1 Desember.
Tanggal itu sangat berarti bagi Yasmin, Realita dan Revaline. Tanggal ulang tahun Realita dan Relina.
Tapi tanggal itu sekarang hanya milik Realita. Karena Relina sudah merubah tanggal lahirnya 24 Desember sesuai Kartu identitas milik Revaline.
Revaline dan suaminya Yanuar Abdullah masih tinggal di tempat Hidayat. di Guest House milik Hidayat, mereka belum pulang setidaknya hingga kondisi Revaline membaik. Padahal kondisi Revaline sudah sangat sehat. Dia hanya ingin bertahan lebih lama di sisi ibunya karena hari ini adalah ulang tahunnya.
Hari ini, Hidayat dan istrinya mengundang Yanuar dan istrinya di perayaan ulang tahun Realita. Bukan sekedar perayaan biasa. Tapi sebuah pesta. Pesta ulang tahun Realita yang meriah dan mewah, diselenggarakan di hotel bintang 5. Realita mengundang teman-teman sekolahnya, dari SD hingga SMA. Sedang Hidayat mengundang ayah dan ibunya yang tinggal di Kota Tawau, Orang tua Hidayat tidak pernah menantu dan cucunya. Kehadiran orang tua Hidayat di sambut hangat oleh Yasmin.
Realita dan Hidayat tenggelam diantara para tamu yang memberikan selamat. Mereka sangat bahagia. Realita berdandan sangat cantik. Ia tambah menawan dengan perutnya yang membuncit. Dengan di dampingi susminya Hidayat yang tak kalah gagah dan tampan, serta kedua bayi kembar mereka yang ganteng dan lucu, mereka mrnyambut para tamu undangan.
Teman-teman Hidayat juga hadir diantara para tamu. Revaline mengenal sebahian diantara mereka. Mereka dulu sering datang ke rumah mereka. Teman-teman Hidayat itu mengira Realita adalah Relina. Bukankah wajah mereka sama persis. Jadi wajar mereka tidak tahu. Hidayat juga tidak menjelaskan kalau istrinya sekarang bukanlah Relina.
Revaline memerhatikan mantan mertuanya itu. Sewaktu menjadi istri Hidayat, dia juga belum pernah bertemu mertuanya itu.
Yasmin mengenalkan suami istri Yanuar. dan Revaline ke besannya. Yanuar dan Revaline menyalami mereka. Sejak tadi Revaline tidak bersuara. Sesungguhnya dia merasa sakit hati dan iri akan prilaku Hidayat yang sangat menyayangi Realita. Hidatat bersikap mesra kepada Realita di depan semua orang. Tangannya tidak pernah jauh dari pinggang Realita. Revaline menahan semua rasa cemburunya. Yanuar heran kenapa Revaline selama pesta pesta tak pernah bersuara bahkan ia terkesan malas. Yanuar mengira karena bawaan kehamilannya saja. Sebenarnya lebih dari itu. Revaline banyak mendapat penderitaan karena pesta itu.
Sejak kecil, ulang tahunnya tidak pernah dirayakan. Ia dan ibunya terlalu miskin untuk membuat sekedar pesta kecil. Senrntara kakaknya Realita selalu bergelimang harta dan kasih sayang dari ayah dan ibu sambungnya. Revaline iri kenapa harus Revaline yang kaya dan bahagia, kenapa harus dia yang miskin dan menderita? Dia tambah membenci Realita.
Semakin dia membenci Realita semakin sakit hatinya. Semakin menderita dirinya.
Revaline bahkan tidak punya teman banyak srperti Realita. Selama hidupnya Relina tidak pernah punya teman banyak. Dia tumbuh menjadi anak yang individual. Dia tak punya teman akrab. Sewaktu masih TK Relina hanya punya .2 teman. Ibunya dan guru TK . Relina tidak suka bergaul dan bermain bersama teman-temannya Ia hanya suka bermain sendiri.
