Chereads / Realita VS Relina / Chapter 11 - Cinta Fatamorgana Vs Cinta Terlarang

Chapter 11 - Cinta Fatamorgana Vs Cinta Terlarang

Yasmin duduk termenung di kursinya, kedua cucu kembarnya sudah bisa tertawa, mereka menunggu neneknya mengajaknya bercanda, tetapi pikiran sang nenek pergi jauh ke tempat lain, mencari bentuk anaknya. Bagaimanapun perasaan seorang ibu tak mungkin tertipu. Dia mengamati wajah Revaline yang berhasil di potret secara diam-diam oleh Susy atas permintaannya. Yasmin membandingkan wajah Relina dan Revaline, meski terlihat mirip tetapi tentu saja, kemiripan itu berbanding jauh dengan wajah Realita atau Relina. Lalu mengaa hati kecilnya menolak? Yasmin menghapus airmatanya, ia dikejutkan tangisan si kembar dalam box bayi. Mendengar bayinya menangis, Realita berlari menuju kamar kedua bayi kembar itu. Ibunya telah berhasil menenangkannya. Realita lega, ia tadi memasak dan segera matikan kompor itu karena tangisan si kecil terdengar.

Hidayat memilih membuat kantor di dekat rumahnya supaya tidak jauh-jauh dari istri dan anaknya. Selain itu ia tak ingin berpisah terlalu lama dengan Realita, karena itu bila ia bepergian ke luar kota, ia selalu membawa Realita dan kedua bayi itu harus disertakan juga. Ibu mertuanya selain sibuk mengurus kedua anak Realita yang lainnya, Rama dan Shinta, Hidayat membuatkannya rumah untuk ditempatinya bersama Rama dan Shinta. Rumah itu bersebelahan dengan dengan rumahnya. Hidayat membuat komplek perumahannya sendiri di tanah seluas 500 meter itu, ada empat bangunan di dalamnya, satu rumah di tempati dia bersama Realita dan kedua anaknya. Satu bangunan untuk ibu mertuanya dengan Rama dan Shinta, serta bangunan mess untuk semua karyawan yang mengurus keperluan keluarga dan kantornya.

Ibu mertuanya, Yasmin, kadang membawa kedua bayi kembar itu menginap bersamanya. "Untuk latihan, supaya kalau kalian pergi, mereka enak ditinggalnya", Yasmin beralasan. Yang sebenarnya, ia ingin dekat dengan semua cucunya. Selama ini ia selalu hidup sendirian. Cucu-cucunya adalah semangat hidupnya. Setelah cukup mendapat makan dari ibunya, kedua bayi itu tertidur, Yasmin membawa kedua bayi itu kerumahnya, kedua kakaknya sudah pulang sekolah. Tapi kali ini mereka pulang bersama Andy, ayahnya. Yasmin, sebenarnya tidak menyukai mantan menantunya itu datang bertamu, ia tak ingin kedatangannya mengganggu rumah tangga Realita dan Hidayat.

Hidayat melihat kedatangan Andy, tetapi dia tak ingin menemuinya. Realita tidak diragukan lagi sudah melupakan Andy. Lalu bagaimana dengan Andy? Hidayat yakin, Andy tidak mampu melupakan Realita.

Andy terus dibayang-bayangi cintanya kepada Realita dalam sosok tubuh yang lain, Revaline, cinta Fatamorgananya.

Baru saja Andy mengingatnya, Revaline mengirim pesan. "Aku di Balikpapan, datanglah!", Andy terkejut, untunglah jarak ke Balikpapan tambah dekat dengan adanya jalan tol¹. Andy segera mengejar cinta fatamorgananya itu, Revaline lebih nekat darinya. Jauh-jauh dari Singapura menemui cinta terlarangnya.

Hidayat menarik Revaline dari ke kamar, menghentikan kegiatannya memasak. " Ada Andy diluar, jangan ke rumah ibu", kata Hidayat. "Cemburuu", goda Realita. "Tidak!" Hidayat berkelit. Realita tersenyum. Dari cari menciumnya, Realita yakin Hidayat menumpahkan kekesalan kepada Andy dengan menjatuhkannya ke ranjang. Tak peduli tubuh Realita bau masakan. Realita membuatnya lapar. Dia seperti ingin menelannya hidup. Hidayat tak peduli dengan bau masakan ditubuh Realita. Dia lebih menggiurkan daripada makanan enak sekalipun. Bahkan Hidayat telah mencuri makanan bayi-bayinya di dada Realita yang mekar seperti bunga rasa susu manis cap nyonya cantik.

Di sebuah hotel di Balikpapan, sepasang kekasih menumpahkan rasa rindu. "Revaline menikahlah denganku, tinggalkan suamimu!" Andy kesal, dia tak ingin Revaline membagi cintanya. "Apa yang bisa kamu berikan padaku, apa kamu lebih kaya dari suamiku?" Andy tambah kesal. Dengan buas ia menciumi wanita itu. Dia menjadi sangat kasar karena marah. Anehnya Revaline menyukai itu. Andy sebanding dengan Hidayat. Revaline akan memikirkan keinginan Andy.

Hidayat terjebak dalam hubungan yang buruk dengan Yanuar, hubungan bisnisnys akan kacau, kalau Revaline menikahi Andy. Revaline tersenyum membanyangkan rencana gila di otaknya. Balas dendam segera di mulai.

