Chereads / Ijinkan Aku Menunggumu Disini / Chapter 18 - * Aku akan Menemanimu

Chapter 18 - * Aku akan Menemanimu

Entah keberanian dari mana aku bisa berkata kata seperti ini , tanpa mundur selangkah pun aku tetap menatap wajah Aldi dan juga tangan ku ini menunjuk nunjuk kearah dadanya .... Jujur kuping ini benar benar panas setelah aku mendengar ejekan yang keluar dari mulut Aldi dan emosi ku pun memuncak setelah aku melihat darah segar Jimmy yang keluar tanpa henti .

" Ayuni ....!

Jimmy pun menghampiri ku lalu dia berdiri dihadapan ku dia melindungiku dari Aldi , dia takut jika nanti Aldi melakukan sesuatu kepada diri ku .

" Tidak apa apa Jim , ayoo kita ke Ruang Guru ..!

Aku meraih tangan Jimmy , dan mengajak nya pergi dari hadapan Aldi .

" Wooii.... mau kabur nih yeee !!"

Suara Aldi terdengar mengejek diriku dan Jimmy lagi , Jimmy dengan cepat menepis tangan ku , lalu dia menghampiri Aldi ....

" Tunggu Jim !!"

Dengan cepat aku kembali meraih tangan Jimmy , aku tidak ingin perkelahian kembali terjadi di tempat ini .

sebelum Jimmy melakukan nya lagi .

" HEH KAMU !! Jika kamu mau selevel dengan ku ! akan ku tunggu kamu di Ruang Guru !! karena bagiku lebih keren berkelahi di SANA ! dari pada disini tidak mendapat kan hasil !! tidak keren TAU ..!!

Entah Setan mana yang ada di dalam diriku saat ini , aku dengan entengnya dan tanpa beban mengajak Aldi untuk berkelahi di Ruang Guru . Aku benar benar sudah tidak perduli dengan apa yang akan terjadi nanti jika Aldi benar benar mau meladeni ku hingga sampai dihadapan para Guru .

Kembali ku raih tangan Jimmy lalu mengajaknya pergi meninggalkan Aldi dan semua siswa yang hanya bisa menatap ku dengan diiringi oleh berbagai pertanyaan yang ada didalam otak mereka masing masing .

" Ayuni ... ! kenapa lo bisa datang kesini ..?!" tanya Jimmy kepada ku dengan wajah yang keheranan.

" Leo ..!! terima kasih atas info nya , sudah aku urus semua masalahnya ... !"

Aku tidak memperdulikan pertanyaan dari Jimmy , Aku terus berjalan sambil menggandeng tangannya , Aku berjalan menghampiri Leo yang masih berdiri seperti patung di tempat awal dimana aku terpaku melihat perkelahian antara Jimmy dan Aldi tadi .

Ku lihat Leo menjadi gugup di hadapan Jimmy mungkin karena ucapan ku kepadanya atau karena dia merasa bersalah kepada Jimmy .

" Ooh.. Jadi elo yaa .. yang ngasih tau tentang ini ke Ayuni ...!!" ucap Jimmy seraya mengepalkan tangannya untuk meninju wajah Leo .

" Eeeeiitt.... sabar bro..!! sabaar...!! Suara Leo terdengar ketakutan .

" Jim... !! sudahlah jangan berkelahi lagi ..!!" pinta ku kepada Jimmy.

Jimmy dengan cepat meraih baju Leo dan hampir saja dia meninjunya wajahnya , namun aku segera menahan tangan nya dan Leo pun berusaha untuk menahan amarah Jimmy .

" Sudahlah... jangan buat Ulah lagi kenapa sih.. !!

Aku pun menjadi marah terhadap Jimmy , Lama-lama aku juga menjadi kesal melihat tingkah laku Jimmy yang seperti ini , seandainya Jimmy tahu apa yang sedang aku takutkan saat ini demi untuk membela dirinya . Mungkin dia akan menjauh dari diriku untuk selama lamanya , Sejujur nya Aku takut apa yang akan terjadi nanti setelah Aku dan Jimmy sampai di Ruang Guru , saat ini disetiap napas ku , aku selalu berdoa dan berharap , agar Papa jangan sampai mendengar tentang kejadian ini , karena aku tidak mau Papa menjadi kecewa terhadap diriku .

