Chereads / Vampire Moderen / Chapter 5 - Chapter 4 : Kejutan Penuh Kenangan

Chapter 5 - Chapter 4 : Kejutan Penuh Kenangan

Episode Sebelumnya

Maaf anak - anak karena mendadak. Karena mulai besok kalian akan mendapat wali kelas baru jadi saya mau selesaikan tugas sebelum meninggalkan kalian . "Pak Ara meminta maaf dengan wajah yang sedih".

Prolog : Setelah quiz mendadak selesai, Bapak Ara berpamitan karena dia akan di pindah tugaskan dinas ke kementrian pendidikan dan semua pemberitahuan itu mendadak. Setelah itu siswa - siswi pun pulang karena jam sekolah telah usai dan di kelas hanya tertinggal beberapa siswa - siswi ajah karena piket. Kemudian datanglah Marves yang hendak menjemput Viola.

Hubby, ayo kita pulang sama. Aku mau ngajak kamu ke suatu tempat. "Marves menghampiri Viola dan mengajaknya pulang dengan panggilan hubby yang seketika semua yang ada di ruangan terkejut dan menatap mereka terutama yang cewek - cewek. Secara Marves termasuk cowok yang populer di sekolah. Semua cewek - cewek menatap tajam Viola".

Bentar hubby, bentar lagi piketku selesai "Viola masih menyapu tanpa menghiraukan tatapan semua orang".

Baiklah aku menunggumu hubby di meja kamu. "Marves duduk di bangku yah memang bangku Viola Pastinya".

Udah hubby, aku udah siap. Ayo pergi. Vo, titip Na yah. Aku pulang bareng kekasihku. Na, nanti aku jelasin di rumah. "Viola berjalan ke arah marves dan di genggam tangannya sama marves sambil pamitan sama volvo dan viona lalu mereka keluar".

Sebenarnya kamu mau ngajak aku kemana ? Ini kan arah parkiran. Bukannya kamu bilang kita jalan ? "Viola yang bingung kenapa Marves mengajaknya ke Parkiran".

Jadi dari tadi kamu mikirnya kita jalan kaki hubby ? Jalannya kemana ntar kan kamu tau juga. "Marves terkekeh mendengar ucapan Viola sambil tersenyum manis tanpa terlihat Viola".

Yah habisnya tadi di kelas kamu mau ngantar aku ke rumah jalan kaki. "Viola ngomong dengan gaya manjanya".

Itu mobil aku hubby, ayo masuk sini. "Marves menunjukkan mobil Ferrarri merahnya dan membukakan pintu mobil agar Viola bisa masuk".

Ini mobil kamu bagus sekali ini. "Viola takjub kemudian masuk dan duduk dengan manisnya di mobil".

Iya dan suatu saat ini akan menjadi milik kamu juga hubby. " Marves menutup pintu Viola dan menuju ke kursi pengemudinya lalu memasang shiftbelt dan memasangkan shiftbelt Viola".

Haha maaf aku bukan anak orang kaya. Dan aku tidak biasa dan bahkan tidak pernah naik mobil. Jadi maaf aku tidak pandai pasang shiftbelt. "Viola kaget karena Marves tiba - tiba mendekat dengan jantung yang meronta - ronta ingin keluar".

It's okay hubby. Relax ajah. "Marves tersenyum mendengar detak jantung Viola yang menggemaskan itu".

Wah indahnya. Tapi ini dimana hubby ? Aku tidak pernah melihat tempat ini bahkan di televisi pun tidak hubby. "Viola keluar mobil dan berlari ke pinggir laut altar dan berdiri sambil merentangkan kedua tangannya dan menghirup udaranya yang sejuk".

Apa kamu menyukainya ? Nama tempat ini adalah Altar. Laut Altar ini adalah perbatasan Dunia Manusia dengan Dunia Vampire, Kalau Bukit Altar tempat perbatasan Dunia Vampire dengan Dunia Drakula, Kalau Hutan Altar tempat perbatasan Dunia Vampire dengan Dunia Werewolf dan Hutan Altar juga tempat perbatasan Dunia Manusia dan Dunia Werewolf. "Marves turun dan mengunci mobil dan berlari menuju tempat Viola berada dan memeluk Viola dari belakang".