Reveline bahkan tidak sampai lulus SMA. Dia memilih brkerja menjadi karyawan toko di Balikpapan hingga dia bertemu dengan Hidayat. Dia menikah di usia yang muda.
Selama 5 tahun menikah dengan Hidayat, suaminya itu tidak pernah mengenalkannya dengan mertuanya. Hidayat dulu kaya raya tapi Hidayat yang sekarang lebih kaya lagi. Revaline menyesali tindakannya yang dulu dilakukannya. Ia ingin kembali ke Hidayat. Mantan suaminya itu sekarang tambah gagah dan tampan. Andai saja?!
Yasmin duduk sendiri terharu diantara kemeriahan pesta ulang tahun Realita. Ia teringat seorang lagi anaknya. Relina entah dimana dia berada. Air mata Yasmin mengalir dengan deras. Revaline melihat ibunya menangis, hatinya jadi pilu. Ia bergerak menghampiri ibunya, Yasmin, memberinya sehelai tisu lalu memeluknya. Yasmin menerima pelukan Revalibe. Tangisnya berkurang. Dukanya seakan menghilang. Di pejamkannya matanya. Di kedalaman hatinya, putrinya Relina hadir dalam sosok diri Revaline.
...
Di kota yang berbeda.
Shiza menerima pengakuan suaminya dengan tabah dan ikhlas. "Sekarang itu suddh menjadi masa lalu, kita fokus ke masa depan. Aku ingin keluarga yang bahagia untuk anak-anak kita", Andy terharu dengan sikap bijak istrinya. Pengakuannya menghilangkan tekanan di hati Andy selama ini. Ia merasa lega. Dengan pengakuan ini mengakhiri skandalnya dengan Revaline. Shiza tidak marah akan hal ini. Tapi ia tak habis pikir, Revaline tega mengkhianati Yanuar, lelaki itu terlalu baik untuk di sakiti.
"Mulai sekarang...kemanapun kamu pergi aku pasti ikut", Shiza tersenyum samar kepada suaminya." Andy menatap istrinya dengan galau."Aku tak ingin jauh darimu, bagaimanapun aku seorang pecemburu !" Shiza membuat batasan buat Andy.
Shiza bukan seorang yang munafik. Aku bukan orang yang baik, kata Shiza mengeraskan hatinya.Orang seperti Revaline banyak dia temukan di panggung hiburan. Dia terbiasa dengan persaingan keras. Terhadap Revaline dia tak mau menyerah kalah. Keterusterangan Andy kepadanya, membuat jalan yang di tempuhnya menjadi mudah. Dia akan menghadapi Revaline sendiri kalau perlu. Andy sekarang suaminya.
Selama ini Revalibe berpura-pura menjadi temannya, dia menggunting dalam lipatan¹, padahal Revaline sudah tahu kalau dia menyukai Andy. Andaikata Shiza adalah nona Xi yang selalu berganti-ganti pria, Nona Xi tidak masalah berbagi pria dengan Revaline, andai dia jujur seperti Julia. Tapi Revaline menikam dari belakang. Sekarang Nona Xi berubah menjadi Shiza seorang istri yang akan bertahan demi keluarganya, demi bayinya, demi suaminya.
Revaline akan berhadapan dengan wanita yang sebanding. Tentu saja Shiza mengerti semua resiko yang bakal di hadapinya, ia menggunakan strateginya sendiri.
....
Revaline dan suaminya meninggalkan rumah Hidayat. Dia sangat tertekan menyaksikan kemesraan Hidayat dengan Realita. Sebagian perusahaan Yanuar di jalankan Revaline. Bahkan Revaline memiliki saham 5 % saham perusahaan Yanuar. Revaline tidak mensia-siakan kesempatan untuk berkuasa atas perusahaan suaminya. "Ini untuk anak kita, aku perlu mengamankannya", Bujuk Revaline ke Yanuar, dia mengerti maksud Revaline.
