Chereads / The Last Of Origin / Chapter 3 - Einhar Durant

Chapter 3 - Einhar Durant

Tampan dan bisa diandalkan adalah perwujudan dari siswa kelas 1-A yang bernama Einhar Durant. Einhar sering dipanggil Ein agar mudah manggil nya. Ein berkebangsaan Jerman yang bersekolah di Jepang karena menerima tawaran dari Hanz-Sensei.

Sihir nya adalah Alkimia yang memungkinkan Ein dapat menciptakan sesuatu yang berhubungan dengan plastik dan logam. Namun anehnya Ein membutuhkan uang agar dia bisa menciptakan sesuatu dari sihir nya. Uang nya akan otomatis berkurang saat dia menciptakan sesuatu dan sayangnya untuk sekarang Ein hanya bisa membuat sesuatu seukuran tangannya saja, kalau ukuran nya melebihi tangannya maka tubuhnya akan terluka.

Ein terkenal dengan wajahnya yang tampan membuat nya terkenal dikalangan wanita. Sejak bersekolah di Akademi Agartha, Ein sering kali ditembak oleh Kakak kelasnya namun dia selalu menolak dengan alasan "Maaf, aku gak ada niat buat pacaran sekarang ini."

Ein adalah orang yang paling bisa diandalkan oleh teman-teman kelasnya. Contohnya kemarin saat Lumina lupa membawa kacamata nya lagi untuk kedua kalinya, Ein membuatkan kacamata lagi buat Lumina agar semua orang bisa melihat wajahnya dan menghindari insiden kebakaran dan beku berjamaah dikelas.

Contoh lainnya saat kelas kehabisan kapur tulis, Ein dengan senang hati membuat kapur tulis agar pelajaran bisa terus berjalan. Namun bantuan Ein itu tidak membuat yang lain senang tapi membuat yang lain marah kepadanya karena pelajaran terus berlanjut berkat dirinya.

Namun dibalik ketampanan nya dan bisa diandalkan Ein sebenarnya memiliki rahasia yang tidak boleh diketahui orang lain yaitu...Dia orang yang terlalu pede!. Orang yang tahu tentang sifat buruknya Ein hanyalah Theresa adik kembarnya.

Saat dia dipuja-puja oleh para perempuan yang terpukau karena ketampanannya dia selalu berkata seperti ini di dalam batinya :

(Aku terlalu tampan makanya wanita-wanita ini memujaku. Puja aku sesuka kalian! Hahaha!)

Yang tau ini juga hanya Theresa namun adiknya itu hanya diam saja kecuali Ein sudah keterlaluan.

Lalu saat dia tau orang butuh pertolongan dia selalu berkata seperti ini di dalam batinya :

(Dia pasti butuh pertolongan ku. Cepat minta bantuan kepadaku! Cepat aku tidak mau menunggu. Kau pasti mau minta bantuan kepadaku kan?).

Ya dia terlalu pede kalau orang mau minta bantuan kepadanya. Tapi dibalik kepedean nya ini Ein memang suka menolong orang lain...Tapi yah terlalu pede aja kalau orang terus minta bantuan kepadanya.

Sifat penolong nya ini muncul waktu kecil dulu saat dia melihat nenek-nenek yang tidak bisa menyebrang jalan. Ein membantu nenek-nenek itu menyeberang jalan dan setelah itu nenek-nenek itu memberi sebuah permen kepada Ein.

Waktu menolong nenek-nenek itu, Ein merasakan sebuah kepuasan didalam hatinya dan hal itulah membuat Ein sering menolong orang lain demi kepuasan dihatinya.

"Ein akan menjadi orang suci jika dia gak terlalu pede" Itulah yang dikatakan Theresa kepada Ibu dan Ayahnya.

"Kagura bisa bantu gue gak ngerjain soal ini?" Gatcha mendatangi tempat duduk Kagura.

Ein bisa mendengar dengan jelas kalau Gatcha minta bantuan kepada Kagura karena tempat duduk Kagura bersebelahan dengan tempat duduk Ein.

"Hmm Astronomi ya...Maaf ya Gat aku gak bisa bantu soalnya aku gak mahir masalah Astronomi" Ucapan yang sangat mengejutkan dari orang terpintar di kelas. Kagura meminta maaf karena tidak bisa membantu Gatcha.

"Yasudah deh" Ucap Gatcha dengan nada kecewa.

(Kamu gak ada pilihan selain minta bantuan ke aku! Cepat minta bantuan kepadaku! Kamu sekarang hanya bisa minta bantuan kepadaku!) Batin Ein.

Namun bukannya mendatangi Ein yang bersebelahan dengan Kagura, Gatcha malah minta bantuan ke Miyuki.