Kenapa kamu menceritakan semuanya kepadaku hubby ? Apa kamu gak takut kalau aku membocorkan semuanya ? "Viola terkejut saat marves memeluk dari belakang dengan wajah yang merah merona dan sedikit mendesah karena Marves memeluk dari belakang sambil mencium leher belakang Viola dengan suara jantung yang berdetak tidak karuan".

Prolog : Marves yang mendengar desahan Viola mengeluarkan taring karena hampir tidak bisa mengontrol hasrat mencium darah manusia tetapi taring itu masuk kembali saat Marves mendengar detak jantung Viola dan hasrat mau meminum darah manusia menghilang dan marves merubahnya menjadi kecupan hasrat bergairah dan mendengar suara indah desahan kegelian dari Viola dan memutar balik badan Viola menjadi menghadap dirinya kemudian ia memeluk Viola dan mencium bibirnya Viola. Viola yang kaget menutup matanya menikmati setiap sentuhan hangat Marves hingga sukses membuka mulutnya kemudian lidah Marves berhasil bisa masuk. Ciuman itu menjadi menggairahkan. saling melilitkan lidah, saling bertukar saliva, saling melumat dan memakan bibir atas dan bawah satu sama lain sampai mereka menyadari butuh adanya ruang oksigen untuk mereka.

Hubby udah berhenti. Aku butuh udara. Oh iya hubby, itu rumah siapa ? Kenapa terlihat seperti Kastil ? "Viola menghentikan ciuman panas mereka dan menunjuk sebuah rumah seperti kastil".

Itu dulu rumahku, menyimpan kenangan masa kecilku. "Marves bercerita dan terlihat bersedih".

Hubby, maafkan aku. Aku tidak bermaksud membuatmu bersedih. Bisakah kita memasukinya ? " Viola yang memeluk Marves yang sedang bersedih kemudian menggoda untuk masuk ke kastil itu " .

Baiklah jika kau menginginkannya. "Marves yang kaget saat Viola tiba - tiba memeluknya dengan wajah yang merah merona".

Thank's hubby. Ayo jalan. "Viola melepas pelukannya kemudian menggenggam erat tangan Marves mengajaknya pergi".

Prolog : Akhirnya mereka sampai di rumah masing - masing dan tidur hingga pagi menjelang. Keesokan paginya mereka memulai aktivitas sekolah seperti biasanya. Viona pergi di jemput Volvo dan Viola di tinggal. Viola berangkat berjalan sendiri seperti biasa. Begitu sampai gerbang sekolah Viola melihat Marves bersama cewek kelas lain seperti berciuman di leher yang membuat Viola shock padahal sebenarnya Marves mau meminum darah cewek itu. Saat Marves hendak menggigit leher cewek itu dia melihat Viola dan tidak jadi menggigit leher cewek itu karena melihat Viola yang berlari. Marves berusaha menahan Viola lalu mengejar Viola hingga pintu sekolah. Viola pun sampai di kelas dengan menangis.

Eh mr rombeng diam. Teman nangis malah di godain bukan di hibur juga... "Viona langsung menghampiri dan memeluk Viola. Tangisannya semakin membanjiri hingga baju Viona pun ikut basah".

Viola cintaku, kenapa kamu menangis ? "Aldo yang merupakan sahabat dan serumah dengan Volvo yang juga mencintai Viola khawatir tapi dengan gaya khasnya yang alay dan lebay dan suka berpantun bertanya".

Aldo berisik banget sih kamu. Paling juga dia ada masalah sama pacarnya si anak baru yang bontot. "Volvo menghentikan keributan yang di buat Aldo dengan menutup mulut Aldo menggunakan tangannya dan berceloteh kemudian melirik ke arah Alfan dan Maria yang maaih sontak terkejut dengan perkataan Volvo".

Tapi aku gak bisa terima kalau ada yang buat cintaku menangis dan terluka. "Aldo melepaskan tangan Volvo yang menutupi mulutnya kemudian ribut dengan gaya alay bin lebaynya".

Berisik kalian. Mending aku pulang dari pada dengerin keributan kalian. Aku juga lagi gak mood untuk melanjutkan pelajaran. Bye... "Viola pun pulang".

