"Nona Anna,maaf jika pertanyaan ku ini mungkin akan menyinggungmu. Tapi apa yang terjadi sebenarnya dan dimana keluargamu,jika perlu kami bisa mengantarkanmu ke keluargamu bila Nona Anna sudah pulih sepenuhnya.."kata Tuan besar kepada Anna.
Anna menggelengkan kepalanya, suasana pun berubah menjadi sangat sunyi. Terdiam beberapa saat lalu Anna pun membuka mulutnya.
"Aku tak punya siapapun di dunia ini,aku bahkan tidak tahu siapa keluargaku sebenarnya."wajahnya tampak sedih mengatakan hal tersebut.
Tuan besar merasa prihatin kepada gadis tersebut,dan juga merasa bersyukur kepada Tuhan. Karena mungkin ini jalan dari Tuhan bahwa gadis tersebut telah ditakdirkan untuk bersama dengan cucunya,dengan tujuan untuk menjaganya.
Dan mungkin selama ini cucunya sama sekali tidak melirik wanita ternyata adalah menunggu yang lebih tepat untuknya.
"Maafkan saya....".
"Tidak apa-apa Tuan" Anna memanggil dengan sebutan itu karena dilihat dari penampilan Kakek dan cucunya itu terlihat bahwa mereka mungkin bukan orang yang sembarangan,bahkan kamar yang dia tempati ini sangat indah.
"Hmmm"sambil mengangguk,lalu melanjutkan,"Seperti yang Nona Anna ketahui,saya adalah Kakeknya Andre...jadi Nona Anna bisa memanggil saya dengan sebutan Kakek. Anggaplah Kakek ini adalah kakekmu."
Andre yang mendengar itu,sangat terkejut tapi ekspresi wajahnya masih terlihat sangat tenang. Dan yang lain pasti tidak akan tahu apa sebenarnya yang ada dalam pikirannya sekarang.
Andre tidak mengerti apa sebenarnya maksud Kakeknya itu. Apa dia akan dijodohkan dengan gadis ini??....
Jika benar,ia pasti tidak akan percaya itu dan ia tidak mau dijodohkan. Biarpun itu sekalipun harus melawan Kakeknya sendiri.
Dan sebenarnya apa yang sedang Kakeknya pikirkan..
Ia mengakui bahwa gadis itu memang sangat cantik dan juga menarik dimatanya. Tapi tidak untuk semudah itu bagi dirinya.
"Terimakasih Tuan...maaf!!Terimakasih Kakek"matanya tampak berair.
"Iya....tidak apa-apa. Sekarang kau tidak sendiri, ada Kakek dan Andre yang bisa kau anggap seperti keluargamu sendiri"kata Tuan besar sambil tersenyum hangat.
"Sekali lagi terimakasih Kakek,Kakek sungguh baik "dengan wajah yang sangat bahagia dan berterima kasih.
"Ya sudah,baiklah. Andre..kamu temanilah Nona Anna sebentar,dan setelah itu Kakek ingin bicara denganmu."berkata serius kepada cucunya sambil berdiri dan keluar dari kamar tersebut.
Tertinggal Andre dan Anna di kamar tersebut. Suasana disana menjadi sangat canggung dan angin yang bertiup sepoi-sepoi dari luar jendela membuat kesegaran bagi yang merasakannya.
"Terimakasih" Anna berkata dengan bibir yang bergetar,suaranya pelan namun masih bisa didengar oleh pria dingin yang diam berdiri ditempatnya.
Anna yang hanya melihat pria tersebut telah membuat jantungnya berdetak dengan kencang,sampai ia bisa mendengar suara detakan jantungnya sendiri karena suasana diantara mereka sangat hening. Juga ada rasa ketakutan dalam dirinya.
Andre tidak meresponnya selama beberapa saat,namun kemudian iapun berjalan mendekat ke sisi kanan tempat tidur Anna lalu membungkuk menatap wajah Anna dengan perasaan yang jijik.
"Jangan berharap terlalu tinggi!!"setelah mengatakan itu Andre keluar dari kamar tersebut meninggalkan Anna yang terdiam mendengar perkataannya.