(Seharusnya kamu minta bantuan ke aku kampret kenapa kamu malah minta bantuan ke Miyuki?!) Batin Ein.

Wajahnya tetap tenang namun hatinya panas karena Gatcha gak minta bantuan kepadanya.

"Maaf ya Gat aku gak pandai Astronomi. Kalau ilmu santet aku mahir kok! Mau ku ajari?".

(Tuh kan dia gak bisa juga. Cepat minta bantuan kepadaku!) Batin Ein.

Kali ini wajahnya semakin mengesalkan karena dia sangat pede kalau Gatcha bakal minta bantuan kepadanya.

Namun Gatcha mondar-mandir minta bantuan kepada yang lain namun tidak ada yang pandai Astronomi di kelas ini. Dan Ein lah orang terakhir yang bisa dimintai bantuan oleh Gatcha.

"Ein yang lain gak bisa Astronomi cuman kamu yang bisa aku harapkan. Bisa bantu gue ngerjain soal Astronomi gak?".

(Akhirnya!) Batin Ein.

Ein berdiri dengan bangganya karena Gatcha akhirnya meminta bantuan kepadanya. Ein mengambil kertas soalnya Gatcha lalu melihat nya selama beberapa detik.

"Maaf tapi aku gak bisa Astronomi juga."

....

....

....

Setiap pulang sekolah Ein selalu mampir di sebuah taman dekat apartemen nya. Di taman itu dia selalu bermain basket bersama anak-anak seapartement nya.

Dulu Ein pernah bercita-cita mengikuti liga NBA dan selalu bermain basket setiap hari agar cita-cita nya terwujud. Namun dia mengalami kecelakaan mobil bersama Ayahnya waktu kecil. Akibat dari kecelakaan itu, kedua kaki Ein retak dan dia dilarang melakukan aktivitas berat yang berhubungan dengan kaki.

Demi kelangsungan kakinya akhirnya Ein menyerah dengan cita-cita nya dan fokus kepada ilmu sihir dan mengembangkan sihir Alkimianya. Disela dia belajar sihir, Ein mencari cara untuk menyembuhkan kedua kakinya agar dia bisa bermain basket.

Berkat usahanya mencari penyembuhan untuk kakinya, Ein pun kembali bermain basket tanpa perlu takut kakinya patah. Walaupun sudah sembuh namun Ein sudah melupakan cita-cita nya itu.

"Oi Ein, satu ronde lagi yuk!" Ucap Zein tetangga Ein di apartemen.

"Ogah ah, gue kalah lawan lu."

Setelah cukup bermain basket dia langsung pergi menjemput adiknya yang sedang melakukan hal terlarang.

"Oi Theresa ayo balik."

"Se-Se-Sebentar! Sebentar lagi kak!".

"Ini sudah malam woi! Ngeri gue liat lu lama-lama" Ucap Ein dengan nada yang agak tinggi.

"K-K-Kojima bentar lagi mau buka baju nih!!!! Aku harus mengambil fotonya saat dia telanjang!!!!".

Ein tau kalau ini sudah sangat mengerikan dan menjijikan. Dia memukul kepala adiknya itu dengan pelan lalu Ein mengambil kamera Theresa yang isinya penuh dengan foto Kojima.

Sepanjang jalan Theresa memukul-mukul punggung Ein karena dia marah saat kameranya disita oleh Ein. Theresa tidak bisa berbuat apa-apa karena kalau dia melawan maka kameranya akan menjadi uang nantinya.

"Udah berhenti Theresa adik ku yang manis. Nanti kutraktir es krim deh."

"Beneran?! Yeah!".

Setelah itu mereka berdua berbelanja bahan makanan untuk makan malam lalu pulang kerumah. Untuk jadwal memasak hari ini yang masak adalah Ein sedangkan Theresa bersih-bersih rumah. Mereka adalah kakak adik yang sangat akrab sampai dituduh Kui kalau Ein itu Siscon dan Theresa itu Brocon. Tentu saja Kui habis dipukul oleh mereka berdua karena menuduh yang tidak-tidak.

"Tadi mba-mba kasir ketawa ngakak sendiri kenapa ya?" Tanya Ein.

"Oh, pasti dia ketawa liat kakak."

Ein kebingungan. "Kenapa?".

"Karena reselting celana kakak kebuka dari tadi."

•••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••

ABSEN NO.1 :

NAMA : EINHAR DURANT

GENDER : LAKI-LAKI

ASAL : JERMAN

UMUR : 15 TAHUN

TANGGAL LAHIR : 22, MEI 2003

SIHIR : ALCHEMIST