Di setiap perjalanan Dea tak hentinya terus merenung dengan pandangan mata tertuju pada kaca mobil melihat pemandangan di luar. Sesekali Hans melirik ke arah Dea, dia merasa kasihan dengannya. Ingin sekali Hans bertanya padanya tetapi, ia takut jika Dea akan marah padanya.
Suasana mobil nampak sangat hening. Hanya musik clasik dan hembusan ac mobil yang terasa sangat dingin masuk ke dalam pori-pori kulitnya.
"Hans.." panggil Dea, menoleh menatap sekilas ke arah Hans. Memecahkan keheningan di antara mereka.
"Iya, non. Eh.. Maksud aku, Dea." Ucap Hans gugup.
Dea menghela napasnya.
"Hans, apa David masih suka padaku?" tanya Dea.
"Aku yakin jika tuan David masih cinta sama kamu." Jawab Hans. Meski dia tak tahu perasaan sebenarnya tuanya itu. Apa dia suka dengan Dea atau tidak, atau dia sekarang sudah mulai suka dengan Salsa. Karena tuanya tidak pernah cerita lagi tentang perasaanya pada Dea dan Salsa.
"Apa kamu tahu, apa alasan David menikah dengan Salsa?" tanya Dea mulai serius.
