Chereads / Ijinkan Aku Menunggumu Disini / Chapter 25 - * Apakah Arti Hidupku ini

Chapter 25 - * Apakah Arti Hidupku ini

Papa tidak membelaku sama sekali dan mungkin kini di dalam hati Ayuna dia akan merasa bangga sekali karena kini Papa sudah berpihak kepadanya Oleh sebab itu dia akan semakin mudah untuk mencelakai diriku atau membuat diriku selalu mengeluarkan air mata . Menerima semua perlakuan ini kini Aku hanya bisa terdiam dan berfikir untuk meratapi diriku sendiri karena aku merasa tiada arti apalagi untuk menangis di hadapan mereka itu sama sekali tidak ada gunanya untuk ku .

Aku pun mencoba berdiri sambil meringis menahan rasa sakit ini dari atas kepala ku hingga tubuhku dan terlebih lagi kini hatiku pun terasa sakit sekali, kutarik napas ku ini dalam-dalam lalu mencoba berkata kepada Papa dan Ayuna ...

" Maaf Pa... tadi Ayuni terlalu terburu-buru melangkah sehingga menyenggol bangku ini dan terjatuh Maaf jika Ayuni mengganggu istirahat Papa , Ayuna Terima kasih atas bantuannya selamat malam semua selamat mimpi yang indah Ayuna..."

Dengan suara yang bergetar menahan tangis dan juga menahan rasa sakit di tubuh ini aku mencoba berkata kepada Papa dan Ayuna, aku berusaha untuk masih tetap tegar dalam senyuman di hadapan Papa dan Ayuna . Aku tahu Ayuna sangat bahagia melihat diriku seperti ini namun aku tidak bisa melakukan apapun kepadanya dan Papa sama sekali tidak mengira mengapa aku menjadi seperti ini aku merasa kecewa dan tidak mengerti apa yang ada di dalam pikiran Papa saat ini dan apa penilaian Papa terhadap diriku saat ini , hingga aku merasa apakah aku bukan anak gadis Papa yang dahulu Papa sayang dan Papa kagumi .... sungguh terlalu sakit rasa hati ini....

Aku berjalan selangkah demi selangkah menuju arah kamar ku dengan menahan sakit dan menahan air mata sama sekali aku tidak mengira akan mendapat hukuman yang seperti ini dari saudara kembar ku sendiri.

Ku tutup pintu kamarku lalu ku baringkan tubuh ku di atas ranjang ku , kupeluk erat bantal ku dan ke dekap wajahku kedalam bantal ini agar aku bisa berteriak sekencang-kencangnya didalam bantal ini meluapkan isi hati ku yang telah tertahan tadi .

Dalam tangis ku , aku hanya bisa berkata ....

" Bantal ku , izinkanlah aku memelukmu sambil aku meluapkan isi hatiku dan juga air mata yang tidak sanggup ku tahan lagi ."

dan akhirnya aku pun menangis dan menangis.

Setelah aku puas dengan menangis , akhirnya aku melemah merasa lelah hingga akhirnya aku tertidur dan menantikan matahari di esok pagi untuk kembali bersekolah .

*****

Pagi ini aku terbangun dengan mata yang sembab dan badan yang masih terasa sakit memar di tubuhku ku pun tak bisa ku sembunyikan namun aku tetap ingin bersekolah dan menyelesaikan masalahku bersama Jimmy dan Aldy , Aku tidak mau bertambah lagi masalah didalam hidup ku , Masalah ku di rumah ini bersama Papa dan Ayuna dan di sekolah masalah ku bersama Aldy dan Jimmy , rasanya aku hampir menjadi gila jika hari-hariku dipenuhi dengan permasalahan yang sesungguhnya aku sendiri tidak mengerti aku tidak pernah mengobral cintaku kepada siapapun tetapi kini masalah utama didalam hidupku ternyata tentang cinta . yaa... cinta di dalam keluarga, dan cinta kepada orang yang aku sukai.

Cinta ku kepada Jimmy selama ini selalu ku simpan di dalam hati tidak berani aku ungkapkan kepada nya karena aku takut jika nanti cintaku ternyata bertepuk sebelah tangan .

