" Jo... Apakah kamu mau minum teh? atau mungkin mau aku temani minum kopi? "
Aku Bertanya kepada Jo sekali lagi, aku bermaksud ingin menghibur hatinya yang sedang kacau saat ini .
Aku melihat kali ini wajah Jo penuh dengan kebencian dan amarah yang begitu dalam . Ingin rasanya aku bertanya kepadanya namun aku merasa bahwa ini adalah waktu yang belum tepat untuk bertanya tanya kepadanya.
Sampai detik ini Jo tidak mengeluarkan suaranya , Jo hanya berdiri didekat Jendela kamar ini, dia menghadap ke arah taman belakang matanya jauh menatap langit yang tengah dihiasi bintang bintang, namun sayang langit yang begitu indah tidak seindah rencana yang telah dia persiapkan.
Aku menghampirinya dan aku memeluk tubuhnya dari belakang, aku hanya ingin menyampaikan padanya bahwa dia tidak sendirian ada aku yang selalu disampingnya.