Chereads / Kehidupan Didalam Mimpi / Chapter 3 - Terjebak Hujan

Chapter 3 - Terjebak Hujan

Dan beberapa jam kemudian lonceng pulang pun berbunyi. Semua siswa bersiap untuk pulang dan awan terlihat sangat mendung seperti sebentar lagi akan turun hujan. Dan benar saja,pada beberapa saat kemudian hujan telah turun dengan derasnya.

Banyak yang telah dijemput orang tua mereka dan lainnya pulang menggunakan payung karena rumah dekat dengan sekolah,ataupun mereka yang sedang menunggu bus.

Rina pada saat itu sebelum hujan turun ia telah berjalan agak jauh dari sekolah,dan saat dalam perjalanan tiba-tiba hujan mengguyurnya lalu berlari mencari tempat berteduh. Dan berhentilah Rina di suatu rumah yang terlihat seperti sudah tidak lagi dihuni.Bangunan tua yang terlihat sedikit menakutkan,ditambah lagi langit yang berwarna hitam dan suara petir yang terdengar sangat kuat serta angin yang kuat juga hujan deras yang datang tiba-tiba membasahi bumi. Menambah kesan menyeramkan pada bangunan tua tersebut.

Dan Rina sempat merasa takut untuk beberapa saat, tapi setelah itu rasa takutnya menghilang akan bangunan itu karena sudah agak lama berada disitu. Tapi sebaliknya dia merasa sangat gelisah karena belum bisa pulang ke rumah,akibat terjebak hujan.

"Seharusnya aku tidak lupa membawa payung tadi" mendesah dan merasa menyesal. Ia juga merasa sangat sedih akan semua kejadian yang terjadi disekolah tadi. Mereka semua tidak mengerti apa yang sebenarnya terjadi padanya.Ia harus berjuang keras untuk mengurus neneknya yang ada gangguan jiwa itu,dan sekarang keluarga yang ia punya hanya neneknya.

Beberapa bulan telah berlalu dan ini sekarang telah masuk awal bulan ke-9 untuk dia dan neneknya setelah pindah dari tempat tinggal mereka yang lama.

Dan ketika ia mengingat hal itu ia tahu bahwa, pada bulan-bulan yang lalu ia seringkali menitipkan neneknya ke rumah tetangga disebelah rumah mereka pada pengasuh rumah disitu selain pengasuh Zhang dan tuan dari rumah itupun sangat baik padanya. Tuan rumah disitu adalah seorang lelaki yang berumur sekitar 40-an tahun yang kaya raya,yang juga memang masih mempunyai wajah segar yang sangat tampan meskipun telah memiliki sedikit kerutan di wajahnya tapi itu tak bisa menyembunyikan ketampanannya serta postur tubuh yang sempurna dengan kulitnya yang putih itu adalah suatu perpaduan yang sempurna.

Dan telah berada di Indonesia selama 5 bulan lalu.Satu hal yang penting adalah katanya ia seorang yang memiliki kedudukan yang terhormat dan penting di negaranya yaitu China.

Namun ada suatu hal yang membuatnya merahasiakan identitasnya,kecuali bagi orang-orang tertentulah yang mengetahui indentitas sebenarnya seperti pengasuh Zhang yang sudah sangat lama bersamanya.

Dirumah tersebut hanya ada lelaki tersebut,pengasuh Zhang yang telah bersama dengannya bertahun-tahun, serta beberapa orang pembantu yang bisa dihitung dengan jari.Dan lelaki tersebut sangat menyayangi Rina.

Satu hal penting yang tak terlupakan oleh lelaki tersebut ketika pertama kali bertemu dengan Rina,adalah Rina memanggilnya dengan sebutan kakek.Ia sedikit tergelitik juga heran,lalu berkerut kening dan bergumam dalam hati"memangnya aku sudah setua itu..?"

Dari penampilan lelaki itu sama sekali tidak terlihat tua,tapi karena Rina seorang gadis yang berumur sekitar 17 tahun itu memanggilnya seperti itu.