Namun sekarang cinta itu bermasalah dengan Aldy yang tiba tiba mencintai diriku , Sedikit pun aku tidak pernah bertemu dengan nya , namun dengan mudahnya dia bilang mencintaiku dan dia katakan dengan berani dihadapan Papa tentang diriku . Jujur aku akui melihat dirinya yang berani kepada Papa dan Ayuna , aku menjadi kagum kepadanya walaupun aku tahu mungkin itu hanyalah sedikit penghiburan yang Aldy berikan kepadaku tetapi perkataannya sudah mampu membuat mata Ayuna hampir jatuh ketanah karena tidak percaya .

" Heii.. mata Telor rebus !! masih ingin ke sekolah ! ha ha ha....! Apa tidak merasa malu nanti jika di lihat teman teman ! apaa.... nanti kamu akan bilang ke semua teman teman bahwa akulah yang memukuli mu ?! begitu ya... ?!" Sambutan Ayuna di pagi hari laksana doa yang terbaik buatku , aku hanya bisa menatapnya dengan hati yang sangat miris karena aku tidak bisa melakukan apapun kepadanya .

" Sudah siap semua ...!" Suara Papa menandakan jika aku harus segera memakai sepatu sekolah ku.

Kulihat Papa membuka pintu kamarnya lalu Papa keluar sambil menyiapkan segala keperluannya , seperti biasa jika papa sudah keluar dari kamar , Papa memberikan aba aba kepada diriku dan Ayuna . Tanda aku dan Ayuna harus sudah siap untuk berangkat Kesekolah .

" Paaa....! Ayuni wajahnya terlihat seperti itu mending tidak usah sekolah dulu hari ini Paaa.....!" teriak Ayuna .

Ayuna pun langsung berlari kearah Papa dan dia memulai sandiwara nya dihadapan Papa . Mendengar aduan dari Ayuna , Papa langsung menatap kearah ku dan Papa menaikan alisnya ketika Papa melihat wajah ku , aku hanya bisa terdiam dan langsung menundukkan kepala ini karena takut Papa akan berkomentar lagi dan akan menambah rasa sakit di hatiku ini .

" Kamu ini masih tetap mau kesekolah Ayuni ? apakah kamu tidak malu dengan wajah seperti itu ?" tanya Papa kepadaku .

Mendengar kata kata Papa yang seperti ini , aku mengerti bahwa Papa mulai menyetujui apa yang dikatakan Ayuna . Aku hanya terdiam tidak ada satu patah katapun yang bisa ku ucapkan kepada Papa .

Jam saat ini sudah menunjukan pukul 06 : 00 WIB , Papa pun segera mengambil tas nya dan bersiap menyalakan mobil , Tidak ada komentar lagi yang Papa ucapkan kepadaku , hanya bibir Ayuna yang sedari tadi mencibir tidak senang melihat diriku tetap berangkat ke sekolah .

Setibanya disekolah aku langsung berjalan menuju kearah kelas ku dan untuk pertama kalinya didalam hidupku aku tidak mencium tangan Papa dan meninggalkan Papa dalam penilaiannya terhadap ku .

Aku terus berjalan tanpa melihat kiri dan kanan , berjalan ingin segera sampai kedalam kelas ku .

" Hei.. Ayuni... !! tunggu aku ! Hei Mata Bengkak ! woiii.....!"

Suara Ayuna berteriak teriak memanggilku dengan panggilannya sendiri , aku tidak memperdulikannya aku hanya ingin segera sampai di kelas dan segera duduk di bangku kelas ku untuk mengikuti pelajaran sebagaimana mestinya .

" Ayuni .... !"

Tiba tiba seseorang dengan cepat meraih tangan ku dan menarik diriku hingga aku masuk kedalam pelukan nya .

========== >>>>>

Para readers ku tersayang aku mohon kepada kalian semua yang menyukai isi cerita ini , tolong bantu saya dengan Vote nya dan juga reviews nya yaa..

agar novel ku bisa naik dan bertahan di dalam peringkatnya dan juga bisa membuat ku semakin semangat untuk menulis cerita nya lagi ....

terima kasih , sekali lagi saya ucapkan

untuk kalian semua Terima kasih atas semuanya salam hormat dari Saya ,

Chandrawati .

NB :

( Instagram : @Divanandadewi )

( FB : @chandrawati2019 )