Oh iya Viona tolong bantu aku izinin sama guru piket yah dan catatkan pelajaran hari ini. "Viola yang mendengar keributan yang di buat Aldo dan Volvo kemudian melepas pelukan dari Viona kemudian mengambil tas dan pulang dengan isak tangis yang tidak berhenti".

Viona, kita ke kantin yuk. "Volvo dan Aldo mengajak Viona ke kantin sekolah".

Episode Sebelumnya

Viona, kita ke kantin yuk. "Volvo dan Aldo mengajak Viona ke kantin sekolah".

Gak. Kalian berdua ajah. Aku gak mood. Aku khawatir terjadi sesuatu sama Viola. Aku mau ke toilet dulu yah. "Viona keluar meninggalkan Volvo dan Aldo menuju toilet. Ketika menuju toilet Viona tidak sengaja melihat Marves dengan cewek lain kemudian memutuskan tidak jadi ke toilet tetapi menghampiri Marves dan cewek itu kemudian menampar Marves secara tiba - tiba".

Apa yang kamu lakukan ? Kenapa kamu menamparku ? "Marves yang masih terkejut karena di tampar Viona secara tiba - tiba sambil memegang pipinya yang menjadi merah bekas tamparan Viona".

Kamu masih bertanya kenapa aku menamparmu ? Itu tamparan buatmu karena kamu telah membuat saudariku Viola menangis dan terluka bahkan sekarang dia demam dan pulang ke rumah. "Viona memarahi Marves karena menyakiti Viola kemudian Viona pergi meninggalkan Marves dan cewek yang masih terkejut itu kemudian pergi menuju toilet".

Prolog : Sementara itu Viola yang meninggalkan sekolah masih belum sampai rumah karena berjalan kaki. Badannya yang terasa panas kemudian melihat ke arah matahari membuat pusing. Kemudian lewat sebuah truk yang sangat kencang dan menabraknya hingga Viola berguling - guling dan memuntahkan darah dan kemudian Truk itu pergi melarikan diri. Kemudian setelah Marves meninggalkan cewek tadi dia langsung melesat mencari Viola hingga dia menemukan Viola di jalan dengan darah yang mengalir di mana - mana. Marves yang menyesal menyakiti Viola menggendong Viola dan membawa Viola ke rumah sakit.

Pak maaf, bapak tunggu di sini saja. Bapak tidak boleh masuk di ruangan ICU. "Suster rumah sakit yang membawa Viola masuk ke ruang ICU dan menahan Marves untuk masuk dan menutup pintu ICU".

Kenapa aku tidak boleh masuk... Haaaaa... "Marves nangis penuh penyesalan".

Viola maafin aku, aku menyesal. Viola bangunlah... Jika sesuatu terjadi denganmu, aku tidak akan pernah memaafkan diriku. "Marves berteriak menyesal sambil berjongkok di depan pintu kemudian mengacak - acak rambutnya lalu menangis".

Alfan gawat, ada sesuatu yang tidak beres terjadi pada Marves. "Maria yang merasakan sesuatu bertelepati untuk memberitaukan kepada Alfan".

Maria, coba terawang lebih jauh apa yang terjadi. "Alfan memberi perintah kepada Maria melalui telepati".

Viola kecelakaan di tabrak truk. Darahnya berceceran di Aspal jalan. Kemudian Marves datang dan menggendong Viola dan di bawa ke rumah sakit. Marves sedang menangis. Sepertinya dia sedang menyesal. "Maria menceritakan kepada Alfan melalui telepatinya".

Baiklah pulang sekolah kita akan menyusul. "Alfan memberi amanat kepada Maria".

Hei kalian dua, jangan memberitau Viona sebelum Viona mendapat telepon dari rumah sakit. Bisa gawat kalau dia sedang khawatir. "Volvo yang mendengar telepati antara Alfan dan Maria kemudian menyambung telepati dengan mereka".

