Chereads / Ijinkan Aku Menunggumu Disini / Chapter 24 - * Ayuna Apa Salah Ku Kepada Mu

Chapter 24 - * Ayuna Apa Salah Ku Kepada Mu

Papa pun langsung menoleh ke arah ku setelah mendengar perkataan dari Ayuna membuat ku menarik nafas yang panjang karena Aku hanya bisa melihat ke arah Papa dan melihat senyum kebahagiaan yang mulai tampak di bibir Ayuna karena dia sudah merasa berhasil bisa memancing keadaan saat ini.

Lalu Papa pun berdiri dari duduk nya dan dia berjalan ke arah ku , seketika wajah ku saat ini mungkin langsung terlihat pucat pasi , karena aku merasa sangat takut kepada Papa . sedangkan di wajah Ayuna memancar kan rona kebahagiaan karena memang moments yang seperti inilah yang sedang dia nantikan .

" Hmmm... Ayuni , kamu ini sudah dewasa .... Papa hanya bisa berpesan kamu tahu mana yang benar dan mana yang salah ..." ucap Papa sambil tangannya memegang pundak sebelah kanan ku.

Aku terkejut setengah mati , melihat Papa yang berkata pelan kepadaku dengan wajah yang terlihat memahami keadaan ku. Setelah Papa selesai berkata , Papa pun berjalan masuk kedalam kamarnya meninggalkan diriku dan Ayuna yang yang masih memperlihatkan wajahnya terheran-heran dengan sikap Papa yang seperti itu kepadaku .

Entah apa yang harus aku katakan dan aku rasakan saat ini karena Papa ternyata tidak memarahiku atau menegur diriku , Namun Papa berkata dengan memberikan pesan yang sesungguhnya itu adalah beban berat bagi ku , Yaa... Papa memberikan kepercayaannya kepada ku dan aku harus menjaga kepercayaan itu dengan baik jika tidak maka Papa akan kecewa kepada dan mungkin Papa tidak akan memaafkan diriku jika aku mengecewakan dirinya .

" HUH...!! bersyukurlah kamu saat ini berarti kamu lagi beruntung !!

lain kali kamu tidak akan ku beri ampun !"

Ayuni berkata kepadaku dengan sorot mata yang penuh dengan kebencian... aku sendiri tidak mengerti mengapa hidupnya menjadi seperti ini . dia seperti ingin sekali melihat diriku sengsara.

" Sebenarnya , Apa mau mu ?! aku tidak pernah menyentuhmu apa lagi menyakitimu..!" jawab ku

Tanpa ragu membalas perkataannya .

Ayuna Berjalan menghampiriku yang masih berdiri terdiam di dekat kursi meja makan ini lalu Dia mendekatkan wajahnya di telingaku dan berkata ...

" Jimmy itu hanya untuk KU ..!!

Cukup Penging rasanya telingaku ini setelah mendengar apa yang dikatakan Ayuna kepada ku . Sungguh aneh bagiku melihat Ayuna yang bersikap seperti ini hanya karena Jimmy dia menjadi seperti ini terhadapku .

Ku tarik nafas ku dengan panjang mencoba untuk menenangkan hati ku agar aku tidak terbawa emosi menghadapi Ayuna , Karena aku tidak mau membuat keributan disaat Papa sedang ingin beristirahat .

Aku langsung menatap wajahnya dan ku berikan senyum ku yang manis kepada Ayuna lalu dengan suara yang pelan aku pun berkata kepadanya ....

" Apakah Jimmy juga mencintaimu ? jika memang Jimmy mencintaimu , seharusnya kamu tidak usah merasa menjadi takut seperti ini , karena aku tahu ...Jimmy tidak akan mudah membagi bagi rasa sayang dan cintanya kepada setiap siswi yang bersekolah disana , lagi pula bukannya kamu pernah bilang jika aku ini tidak layak untuk di perebutkan , jadi kuharap kamu tidak perlu kawatirkan tentang hal ini .... berusahalah untuk menjadi dewasa ... karena kita berdua bukan anak SMP lagi ."

Setelah puas aku berkata kepada Ayuna, Aku pun berjalan meninggalkan dirinya yang masih terheran-heran melihat ku mampu membalasnya ... namun... baru dua langkah aku berjalan meninggalkan dirinya tiba tiba..

