Elis memandang punggung Aldo yang berjalan meninggalkan cafe, sampai lenyap dari pandangannya. Gadis itu menghela napas lega dan bergumam lirih seorang diri, "Hemm… makan enak, gratis pula. Mana cowoknya ganteng, lagi, hehehe." Kembali, Elis melihat kartu nama yang Ado berikan. Di sana ada foto pria itu mengenakan kemeja rapi lengan panjang warna hitam. "Iya, dia lumayan ganteng juga," gumamnya lagi, sambil tersenyum seorang diri. setelah di rasa cukup, Elis menghabiskan minumannya dan kemudian pergi meninggalkan tempat tersebut. Kembali ke kos-kosannya.
Sesampai di kos-kosan sudah pukul setengah dua. Hawa Jakarta yang panas, membuat tubuh gadis itu terasa lengket oleh keringat. Buru-buru dia mandi, melakukan absen duhur, kemudian melakukan rutinitas yang tak pernah luput setiap harinya. Menelfon emak tercinta di kampung.
''Halo, Bu. Lagi apa?" tanya Eis saat ibunya yang berada di kampung sudah mengangkat panggilannya.
"halo, Elis. Assalamualaikum," jawab bu Mirna dengan lembut.