pagi pagi sekali aku sudah berada di dapur membuat sarapan untukku dan kak soya
"ehh tasya udah bangun" sapa kak tasya saat melihatku di dapur
"hehehehe iya kak lagi mood aja gitu buat sarapan" jawab ku
"kamu buat apa dek" tanya kak soya
"ini kak buat roti bakar selai coklat kak"
"kakak mau selai lain atau samain aja" tanyaku
"samain aja dek" jawab kak soya
"ini kak susu coklatnyaa"
"makasih dek"
aku pun duduk berhadapan dengan kak soya diruang makan
"mau dibawa dek rotinya"
"iya kak"
"ya udah cepetin nanti kakak yang antar kamu"
"iya kak"
setelah menaruh kotak makan ke dalam tas aku bergegas memakai sepatu dan menunggu kak soya yang sedang siap siap
****
"hai tasya" aku menoleh dan tidak membalas sapaannya
"kok cuek sih sya"
aku mempercepat langkah ku akhirnya aku sampai dikelas juga
"lo kenapa sya pagi pagi udah lari larian aj" tanya chacha
"gue gak papa" jawabku sambil mengatur nafas
aku menaruh tasku ketempat dudukku lalu bergabung bersama para sahabatku
****
"agrhhhh" teriak rasya sambil memukul tembok semua siswa siswi memperhatikan nya karena merasa tidak nyaman menjadi perhatian rasya menuju taman belakang untuk meluapkan kekesalannya
"kenapa sih gue susah banget ngedeketin tasya" ucap rasya ber monolog
"gue itu suka sama lo tasya!!!!" teriaknya sambil memukul pohon yang ada di dekatnya
"gue harus dapetin lo tasya bagaimanapun caranya gue harus dapetin lo walaupun gue harus pakai cara kasar sekalipun" gumamnya sambil tersenyum licik
rasya sudah memikirkan cara yang harus dilalukannya untuk mendapatkan tasya dia menyusun rencananya dengan baik
****
kini tasya sedang berada di taman belakang sekolahnya bersama para sahabatnya
"ehh gue tu bingung tau sama sikapnya rasya dia itu kayak niat banget buat deketin tasya,,,dan lo tasya lo kenapa gak pernah ngegubris si rasya semenjak dari lo nemenin chacha ke koperasi buat beli pulpen" tanya viona
aku hanya tersenyum kecut tidak berniat menceritakan kejadian waktu di lorong samping perpustakaan
"yee tasya ditanyain malah senyum doang dijawab donkk" desak amel
"gak papa kok gue cuman gak pengen deket sama dia aja" jawabku
"emang kenapa sihh cerita aja sama kita" ucap ratu
"iya siapa tau kita bisa bantu" ucap lita aku pun menceritakan semuanya pada sahabatku
"kurang ajar memang tu si rasya" ucap amel geram setelah mendengar cerita ku
"udah lah gak usah emosi gue udah gak ada rasa lagi sama dia" ucapku
"tapi inget ya kalo lo sampe disakitin sama dia bilang ke kita biar kita yang nanganin tu cowok playboy" ujar ratu mengingatkan
"siap" jawabku. setelah nya kami pun kembali ke kelas untuk melanjutkan pelajaran selanjutnya
****
"dek,,besok pagi kita jemput kak eta sama kak bagas jam setengah sembilan pagi" ujar kak soya saat sedang makan malam
"iya kak" jawabku
"kalo udah makannya nanti piringnya taruh di wastafel aja biar kakak yang cuci" titah kak soya akupun mengangguk sambil mengunyah makananku
setelah makan aku membersihkan meja makan lalu pergi menuju kamar lalu menguncinya aku mengambil ponselku dan banyak sekali notifikasi pesan dari,,,,,,,,,,,,'rasya'
aku terdiam sebentar sebelum membalasnya
'balas gak yah,,,,balas gak balas gak balas gak' gumam ku dalam hati