Chereads / guruku suami romantis / Chapter 22 - seminggu

Chapter 22 - seminggu

Mendapatkan telfon dari papanya membuat Abi kebingungan karena ia tau benar bagaimana sifat sang papa

"Bukan tidak mungkin papa menyuruh ku pulang sementara aku belum menemukan keberadaan amira ,ada apa ini

Dengan cemas Abi melakukan mobilnya ke arah rumah dengan pikiran yang melayang layang tak menentu Abi kembali berkutat pada pemikiran nya sendiri

"Argggg .teriak Abi frustasi

Karena tak menemukan titik terang pada pemikiran nya ia mencoba menelfon Renata

"Hallo ta

"Ya ka

"Kamu di mana

"Mendingan kamu Syarif cepetan pulang

Tanpa mendapatkan Jawaban dari Abi Renata mematikan sambungan telepon genggamnya secara sepihak . sementara Abi yang mendapat perlakuan dari Renata yang tak biasa menjadi tambah bingung.

"Aku tau papa pasti akan menyuruh aku menceraikan Amira . Aaarrggg papa aku baru saja akan membuka hati , untuk dia kenapa harus seperti ini. Aku....aku benar-benar menyukai dia pah .

Tangis Abi pecah saat ia memikirkan perceraian . Ia kasihan pada Amira karena di usia muda ia harus menyandang status sebagai janda.

"Maaf kan aku tuhan. Kalau setelah bercerai aku tak mau menikah lagi .

Tak tahan dengan apa akan ia alami ia pun enggan untuk pulang ke rumah orangtuanya

"Maaf pah beri aku waktu untuk menjalani ini semua.

Abi kembali ke hotel tempat ia menginap, dengan frustasi tingkat akut ia selalu menelusuri kota bahkan sampai ke luar kota

Dert. ...dert. ....dert. ....

"Hallo dengan pak Abi

Abi tak menjawab sama sekali .dan orang yang menelfon Abi pun tak banyak bicara ia hanya menyampaikan hal penting saja

"Pak Abi dari pengawas sekolah meminta data anak murid yang akan di ikutkan dalam olimpiade ,di harapkan bapak segera mengatasinya.

Mendengar itu Abi pun kembali memikirkan para siswanya yang akan ikut dalam lomba .dan ia pun kembali ke rumah karena datanya ada di ruangan Abi.

Petang ia sampai di rumah orangtuanya ,dengan lesu dan amburadul ia masuk ke rumah . tatapan kosong seperti tak ada kehidupan jika melihat Abi yang sekarang sangat frustasi dengan kepergian Amira .

Sempat ia memikirkan jawaban sebelum ia masuk ke rumah karena ia merasa harus menyiapkan mental dan juga alasan yang tepat agar papanya tak menyuruh ia menceraikan Amira

"Ya tuhan kuatkan hambamu yang lemah ini aku sungguh tak punya muka jika ayah menanyakan Amira padaku .

Dengan langkah-langkah berat ia beranjak turun dari mobil

"Tuhan berikan aku kesempatan sekali lagi .

Dan betapa terkejutnya ia melihat seorang yang wajahnya di balut perban bagaikan mumi yang hanya bagian mata , hidung ,dan mulut yang tak di tutupi perban.

"Puas dengan apa yang kamu lakukan pada nya sahut anton pada Abi yang membuyarkan perhatian nya pada seorang yang di perban.

Abi yang langsung di cerca dengan pertanyaan yang membuat ia sendiri kebingungan .

ingin rasanya ia menghardik sang ayah ,namun di urungkan ya kerena ia paham akan keadaan namun seorang yang di perban menjadi pusat perhatian nya sekarang .lama ia memandang namun ia enggan untuk bertanya karena ia merasa hal yang tidak perlu namun hatinya masih ketir dengan sosok yang sedang di perban . entah apa yang membuat ia tidak menanyakan siapa sosok yang sedang di perban karena pikiran nya masih mengarah pada Amira