Prolog : Alfan dan Maria kaget kalau Volvo bisa juga bertelepati. Karena ras Werewolf yang bisa bertelepati itu hanya bisa di lakukan oleh Ras Kerajaan, Bangsawan, dan juga yang berdarah campuran dengan kaum Lord atau Vampire atau Drakula. Alfan dan Maria yang penasaran dengan identitas Volvo itu pun akhirnya berusaha mencari tau dan menyusun suatu rencana. Namanya rencana juga harus dipikirkan dan di perhitungkan semuanya termasuk resiko yang akan terjadi dan cara menanggulanginya. Dan yang pasti rencana itu harus di pikirkan dengan matang - matang agar sesuai dan tepat sasaran dan berusaha agar menjauhi yang namanya rencana meleset.

Viona, lama sekali kamu di toilet. Untung ajah belum bunyi bell itu. Kita khawatir nungguin kamu. Kami kira kamu kenapa - kenapa lagi di toilet. "Aldo dan Volvo yang serentak memarahi Viona ketika melihat Viona baru muncul di kelas sehabis di toilet".

Viola bangun kumohon,,, maafin aku hubby,,, aku tidak punya niat apapun untuk mendekati cewek itu,,, kumohon jangan tinggalin aku... "Marves yang duduk di dekat ranjang rumah sakit Viola menggenggam tangan Viola, menciumi tangan Viola sambil menangis dan air matanya jatuh di tangan Viola".

Prolog : Sementara itu keadaan Arwah Viola di alam tak terbatas. Dimana aku ? tempat apa ini ? kenapa aku berdiri di sini. Jalan di depanku mengarah pada taman bunga - bunga yang indah, di belakangku seperti ada api. Dan kenapa setelah aku memutari jalan ini, aku tetap berada kembali di tengah tempat awal aku berpijak tadi. Aku haus.

Dokter - dokter Viola kejang - kejang. "Marves berlari ke luar ruangan untuk memanggil dokter ketika melihat layar detak jantung Viola yang semakin melemah dan kejang - kejang".

Episode Sebelumnya

Dokter - dokter Viola kejang - kejang. "Marves berlari ke luar ruangan untuk memanggil dokter ketika melihat layar detak jantung Viola yang semakin melemah dan kejang - kejang".

Sekarang sudah aman. Nanti jika terjadi lagi panggil saya yah. Dan kita harus segera mencari pendonor darah karena stok bank darah tidak ada yang punya darah langka seperti Gadis ini. Darah O-.

"Dokter yang tiba karena mendengar ada yang berteriak memanggil dokter kemudian dokter memeriksa Viola mengambil alat getar jantung dan menekan alat itu ke kedua dada yang berdekatan ke jantung Viola hingga jantung Viola kembali berdenyut normal kemudian dokterpun keluar".

Terimakasih dokter. "Marves kembali duduk menjaga Viola".

Vo, perasaanku dari tadi gak enak. Viola udah sampai rumah belum yah ? Ponselnya juga tidak diangkat. Gak biasanya. Secara ponsel akan selalu ditangannya meskipun dia sedang sakit.

"Viona yang gelisah berbincang dengan Volvo sambil bolak - balik berjalan maju mundur sambil menggigit jarinya".

Huft Viona tenanglah. Aku capek lihat kamu jalan maju mundur bolak - balik gak jelas gitu. Viola di rumah sakit. "Volvo yang kesal melihat tingkah Viona gak sengaja keceplosan".

Apa ?????? "Viona berteriak histeris kemudian kemeja tempat duduknya dan membereskan barang - barang miliknya lalu berjalan keluar menuju rumah sakit".

Prolog : Volvo dan Aldo pun mengejar Viona dan akhirnya mereka bertiga pergi bersama menuju rumah sakit.

Duh Fan, mereka sudah pergi duluan. Apa kita susul mereka ? Aku takut jika mereka akan menyalahkan Marves. Kamu kan tau sendiri jika Marves tidak bisa mengontrol emosi jiwanya. Lambat laun Viona akan menyalahkan kamu juga. "Maria berjalan ke kursi Alfan dan berbincang pelan dengan Alfan".

Baiklah kita segera nyusul mereka. Telepati Alecia dan Bertrand. Kita pergi naik mobil. "Titah Alfan kepada adiknya Maria kembarannya Marves".

Via Telepati ON

Maria : Alecia, Betrand, segera kemasi barang kalian dan minta izin pergi ke rumah sakit. Aku dan Alfan menunggu di mobil.

