Chereads / Kehidupan Didalam Mimpi / Chapter 15 - Masuk Kedalam Kehidupan Didalam Mimpi (4)

Chapter 15 - Masuk Kedalam Kehidupan Didalam Mimpi (4)

Gadis itu diangkatnya ke daratan,dan membaringkannya di tanah. Dan mengetahui ternyata gadis itu masih bernapas.

"Sangat cantik..."pria itu baru menyadari ternyata gadis tersebut sangat cantik ketika ia akan mengangkat gadis itu.

Cahaya bulan seperti sengaja memberikan cahayanya kepada mereka,agar ia bisa melihat wajah gadis tersebut dengan jelas.

Ia sudah biasa melihat wanita-wanita cantik,dan ia tidak tertarik sama sekali. Banyak sekali yang ingin mendekatinya,tapi mereka tidak bisa,dan bahkan tidak berani menatap matanya.

Hanya dibelakangnya saja mereka berani membicarakannya atau berusaha untuk melihatnya dengan gaya sembunyi.

Ada humor yang mengatakan juga bahwa ia gay, tapi itu tidak benar.Ia hanya tidak tertarik dengan mereka.

Humor tersebut hanya seperti berita semut kecil dan tidak berpengaruh sama sekali bagi dirinya. Karena ia bukan orang sembarangan. Dan memang tidak peduli dengan hal semacam itu.Dan merasa ia masih normal-normal saja.

Tapi yang ini,kecantikannya berbeda dari yang lain. Dan kulitnya yang berwarna sedikit gelap itu sungguh menarik. Wajah gadis itu sangat pucat tapi itu tidak memungkinkan menutupi kepolosan wajahnya.

'Apa aku tertarik?.....tidak mungkin!' berkata dalam hati.

'Apa yang harus ku perbuat untuk gadis ini'berpikir sambil melihat kearah gadis tersebut.

Yang dilihatnya ternyata ditubuh gadis itu terdapat banyak luka memar,juga badannya demam dan kelihatannya gadis ini sangat lemah.

'Apa yang terjadi dengan gadis ini'

terus berpikir tanpa mengungkapkan secara langsung. Ia tipe orang yang tidak suka banyak bicara,hanya ingin berbicara dalam pikirannya saja.

'Kenapa aku harus memikirkan gadis ini!?' sambil berdiri.

'Menghabiskan waktu!' meskipun berpikir seperti itu,tapi sebenarnya ia merasa kasihan dengan gadis itu.

Biarpun orang sekitarnya menganggapnya seperti orang yang sangat dingin dan tak peduli dengan orang lain..tapi ia masih memiliki hati dan rasa kemanusiaan jika memang ada orang yang sangat ingin membutuhkan pertolongan.

Namun ini baru pertama kalinya ia merasa ingin menolong seseorang dan kasihan dengan orang lain.

Melihat gadis itu selama beberapa saat,lalu pergi meninggalkan gadis tersebut.

Gadis itu dibiarkannya terbaring didekat pohon besar dan semak-semak.

Namun hal itu membuatnya sedikit merasa bersalah karena tidak menolong gadis tersebut,sebab dari tadi ia berbalik untuk melihat kebelakang. Tindakannya bodoh sekali,pikirnya.

'Apa yang terjadi dengan diriku?'

'Sadarlah!... dan mengapa harus merasa bersalah,bukankah aku sudah menolongnya dari aliran sungai itu.'

'Akan ada yang menolongnya' berpikir pasti dugaannya benar,namun kelamaan ia menjadi ragu. Karena dipikirkannya sekarang adalah hutan ini besar sekali,mana mungkin akan ada orang yang merepotkan dirinya sendiri untuk datang ke hutan ini seperti dirinya. Karena itu cukup berbahaya.

Berjalan lalu kemudian berhenti,lalu berjalan lagi dan berhenti lagi.

"Apa yang kulakukan!!"

"Sial!!"ia pun menyerah dan berbalik untuk menyelamatkan gadis tersebut.

Ketika sampai dan melihat gadis itu masih berada disana dan tidak terjadi sesuatu ia merasa lega. Sebelum menggendong gadis itu,pria tersebut mengambil ponselnya dibalik saku belakang celananya. Untuk menelpon seseorang.

"Ke arah Barat!!"

"Baik Tuan"jawab seseorang yang diperintahkan.Setelah itu mematikan teleponnya.

"Gadis beruntung.."sambil mengangkat gadis tersebut.

Pria bersama gadis tersebut pergi ke arah yang ditentukan. Dalam perjalanan mereka, pria tersebut tanpa berhenti untuk tidak melihat wajah gadis dipelukannya itu.

Merasakan ada yang mendekapnya,gadis tersebut berusaha membuka matanya perlahan-lahan.

Melihat wajah yang tampan itu dengan rasa terimakasih,wajah itu tampak terlihat sangat gagah dan dingin.

Terharu karena ternyata masih ada yang menolongnya,ia berpikir bahwa kejadian yang menimpanya sudah merupakan akhir hidupnya. Namun keadaan berkata lain,ia masih hidup.

Pria tersebut menyadari ada yang menatapnya dengan penuh rasa kagum.

Tahu bahwa gadis tersebut telah sadar, ia pun tersenyum tipis. Jalan yang dilalui mereka sedikit tidak beraturan jadi ia harus berhati-hati karena sekarang ada seorang gadis dalam dekapannya.

Menatap sekilas kearah gadis tersebut,dan berkata tanpa melihatnya.

"Nama.."berkata dengan dingin.

Gadis itu tampak mengernyitkan keningnya.

"Namamu?"tanya pria itu lagi dengan sabar tapi tidak menghilangkan sedikit kedinginan dalam kata-katanya.

"...."

Gadis itu terdiam dan seperti berusaha memikirkan sesuatu.

'Tidak menjawab!!apa tidak tahu namanya sendiri!' kesal dalam hati.

"Anna"gadis itu menjawab dengan suara pelan. Setelah mengingat bahwa ada yang memanggilnya dengan nama Anna.

'Anna ternyata..'