Tapi apa boleh buat , Nasi sudah menjadi bubur .... mau tidak mau Papa pasti akan mendengar tentang kejadian ini dari Ayuna.

Kulangkah kan kaki ini dengan pasti menuju Ruang Guru , aku sudah tidak perduli berapa banyak mata yang akan memandang ke arah ku dan Jimmy , belum lagi pertanyaan pertanyaan yang akan keluar dari dihati mereka masing masing karena rasa penasaran dan juga melihat tangan ku yang selalu menggandeng Jimmy dari lapangan kantin Belakang hingga menuju ke Ruang Guru .

Tak dapat ku elak lagi diantara mereka yang menatap ku ada sepasang mata yang memandangku dengan perasaan marah , dendam dan benci namun juga Bahagia , yaa.... Ayuna ! saat ini pasti dia merasa di atas angin dan dia bisa menjatuhkan diriku kapanpun dia mau karena diriku terlanjur mempunyai masalah yang benar benar fatal saat ini . Mungkin aku pun bisa dikeluarkan dari sekolah ini di hari ini juga gara gara masalah ini .

karena Ayuna tidak mungkin dapat merahasiakan hal ini kepada Papa , pasti dia akan menceritakan semuanya dengan perasaan yang bahagia dan bangga karena aku akan menjadi seperti buih di tengah lautan .

Aku merasakan tangan Jimmy semakin kencang menggenggam tanganku seakan akan dia memberi kan semangat untuk ku bahwa dia akan selalu bersama diri ku walau apapun yang akan terjadi .

Aku pun menoleh kearah nya , untuk sesaat aku ingin melihat wajahnya sebelum kaki ini memasuki Ruang Guru dengan Pasti .

Walau darah itu masih membasahi bibirnya ... ternyata Aku masih bisa melihat senyumnya yang manis yang dia bisa berikan untuk ku ....

Aku melangkah dengan Pasti bersama dengan Jimmy memasuki Ruangan Guru . Semua siswa dan siswi yang melihat diriku dan Jimmy memberikan tepuk tangan kepada kami berdua entahlah apa maksud dari tepuk tangan itu bisa diartikan sebagai ejekan atau kagum karena aku berani menghadapi Guru bersama Jimmy melapor tentang perkelahian ini .

" Aduh kamu ini , lap dulu itu darah yang mengalir jangan kamu buang buang percuma ! memang kamu kira dengan seperti ini kamu di kasihani !!" celoteh Pak Bandi guru BP yang memang akan kami temui di ruang Guru ini .

Darah Jimmy yang segar memang masih mengucur dari hidungnya bukan karena sengaja aku dan Jimmy tidak mengelap nya karena dari tadi aku hanya berfikiran untuk keruang Guru secepatnya dan ke ruang UKS . Namun pemikiran Pak Bandi berbeda dengan kami sehingga dia pun berkata dengan manisnya kepada Jimmy seperti itu . Kulihat di meja Ibu guru Astuti ada sekotak tissue lalu Aku pun segera meminta kepada pak Bandi dan mengambil tissue yang ada di meja Bu Astuti .

========== >>>>>

Happy Reading,

Dan terima kasih sekali lagi untuk semua teman teman yang selalu setia pada Ayuni, Jimmy dan juga Aldy ini,

Oh ya... buku ini saya usahakan tidak bayar memakai koin , walaupun sebenarnya koin itu harapan bagi penulis, tapi saya tau cerita saya ini tidak sebagus para penulis penulis yang lainnya, jadi saya cuma bisa berterima kasih untuk yang selalu memberi batu kuasa nya, reviewnya apa lagi jika kasih hadiah....saya akan merasa bahagia untuk semuanya. he.. he.. he...

Jangan lupa untuk mampir ke cerita cerita saya yang lainnya ya.... Terima kasih,

Salam Hormat dari saya penuh cinta kasih

chandrawati