" Aaahhkk... ! Ayunaa... saakiit...!! BRAAK !!"

Ayuna menarik rambutku dengan kencang membuat diriku terjatuh dan badanku menyenggol salah satu kursi makan yang ada didekat ku . Tubuh dan rambutku kini terasa sakit sekali gara gara perbuatan Ayuna .

" Ayuna.. , perbuatan mu ini terlalu jahat .... aku berkata kepadamu apa adanya , he he he he... ternyata kamu memang takut terhadap ku ..."

Aku berkata kepada nya sambil tetap berusaha tenang walaupun dengan menahan rasa sakit ini , aku tidak menyangka jika Ayuna mampu melakukan hal ini kepada ku.

" Aaahhkk.... Ayunaa.... saakiit...!! Aaaaahhkkk...!!

Lagi lagi Ayuna Berkali kali menarik narik rambut ku ,

dia seperti ingin menarik kepala ku ini hingga lepas dari leher ku. ingin sekali rasanya aku berteriak memanggil Papa , namun mulut terasa tidak mampu , karena aku takut membuat Papa kecewa dan sedih melihat pertengkaran antara Aku dan Ayuna yang seperti ini .

Aku berusaha untuk menahan tangan Ayuna yang masih saja menarik narik rambutku , dan Ayuna tidak mau melepaskan nya juga terpaksa tangan ku mulai menarik kursi makan yang ada di dekatku agar terjatuh dan bisa menarik perhatian Papa agar keluar dari kamarnya secepatnya .

" BRAAKK...!"

Satu kursi pun terjatuh dan berhasil membuat Papa keluar dari kamarnya .

" Heeeii.... AYUNII... Yaa ampuun... kamu itu gimana sih jalannya ha ha ha ha... sampai terjatuh seperti ini ! ayuk bangun... mana yang sakit ?!" tanya Ayuna kepada ku.

Ayuna dengan cepat langsung membantuku berdiri, layaknya orang yang sangat perhatian kepadaku dia pun membantuku berdiri dan memapah ku duduk kembali di kursi , di hadapan Papa dia seperti penolong bagiku .

" Ada apa ini ? Ayuna ! Ayuni ! kenapa kamu bisa ceroboh seperti itu !? apa yang sedang ada didalam kepalamu hingga bangku sebegitu besarnya masih saja kamu tabrak ?!"

tanya Papa dengan suara yang keras.

Papa keluar dari kamar dengan wajah yang marah dan tatapan mata yang membenci diriku ,

sungguh Aku tidak pernah menyangka jika Papa bisa seperti itu kepada ku dan aku tidak pernah berfikir kata-kata yang diucapkan oleh Papa membuat hatiku ini menjadi sakit lebih sakit daripada perbuatan Ayuna terhadapku .

Kulihat Ayuna yang tertawa bahagia merendahkan diriku karena dia telah melihat bahwa Papa tidak membelaku sama sekali dan mungkin kini di dalam hati Ayuna dia akan merasa bangga sekali karena kini Papa sudah berpihak kepadanya Oleh sebab itu dia akan semakin mudah untuk mencelakai diriku atau membuat diriku selalu mengeluarkan air mata . Menerima semua perlakuan ini kini Aku hanya bisa terdiam dan berfikir untuk meratapi diriku sendiri karena aku merasa tiada arti apalagi untuk menangis di hadapan mereka itu sama sekali tidak ada gunanya untuk ku .

Aku pun mencoba berdiri sambil meringis menahan rasa sakit ini dari atas kepala ku hingga tubuhku dan terlebih lagi kini hatiku pun terasa sakit sekali, kutarik napas ku ini dalam-dalam lalu mencoba berkata kepada Papa dan Ayuna ...

========== >>>>>

Para readers ku tersayang aku mohon kepada kalian semua yang menyukai isi cerita ini , tolong bantu saya dengan Vote nya dan juga reviews nya yaa..

agar novel ku bisa naik dan bertahan di dalam peringkatnya dan juga bisa membuat ku semakin semangat untuk menulis cerita nya lagi ....

terima kasih , sekali lagi saya ucapkan

untuk kalian semua Terima kasih atas semuanya salam hormat dari Saya ,

Chandrawati .

NB :

( Instagram : @Divanandadewi )

( FB : @chandrawati2019 )