Yanuar duduk gelisah di kamar hotel. Sudah 6 jam lamanya Revaline keluar tapi belum kembali juga ke hotelnya. Dari resepsionis Yanuar tahu kalau Revaline keluar dari hotel ketika ia baru saja berangkat menuju Km 56 dan belum ada kabarnya hingga sekarang. Ponsel milik Revaline tidak aktif. Hati Yanuar gelisah tak karuan. Bila sampai 8 jam Revaline tidak kembali, maka ia harus minta bantuan polisi kota Balikpapan untuk mencarinya. Ia tak tahu Revaline pergi kemana.

Yanuar pergi meninjau lokasi batubara bersama Hidayat, yang lokasinya tidak terlalu jauh dari tempat Hidayat tingal. Jaraknyanya hanya 15 Km dari rumah Hidayat. Perjalanan menuju kesana 2 jam lebih, dia hanya 1 jam berada di tempat itu, lalu ia segera kembali ke Balikpapan, ia ingin mengajak istrinya itu ke rumah Hidayat dan bermalam di hotel tidak jauh dari tempat tinggalnya. Ga taunya Revaline pergi entah kemana padahal ia sudah meminta istrinya itu tidak pergi kemana-mana karena ia perginya tak lama.

Di hotel yang berbeda.

Revaline memeluk tubuh Andy yang telanjang. Tubuh Andy Atletis, ia bisa memuaskan hasrat Revaline. Mereka pasangan yang seimbang. Yanuar meskipun tak kalah tampannya dengan Andy bahkan jauh lebih kaya dari pada Andy. Tetapi dalam soal bercinta, Yanuar payah. Revaline sudah bosan dengannya. Tetapi dia butuh kekayaan Yanuar. Ia ingin hidup mewah dan berlebihan. Ia ingin menikmati hidup, berkeliling dunia.

Revaline bangkit dari tempat tidur. Yanuar pasti sudah kembali. Ia harus segera kembali ke hotelnya. Andy terbangun oleh gerakannya. Ia menarik Revaline hingga jatuh kedadanya. Andy berbalik menindihnya dengan cepat. Memberikan ciuman penuh gairah. Revaline mendorong tubuh Andy sedikit goyang. Andy tak mau melepaskannya. Tangannya dengan cepat masuk ke sela-sela paha Revaline. Auww! Revaline menjerit ketika jari-jari Andy masuk ke lubang sensitif miliknya. Andy berhasrat kembali. Revaline menarik Andy membiarkannya menjilat miliknya. Ia melakukan hal yang sama. 69. hingga puas. Kembali ke posisi nornal. Hingga puas. Andy lunglai. Revaline membersihkan diri. Lalu pergi meninggalkan Andy di alam mimpinya bertemu Realita. Bukan Relina. Cara bercinta Revaline mengingatkannya kepada Relina. Wanita sialan itu entah dimana

Revaline pulang dengan wajah yang pucat tanpa riasan. Ia sengaja begitu untuk melodrama yang dimainkannya.

"Dari mana kamu?" Yanyuar menahan emosinya. Ia hampir saja meledak karena marah. Tapi wajah Revaline yang pucat, ia menurunkan kadar emosinya.

"Aku tersesat" jawab Revaline lirih (tersesat menuju nikmat) Revwline menyembunyikan senyumnya. "Tersesat!? Kok bisa? Kemana?' Yanuar terkejut. Jantungnya serasa mau. copot.

"Aku di beri alamat oleh seseorang, katanya disana ada seorang dukun pijat yang bisa membantuku bisa hamil!" Yanuar terharu. Revaline menundukkan kepalanya dengan sedih."Tepi alamatnya tak ku temukan", Revaline terisak. Yanuar memeluknya. "Kan aku sudah bilang...aku bahagia hidup denganmu...biarpun kita tak punya anak...aku ikhlas...aku sudah punya anak juga sebelumnya....anggap dia anakmu juga!' kata Yanuar lembut. Tangannya membelai rambut Revaline. "Kenapa rambutmu agak basah gini?" Tanya Yanuar tiba-tiba. Revaline tergagap ia keluar dari pelukan Yanuar, mengusap.rambutnya sendiri. Tadi ia buru-buru tak sempat mengeringkwn rambutnya. " Oh ini...itu tadi disana hujan lebat.!" Revaline menjawab asal. Ia berbohong, hampir kehabisan akal. "Tapi bajumu tak basah?" Revaline gugup, tapi ia berusaha tenang. "Aku tadi berganti baju di outlet pinggir jalan", Revaline nyengir malu. Yanuar tersenyum. Revaline masih mau membeli baju di toko pinggir jalan. Baguslah! Dia rendah diri juga. Yanuar senang istrinya ternyata tidak sombong. Revaline terkesan angkuh menjaga image ditinya sebagai wanita berkelas. seperti tampak dari luar. Revaline mengusap dada dengan lega. Ia menyurutkan badannya dalam pelukan Yanuar. Menyembunyikan perasaan takutnya. Hampir saja.

Revaline membaringkan tubuhnya di ranjang, Yanuar menyelimutinya. Dalam beberapa detik Revaline sudah tertidur. Yanuar menggelengkan kepala memandang wajah Revaline penuh kasih sayang. Revaline kelelahan. Bibirnya tersenyum sambil tertidur. "Kasihan Revaline!" bisiknya. Padahal sesungguhnya diriinyalah yang patut di kasihani. Revaline menipu dan mengkhianatinya.

Pada akhirnya kesempatan yang di tunggu-tunggu oleh Revaline alias Relina bertemu dengan ibunya kembali, Yasmin, menjadi kenyataan. Takdir baik berpihak kepadanya.