Chereads / Aku Sahabatmu, Bukan Kekasihmu / Chapter 6 - Kenyataan Memang Jauh dari Ekspetasi

Chapter 6 - Kenyataan Memang Jauh dari Ekspetasi

TING

Ah, aku lupa mematikan notifikasinya. Huft, menyebalkan. Aku mengambil kembali ponselku dan segera mematikan notifikasi. Eh, ada pesan dari Sasuke. Aku langsung membuka pesan itu.

[Sakura]

[Kau tak benar-benar pacaran dengan Gaara 'kan?]

Hah? Kenapa dia bertanya begitu? Apa dia ....

Ada rasa senang di hati saat memikirkan itu, apalagi jika kenyataan.

---

Apa-apaan ini, aku tak bisa tidur semalaman. Sungguh isi pesan kami berhasil membuatku jantungan. Huft, dia itu ya, menyebalkan. Aku pikir dia bertanya begitu karena cemburu, tapi ternyata ....

-Sasuke-

[Sakura]

[Kau tak benar-benar pacaran dengan Gaara 'kan?]

-Sakura-

[Kenapa kau bertanya begitu?]

-Sasuke-

[Jawab saja]

-Sakura-

[Aku tidak berpacaran dengannya]

-Sasuke-

[Baguslah]

-Sakura-

[Bagus apanya?]

-Sasuke-

[Aku khawatir kalian pacaran hanya karena dia kasihan padamu]

-Sakura-

[Maksudmu?]

-Sasuke-

[Dan aku khawatir dia akan mencampakanmu nanti hanya karena sifat egoismu]

-Sakura-

[Kamu mengejekku?]

-Sasuke-

[Tidak]

[Aku tidak mengejekmu, aku membicarakan fakta]

-Sakura-

[Kau!]

Huft, ini menyebalkan. Aku seolah diterbangkan tinggi, lalu didorong paksa ke bawah dari atas langit. Aaargh, Sasuke menyebalkan.

TING

Aku mengambil ponsel di saku rokku dan langsung melihat siapa yang mengirim pesan, ternyata Sasuke.

[Sakura]

[Kamu di mana?]

Huh, kenapa dia tanya begitu? Seperti sedang menunggu di depan rumahku saja.

[Aku di depan rumahmu]

Ya ampun! Dia benar-benar di depan rumahku. Aku harus bagaimana? Mencoba membalas pesan darinya, aku langsung mengetikan pesan

'Aku sudah di sekolah'

Ah, tapi kurang tepat. Aku menghapus pesan itu.

'Sedang apa di rumahku?'

Eh, tapi sudah jelas kan tadi dia bilang sedang menungguku. Oke, hapus lagi.

'Kenapa menunggu?'

Aish, tapi bagaimana jika nanti dia membalas dengan pesan menyebalkan? Oke, hapus. Aku rasa pesan yang pertama tadi lebih bagus. Hhm, itu benar.

-Sakura-

[Aku sudah di sekolah]

-Sasuke-

[Kenapa tidak memberitahuku dari tadi]

-Sakura-

[Kenapa kau tak bertanya?]

Oke, hanya di-read. Dia tuh ya, Tukang PHP, modus, menyebalkan. Huft, atau ... aku saja yang terlalu baper? Huuh, jika memikirkan itu aku sedih.

BRUK

"Aw!"

Aku memegang keningku yang berdenyut. Demi apapun, kepalaku langsung pusing.

"Kau buta? Perhatikanlah jalanmu, jangan fokus ke hape terus."

Suara ini? Huh, pantas saja, ternyata aku menabrak Gaara. Dia melihat ke arahku dengan wajah menantangnya dengan menyilangkan tangan di dada.

"Aish, suruh siapa kamu diam di situ?" Aku berteriak tak terima sambil mengepalkan tangan ke bawah. "Kau tahu aku akan lewat, kenapa kau tak menyingkir?"

TUK

"Aw!"

Dia mengetuk keningku keras, lalu mendorongnya ke belalang. Aku berusaha menahannya sekuat tenaga. "Kau malah menyalahkan orang lain atas kesalahanmu, dasar."

Aku menepis tangannya kasar. "Siapa yang menyalahkanmu, kau memang salah."

Dia kembali menyilangkan tangannya di depan dada.

"Lagipula, kenapa kau berdiri di sini? Kenapa tak masuk kelas?"

TUK

Tanpa di duga, ia malah menyentil keningku keras. Lalu masuk ke kelas dengan wajah tak berdosa nya.

"Kau--"

Aku langsung menyusulnya masuk ke kelas dan langsung duduk di sebelah Ino.

"Tak bareng dengan Sasuke?" tanya Ino melihat ku sekilas lalu kembali melihat layar ponselnya.

"Aku pergi duluan, dia membuatku kesal." Aku menjawab dengan menggembungkan pipi.

Ia menyimpan ponselnya di atas meja. "Kenapa? Tumben." Kini dia fokus pada ku sepenuhnya sambil menopang dagu.

"Semalam dia mengirim ku pesan, dia tanya, aku benar pacaran dengan Gaara atau tidak."

"Terus?"

"Aku jawab tidak." Aku menghela nafas, entah kenapa aku merasa sesak. "Kupikir dia akan cemburu, tapi dia malah mengejek ku."

"Haha, itu deritamu," ejeknya sambil tertawa senang.

Puas kau, Ino, menertawakan ku begitu. Dasar teman menyebalkan.

"Kenapa kau malah mengejek ku. Kau sama saja dengan mereka."

"Mereka?"

"Sasuke dan Gaara."

"Ooh, mereka panjang umur." Dia berucap sambil melihat ke arah depan kelas.

"Hm?" Aku mengikuti arah pandangnya.

Ternyata di sana Sasuke dan Gaara sedang berjalan ke arah sini. Ke aku kah?