"Aku akan mengangkat panggilan."
Alois pun menganggukan kepala setuju.
Qing An berjalan menuju balkon Apartemen Alois dan mengangkat panggilan Yura.
"Hallo."
[Kami menemukan kediaman Albrech]
___________________________________
Keesokan harinya sepulang dari kampus Qing An langsung di jemput ke empat temannya dari kampus, yakni Yura, Afnan, Eky, dan Valen. Kemudian kelima orang tersebut melaju menuju ke tempat yang akan mereka tujui.
Yura, "Kediaman Albrech sangat terisolasi dari dunia luar sampai-sampai kediaman mereka tidak terbaca melalui Google maps."
Yura memberikan Laptop miliknya pada Qing An, di layar monitor terdapat gambar hutan belantara dengan pohon-pohon besar yang menjulang tinggi, gambar tersebut di ambil melalui google maps.
Yura, "Itu adalah lokasi kediaman Albrech."
Qing An mengerutkan keningnya.
Afnan, "Aku merasa mereka bukan keluarga konglomerat biasa yang seperti kita semua bayangkan. Kediaman Albrech yang tidak dapat terlihat di aplikasi Google maps sudah menunjukan bahwa keluarga mereka pasti memiliki rahasia besar yang tidak semua orang ketahui."
Eky yang duduk di cock pilot pun membuka suara, "Aku rasa ucapan Afnan sedikit menarik." Eky menyentuh dagunya sambil berkata dengan serius, "Wilayah yang terdapat di negara A juga tidak terdapat di dalam Google maps karena merupakan pangkalan militer terbesar dan tersembunyi negara tersebut. Sebuah bangunan berlantai lima yang berada di negara X dengan luas wilayah ribuan hektar dan di batasi tembok setinggi 6 meter dengan ketebalan tembok 4 meter juga tidak terdapat di Google maps di karenakan tempat tersebut merupakan penjara paling berbahaya di mana para tahanannya merupakan seorang yang masuk dalam kategori berat dan mematikan..."
Ekh menghentikan ucapannya sebentar, "Apa kediman Albrech merupakan salah satu yang aku ucapkan tadi?"
Valen, "Aku rasa bukan salah satu dari apa yang kamu ucapkan. Menurut beberapa bawahanku yang melapor mengenai keberadaan kediaman Albrech, salah satunya mengatakan ada hal yang aneh dan mengganjal saat mereka mengikuti Revana Albrech menuju kediamannya. Dan sejak kemarin, beberapa bawahanku yang sempat melapor keberadaan kediaman Albrech belum juga kembali dan belum juga ada kabar mengenai mereka... Oh, kita sampai."
Kelimanya turun dari mobil dan berdiri tepat di depan gerbang besi setinggi lima meter. Gerbang tersebut terlihat sangat tua dan telah di penuhi dengan karat di mana-mana, bahkan gerbang tersebut juga telah di tutupi dengan rumput liar.
Valen mencocokan foto gerbang yang di kirim bawahannya dengan gerbang yang saat ini berada di depannya. Wajah Valen tiba-tiba berubah menjadi sangat serius.
"Sayang apa ini benar gerbangnya? Aku merasa ini tidak terlihat seperti di dalam foto!" Kata Eky pada Valen.
Valen memberikan ponsel miliknya pada Qing An dan memberi tahu yang lainnya untuk melihat serta mencocokan foto gerbang yang berada di ponsel dengan gerbang yang berada di depannya saat ini.
Valen, "Bagaimana menurut kalian?"
Yura, "Apa kita tidak salah tempat?"
Qing An mengangkat ponselnya ke depan dan membandingkan.
"Aku rasa kita tidak salah. Ini adalah gerbangnya."
Yura, "Tapi Qing, ini jelas sangat berbeda."
Gerbang yang terdapat di dalam ponsel terlihat sangat berbeda dengan gerbang yang saat ini berada di depan mereka.
Gerbang besi yang terdapat di dalam ponsel milik Valen terlihat sangat megah dengan warnah gold yang sangat mencolok serta sangat indah dan bersih, sedangkan gerbang yang berada di depan mereka saat ini terlihat sangat tidak terawat dan kotor.
Afnan, "Benar kata Qing. Ini pasti gerbangya. Coba kalian semua perhatikan jenis huruf yang berada di tembok tersebut. Gaya penulisan mengenai kediaman Albrech sangat identik dengan yang di foto. Hanya perbedaannya bingkai yang tertempel di tembok berwarna coklat gelap sedangkan yang berada di dalam foto berwarna gold."
Qing An mengambil batu yang berada di sekitar dan berjalan menuju bingkai yang tertempel erat di tembok.
Qing An menggores bingkai tersebut menggunakan batu.
All, "..."
Yura, "Apa yang kamu lakukan?"
"Aku hanya ingin memastikan bahwa bingkai ini apa benar berwarna coklat atau berwarna gold."
Eky, "Qing gunakan saja pisau ini."
Qing An mengambil pisau lipat yang di berikan Eky dan mencoba kembali menggores bingkai yang tertepel di tembok. Tapi hal yang mengejutkan terjadi pada Qing An, di mana Qing An tiba-tiba saja berteriak dan kemudian jatuh pingsan.
"Qing...!!"
.
.
.
Bersambung . . .
Selesai pengetikan pada hari–
Jumat, 27 – 11 – 2020
____________________
😓