2

Queensa Almi Husein, gadis sederhana dengan segala pesonanya. Dimulai dari fisiknya yang terbilang ideal dengan tinggi badan 165 cm dan berat badan 50 kg, ditambah wajahnya yang cantik dengan lesung pipit di kedua pipinya, kulitnya yang putih halus serta manik mata coklat tua yang senantiasa memancarkan binar - binar keceriaan. Tak banyak yang tahu jika gadis manis ini merupakan putri bungsu dari Ali Husein dan Mira Husein, salah satu pengusaha sukses yang masuk dalam daftar sepuluh orang terkaya di negeri ini. Penampilannya yang biasa dan tak berlebihan tak mengurangi kadar kecantikannya meski ada sebagian orang yang belum kenal selalu memandangnya sebelah mata. Namun begitu, tetap banyak yang mengaguminya karena dengan tampilannya yang apa adanya menambah citra diri dan inner beautynya. Belum lagi sifat periang dan supelnya yang membuat banyak orang jatuh cinta pada senyum yang terpancar diwajahnya.

Ya, jatuh cinta pada Qisa, panggilan sayang keluarganya, adalah hal yang mudah. Namun hal itu tidak berlaku pada gadis yang usianya sebentar lagi menginjak 25 tahun ini. Kisah cintanya kandas saat ia masih mengenyam bangku SMA bahkan kenangan masa kuliahnyapun tak kalah menyedihkan. Luka itu begitu dalam hingga akhirnya ia memutuskan untuk tidak menjalin hubungan yang serius dengan yang namanya laki - laki.

"Sa, lo yakin kalo lo ini normal?" tanya Ciki, sahabat karib Qisa.

"Yakinlah" jawabnya, santai.

"Terus kalo lo normal kenapa lo nolak cintanya Aldi yang notabene dia tuh ganteng, tajir, dan baik bangeet. Kurang apa coba?"

Ciki masih tak habis pikir, kenapa Si Sahabatnya ini gak ubahnya kaya batu. Keras kepala dan tak tergoyahkan.

"Lo tahu darimana kalo dia baik banget? Kenapa gak lo aja yang pacaran sama dia?"

"Lo ngarep gue mati nih? Denger Key bisa digantung gue"

"So?"

"Lo kenapa tetep aja kaya batu sih. Mau sampai kapan kaya gini?" Ciki mengerang frustasi.

"Entahlah".

Tidak hanya sekali Ciki berusaha menasehati sang sahabat dan jawaban itulah yang selalu keluar di akhir pembahasan cinta - cinta yang tidak pernah di terima Qisa.

***

Malam mulai menyapa. Angin yang berhembus di balkon sebuah penginapan yang mengahadap langsung ke pantai, mengibarkan rambut panjang gadis yang tengah duduk termangu sendirian. Pikirannya melayang. Ia masih ingat jelas hal apa yang menyebabkan dirinya nekad kabur ke pulau ini. Perjodohan. Ya, gadis itu adalah Qisa. Gadis dengan sejuta pesona dan begitu menjauhi ikatan yang serius, namun orangtuanya malah akan menjodohkannya dengan anak laki – laki dari sahabat karibnya.

Kehidupan keluarga Qisa memang jauh di atas mampu, bahkan kekayaan keluarganya tak kan habis untuk tujuh turunan sekalipun. Perusahaan besar dengan cabang diberbagai kota dan Negara, rumah mewah, mobil mewah, dan segala fasilitas mewah yang lainnya mereka punya. Keluarganyapun juga termasuk keluarga yang harmonis dan jauh dari gossip negative. Papa mamanya adalah orangtua yang mempunyai pemikiran terbuka. Mereka tidak menuntut anak – anaknya mengikuti jejak langkahnya menjadi pengusaha. Mereka dibebaskan untuk memilih apa yang benar – benar mereka sukai tapi bukan berarti mereka membiarkan begitu saja. Disela – sela sang anak menggeluti kesenangan, mereka tak lupa menyelipkan pengetahuan dasar dan pemikiran tentang pentingnya sebuah usaha serta nasehat – nasehat terkait usaha yang telah dirintis dengan segala konsekuensinya. Hingga tanpa dipaksapun anak – anaknya mempunyai inisiatif untuk menggeluti bidang yang sama dengan orangtuanya tanpa melepas apa – apa yang menjadi kesenangan mereka.

Qisa sangat beruntung dengan segala kehidupan mewah yang ada namun ia tak begitu beruntung dengan kisah cintanya. Ia mendengus dan hanya umpatan demi umpatan yang keluar dari mulutnya.

"Ah, brengsek! Persetan dengan semuanya!"

Ia memasuki kamarnya, mencoba terlelap dan berusaha melupakan hal – hal yang membuatnya lelah.