Membuatnya terasa aneh,karena selama ini ia bertemu dengan para wanita.Baik itu muda atau yang tua pasti tidak akan memanggilnya seperti itu.Hal itu membuat lelaki itu merasakan sesuatu yang berbeda pada Rina,seperti telah menemukan hal yang selama ini dia rindukan. Dan alhasil ia senang dipanggil kakek oleh Rina,agar bisa lebih dekat lagi dengan Rina.

Oke....kita lanjutkan ke topik yang sebenarnya.

Dan lelaki yang dipanggil kakek itu seringkali membujuk Rina untuk tinggal dirumahnya.Tapi Rina terus saja menolak dengan alasan akan merepotkannya apalagi sekarang Rina bersama dengan neneknya yang mengalami gangguan jiwa.

Namun pada suatu hari Rina pun terbujuk oleh kakek(panggilan Rina terhadap lelaki itu) setelah terlalu lama dibujuk. Itu terjadi pada senin pagi kemarin. Kakek mengundangnya untuk sarapan pagi bersama sebelum Rina pergi ke sekolah.Rina merasa sedikit canggung dengan ini,dan berpikir pasti kakek akan membujuknya lagi dan itu memang benar.

"Rina... tinggallah bersama kakek disini dan bawalah juga nenekmu itu nanti pengasuh Zhang yang akan mengurus nenekmu jika kau sedang pergi.Atau kakek akan memperkerjakan seorang perawat khusus untuk nenekmu."dengan nada yang lembut.

"Tapi Kek..."

"Sudahlah...lagi pula rumah ini sangat besar untuk kakek tinggali sendiri bersama para pengurus rumah lainnya. Dan jika kau tinggal disini kakek merasa sangat senang dan tidak kesepian lagi."

"Ataukah kau akan menolak lagi?"merasa sedikit sedih,tapi kakek tersebut akan terus berusaha untuk membujuk Rina agar tinggal dirumahnya yang besar itu.Dan ternyata tidak disangka Rina menerima untuk tinggal dan itu membuatnya sangat bahagia pada hari itu juga.

"Baiklah kakek,aku akan tinggal disini" Rina berpikir...tidak baik juga jika terus menolak kebaikan kakek untuk memberinya suatu tempat tinggal yang layak untuknya dan nenek. Maka iapun menyerah akan semua usahanya selama ini untuk tidak terlalu banyak menyusahkan kakek,dan menerima untuk tinggal disitu.

"Oke karena kau akan tinggal disini mulai hari ini juga,kau tak usah khawatir dengan semua kebutuhanmu.Dan semua barangmu nanti akan dipindahkan oleh pengasuh Zhang. Dan nenekmu akan baik-baik saja."

Rina seperti ingin mengatakan sesuatu,tapi terlihat seperti kakek tidak akan mendengarkan penolakannya maka dari itu hanya bisa mengatakan."Terimakasih kakek,kau sangat baik padaku dan nenek juga. Aku tak akan melupakan semua kebaikan kakek kepadaku selama ini."dengan mata yang berkaca-kaca,hendak ingin menangis tapi ditahannya.

"Iya.....tidak apa,kakek menolongmu ini dengan sepenuh hati."termenung sejenak,lalu melanjutkan"Dan kakek juga sangat menyayangimu Rina"dimatanya terlihat sangat serius dan itu seperti seseorang yang telah lama kehilangan sosok yang sangat dicintainya, sambil menatap kearah Rina dan juga seperti ada suatu harapan yang tak dapat terucapkan.

"Terimakasih kakek"terharu dengan apa yang dikatakan kakek tersebut.

"Yah sudah...pergilah, kau akan terlambat nanti"tersenyum tulus kepada Rina. "Baik kakek"melihat senyum diwajah kakek seperti ia pernah melihat senyum itu,tapi tidak tahu dimana.

Ketika Rina tengah mengingat hal itu,ia merasakan ada kehangatan didalam hatinya. Dan tidak terasa bahwa hujan sudah agak mereda,serta terlihat dijalan raya telah ada beberapa kendaraan yang berlalu lalang dijalan tersebut.

Rina pun melihat sekeliling dan otomatis memegang kedua lengannya akibat kedinginan. Dan belum lama dari itu terlihat mobil mewah berhenti diseberang jalan dari tempat ia berdiri, seseorang membuka jendela dan menengok kepadanya.