aku duduk di kasur kak soya sambil menunggu kak soya menyelesaikan tugasnya. sekitar 45 menit kemudian kak soya sudah selesai dengan tugas nya
"nah sekarang cerita ada apa" tanya kak soya yang sudah duduk dihadapanku
"emmm anu kak tadi itu tasya liat rasya ciuman di lorong perpustakaan" ucapku
"jadi kamu cemburu gitu dek" tanya kak soya
"emmm gak tau sih kak tapi setelah kejadian itu tasya udah gak pernah respon dia lagi" ucapku lagi
"nah gitu dong dek tapi ikutin aja apa kata hatimu kalo memang merasa nyaman coba perjuangin tapi kalo gak ada perasaan coba lupain pelan pelan" saran kak soya " biasanya ada orang yang suka tapi suka dalam artian kagum akan kelebihannya bukan karena hatinya" lanjut kak soya sambil tersenyum aku hanya mengangguk
"ya udah sekarang kita turun aja yokk buat kue nanti ajakin sahabat mu kesini biar rame" ucap kak soya
"iya kak" jawabku lalu keluar dari kamar kak soya menuju kamar ku sendiri aku mengambil ponsel ku lalu mengaktifkan kembali
GRUP BEST FRIEND
"ehh sibuk gak kalo gak kerumah gue yokk kak soya lg bikin kue tuhh"
angel "ayokk pusing juga gue dirumah"
chacha "otw"
viona "gue bawa mobil sendiri aja cha lo gak usah jemput"
setelah aku mengabari semua sahabatku melalui grup WA kami aku keluar kamar menuju dapur untuk membantu kak soya membuat kue
******
tok,,, tok,,,tok,,,,
"Assalamualaikum" ucap seseorang dari luar
aku segera membuka pintu dan ternyata yang mengetuk adalah para sahabat ku
"ayo masuk" ajak ku mereka semua mengikuti ku menuju ruang tengah tempat berkumpul
"halo kak soya" sapa bela yang melihat kak soya berada di ruang tengah habis dari dapur dengan membawa kue
"halo juga bela ini kuenya silahkan dimakan" tawar kak soya
kami pun duduk bersama di ruang tengah sebagian ada yang duduk di sofa dan sisanya duduk bersila dilantai yang beralaskan karpet
mereka saling bercerita dan menonton bersama
"mmm enak banget kue nya siapa yang sya" tanya viona
"gue sama kak soya yang buat" jawabku
"ohhh kenapa lo gak kepikiran untuk buka toko kue aja gitu jadikan gak sia sia kue yang lo buat" saran ratu
"mmm mungkin tunggu gue lulus SMA aja dulu baru gue mikir untuk buat toko kue" jawab ku
"kita bakal dukung lo" ucap lita
"kalo kakak sih setuju aja kalo kalian pengen buat toko kue kalian bisa kerja sama bangun toko kuenya sama sama nanti ada yang ngurus pembuatan kuenya trus hiasannya untuk katring nya juga siapa tau ada yang mau pesan untuk acarakan dan untuk penjualan online kalian kan pasti punya bakat masing masing coba kalian kembangkan dalam pembuatan toko kue kalian ini" saran kak soya
"untuk tempat dan perkembangan nya nanti mungkin bisa dibantu kak eta" lanjut kak soya
"iya juga sihh mmmm gimana kalo kita mulai buatnya pas liburan akhir semester ini aja daripada nganggur gak jelas kan" usul angel
"kayaknya bagus tuhh gimana kalian setuju" tanya lita
yang lain hanya mengangguk menjawab pertanyaan lita
"ya udah itu nanti aja dibahas lagi cepetin habisin kuenya trus habis itu siapa yang mau nemenin kakak ke kota kakak pengen beli sesuatu" tanya kak soya
"sama sama aja kak kita juga pengen jalan jalan" ucap chacha
"ya udah ayokk" ucap viona
kini kami semua sedang berada di taman kota udara malam ini lumayan dingin. aku memilih tempat duduk di dekat kolam ikan yang tak jauh dari tempat para sahabat dan kakak ku sedang membeli makanan
"tasya" sapa seseorang aku menoleh dan langsung berdiri
"rasya" sapaku bingung
"pas banget gue pengen ngomong sama lo" ucap rasya lalu menggenggam tanganku aku langsung menepis tangannya
"maaf gue harus pergi" ucap lalu pergi tapi rasya malah mengejarku
"tasya tunggu gue pengen ngomong sesuatu sama lo" ucap rasya
"tasya lo kenapa lari lari gitu" tanya viona saat melihatku ngos ngosan
"gak papa kok" jawabku
"beneran gak papa" tanya viona lagi memastikan
"iya gue gak,,,"
"tasya" panggil orang itu yang memotong pembicaraanku dengan viona
'rasya kenapa sih ni orang gak bisa ya kalo gak ganggu hidup gue' gerutu ku dalam hati
"lo,, ngapain lo disini" tanya lita dengan sinis
"gue mau ngomong sebentar sama tasya" ucapnya
"kalo tasya gak mau gimana" ujar bela sinis
"gimana sya lo mau kan gue ajak ngomong sebentar aja" mohon rasya aku tetap diam
"tu tasya nya diem berarti dia gak mau" ujar chacha
"udah deh daripada lo kita gebukin disini lebih baik lo pergi" ancam ratu yang sudah menggulung lengan bajunya
rasya mengepalkan tangannya dia tidak mungkin melawan perempuan bisa rusak namanya kalau ia harus melawan perempuan rasya lebih memilih pergi daripada harus berurusan dengan ratu
"ehh pulang yokk udah malem banget nihh" ajak amel
"iya nih kita samperin kak soya dulu baru pulang" kata ratu aku hanya mengikut