Yanuar memiliki keluarga besar. Semua keluarga besarnya secara ekonomi bergantung padanya. Revaline khawatir dia bakal terdepak dari keluarga dan perusahaan seandainya terjadi sesuatu terjadi kepadanya. "Demi anak yang di kandung Revaline dia menyisihkan saham perusahaan atas nama Revaline. Tentu saja keputusannya ini di tentang keluarga besarnya yang juga memiliki saham di perusahaan itu. "Bukan kami tidak menyetujui keputusanmu, tapi 5 % terlalu besar. Lagi pula kamu baru menikahinya, tidakkah kamu menyesal nantinya, saham milikmu berkurang, sisa bagianmu separuh darinya, pikirkanlah!" kata Yandi kakaknya. Yanuar tersinggung. Tapi Yandi tak peduli. Sebagai kakak tertua, dia harus mengingatkan Yanuar.
Yandi merasa Yanuar telah tertutup mata hatinya dengan kecantikan Revaline. Yandi mencurigai maksud tersembunyi di balik kecantikannya. Yandi mengenal banyak wanita. Wanita seperti Revaline sulit dipercaya. Yandi menangkap aura jahat di balik kecantikannya yang memikat.
....
Keadaan sebaliknya terjadi perusahaan Hidayat.
Sekarang Realita menjadi sekretaris Hidayat. Suaminya itu selalu melibatkan dalam segala urusan perusahaan. Bukan hanya di kantor saja seperti dijanjikan Hidayat tempo hari tapi suaminya itu tak membiarkan Realita menganggur dan mengurusi kebun anggreknya atau membuat ikan asin lagi. Hidayat malah memasukannya kesegala macam urusan perusahaan. "Biar kamu mengerti menjalankan perusahaan seandainya terjadi sesuatu padaku, kamu mengerti apa yang harus kamu lakukan" Hidayat mengajari banyak hal. "Apa aku bisa?!" Hidayat menatap mata istrinya lembut. "Aku akan mengajarimu, tenang saja!" kata Hidayat dengan suara yang lembut.
Draadd.draaadd. Ponsel Hidayat bergetar. Realita memberikannya ke Hidayat.v"Angkat saja!" kata Hidayat. Telpon dari Yanuar, Halo dengan bapak Hidayat!" Suara merdu wanita, pasti istrinya. 'Iya. Bisa saya bantu!" jawab Realita. Revaline di seberang sana merengut. Kenapa Lita yang angkat. Revaline hanya ingin mendengar suara Hidayat yang berat. "Pak Hidayat mewakilkannya ke saya bu Reva. Gapapa kok, silahkan disampaikan?" Hidayat mengangkat 2 jempol ke Realita.
Di seberang sana Revaline mendengus kesal. Tujuannya hanya ingin ngobrol dengan Hidayat. "Maaf, Bisa disampaikan telponnya ke beliau ada yang penting yang ingin saya sampaikan!" Revaline sedikit memaksa. Realita sedikit bingung. Diberikannya ponsel itu ke Hidayat. "Hallo!" suara berat Hidayat membuat tangan Revaline dingin gemetar. Ia merindukan Hidayat. Ia tak sanggup bicara. "Hallo!" kata Hidayat lagi. "Tidak ada suaranya. Mungkin masalah jaringan", kata Hidayat. Realita membuka kedua telapak tangannya. "Mungkin", jawabnya santai. "Bolehkah aku berbaring disini", Realita menunjuk sofa. Punggungnya agak capek. Hidayat tersenyum."Mau ku pijit?" Hidayat menawarkan diri. "Ga usah ntar keterusan!" Realita menolak. Hidayat tak peduli. Tangannya bergerak cepat memijit-mijit pundak istrinya. "Aww!" Realita menjerit keenakan. Ponsel Hidayat belum putus dengan Revaline. Dari seberang sana Revaline dapat mendengar kejadian di kantor Hidayat. Desahan dan erangan kedua insan itu membuatnya panas.
_______
¹ Arti peribahasa MENGGUNTING DALAM LIPATAN adalah mencelakakan/menipu kawan sendiri.