Bertrand : Tapi ada apa ini ? siapa yang berada di rumah sakit ?

Alecia : Udah ayo cepat, nanti mereka juga akan jelasin di mobil.

Via Telepati OFF

Sus, dimana ruang pasien yang bernama Viola Angelista Schweinfurth ? "Viona bertanya kepada suster resepsionis keberadaan Viola".

Ibu Viola berada di kamar VVIP Dandelion. "Suster yang memeriksa data kemudian memberikan informasi tentang pasiennya".

Terima kasih yah sus. "Viona membungkuk hormat berterima kasih dan bergegas menuju dimana ruangan Viola berada".

Prolog : Viona, Volvo dan Aldo bergegas menuju ruangan kamar Viola. Setibanya di ruangan Viola mereka bertiga terkejut melihat Marves menangisi Viola. Viona yang sedang khawatir pun semakin panik.

Viola bangunlah. Ini semua salahku. Harusnya aku mengantarmu pulang juga setelah ngizinin kamu pulang dari guru piket. Ini juga salah cowok yang kamu sayangi dan selalu kamu puja puji di depanku walaupun sampai muak aku mendengarnya. Bangunlah Viola, cuma kamu satu - satunya keluargaku. Jika kamu pergi siapa lagi yang akan menemaniku, memasak untukku, dan banyak hal lagi bukan ? "Viola yang tiba langsung masuk dan berlari ke ranjang Viola lalu memeluknya sambil menangis dan mengoceh".

Viola membutuhkan donor darah. Apa kamu bergolongan darah yang sama ? "Marves bertanya pada Viona".

Tidak, aku tidak bergolongan darah yang sama. Yang bergolongan darah yang sama dengan Viola hanya anak kelas Matematika yang bernama Pierra Anumerta Lord. "Viona memberitahukan kepada Marves".

Apakah dia mau mendonorkan darahnya ? "Marves bertanya kembali".

Aku kurang tau. Dia cowok populer yang paling dingin di antara semua teman - teman di sekolah kita. "Viona menjawab".

Sebentar, demi Viola cintaku aku akan telepon tuh orang yang dingin hampir sama dengan salju. "Aldo mengeluarkan ponselnya dan seperti biasa bicara dengan gaya khasnya yang lebay".

Sebentar, demi Viola cintaku aku akan telepon tuh orang yang dingin hampir sama dengan salju. "Aldo mengeluarkan ponselnya dan seperti biasa bicara dengan gaya khasnya yang lebay".

Via Telepon ON

Pelayan : Kediaman keluarga Lord, Siapa ini ?

Aldo : Maaf, saya temannya Pierra Dark Lord. Dapatkah saya bicara dengannya ?

Pelayan : Oh baiklah saya akan menyambungkannya dengan pa.. maksudnya tuan muda. (hampir keceplosan).

Pierra : Iya disini dengan Pierra. Saya bicara dengan siapa yah ?

Aldo : Saya Aldo anak kelas Fisika. Teman sekelas kami membutuhkan donor darah. Kami sudah mencarinya kemanapun tidak ada darah yang sama dengannya. Setelah kami cek hanya kamu yang bergolongan darah sama dengannya. Apa kamu bersedia mendonorkan darahmu ? Jika bersedia datanglah ke rumah sakit Greenwitch Hospital.

Pierra : Aku akan mempertimbangkannya. Jika aku bersedia, aku akan datang.

Via Telepon OFF

Prolog : Setelah menerima telepon itu, dia berpikir keras. Di dunia ini yang memiliki darah yang sama dengan dirinya hanyalah Ratu Anastasia. Apakah Anastasia sudah bereinkarnasi kembali. Untuk memastikannya sebaiknya aku datang kesana.

Kau temanilah Viola. Aku akan mencari pendonornya. "Marves bangun dari kursinya lalu mencium kening Viola kemudian pergi untuk mencari pendonor lain karena jawaban di telepon tadi tidak meyakinkannya".

Baik pergilah. "Viona menyetujui Marves kemudian duduk di kursi tempat Marves duduki tadi dan memegang tangan Viola dan mengelus elus kepala Viola".

Hak Cipta Dilindungi Oleh Blogger, Mangatoon, Noveltoon dan Webnovel Tahun 2019.

06