Chereads / 13 Reason Why ( I Love You) / Chapter 6 - Always About You

Chapter 6 - Always About You

Pagi yang seperti biasanya. Matahari menampakkan sinar kerinduannya menyapa setiap insan di bumi. Membawa keceriaan dan kehangatannya pada setiap hari yang menyambut sinarnya.

Dengan senyum kegembiraan, Ae-rae melambaikan tangannya menyentuh matahari pertama di musim semi pagi itu. Dia membiarkan matahari menyentuh kulit putihnya. Ae-ra menikmatinya hingga tak menyadari Bumblebee telah terparkir manis di hadapannya.

" Annyeong " Sapa Ae-ra dengan senyum sumringah

Kai menurunkan kaca mobil dengan tatapan melotot. Dia memandang Ae-ra dari ujung kaki hingga kepala.Dengan tatapan tak percaya. Entah apa yang merasuki Go Ae-ra pagi itu hingga penampilannya berubah total dari Ae-ra yang biasanya cuek dengan celana jeans, pagi ini hadir dengan kaos putih ketat yang memperlihatkan semua bentuk tubuhnya dan rok jeans di atas lutut.

" Mwo? " tanya Ae-ra yang melihat tatapan Kai seolah baru saja melihat hantu.

" aku tidak mengatakan apapun. " ucap Kai.

" Aku tau apa yang ada di pikiranmu. Karena itu lebih baik kamu ~ "

" Araseo... Araseo.... Bisakah kita jalan sekarang? Masih terlalu pagi untuk memulai perdebatan. " Kai memotong cepat ucapan Ae-ra

Seperti dugaan Kai. Ae-ra pagi itu menjadi pusat perhatian orang orang yang melihatnya. Bahkan Kai tak sedikit pun memalingkan pandangannya menatap Ae-ra yang berjalan beberapa langkah di depannya.

" Ya! Go Ae-ra. Ada aa dengan pakaianmu itu? Apa pakaianmu itu kekurangan bahan? "Tanya Kai yang mulai risih melihat penampilan Ae-ra.

" Aku berpenampilan seperti ini bukan untukmu. " Jawab Ae-ra.

" untuk siapa? Kamu bahkan tidak memiliki pacar. Untuk Siapa kamu~ Jangan jangan. Yak! "

" Diamlah. Aku tidak ingin berdebat denganmu. " Ae-ra membalikkan tubuhnya menatap Kai tajam.

" Mengenakan rok mini? Apa harus? Are you serious? Kamu serius? " Ucap Kai dengan nada menyebalkan.

" Ya! Ada apa dengan tatapanmu itu. " tanya Ae-ra yang mulai merasa aneh dengan tatapan Kai.

" ani. Tak ada. " Kai mengalihkan pandangannya dari tubuh Ae-ra.

" Ya! Kim Jong In... Kau.... " Ae-ra menatap curiga Kai.

" Kamu pikir pria macam aku ini hah? Aku normal. Pria manapun akan punya bayangan yang sama sepertiku tentangmu. " Kai melepaskan Kemeja Kotak kotaknya.

" Sejak aku melihati tadi. Aku berargumen panjang dengan semua pikiran negatifku tentangmu. Dan jika aku mengatakan lnya padamu itu akan berakhir dengan ~ "

" Dasar berengsek! " Ae-ra menyambung ucapan Kai.

" Ya! aku akan terlihat berengsek di matamu. Jadi jangan memancing si berengsek Kai keluar dan bermain denganmu. " ucap Kai sambil mengedipkan matanya.

" Wae. Mengapa bergantian kamu yang menatapku seperti itu? " Kai menyentil hidung mungil Ae-ra.

" Ani. Siapa yang menatapmu. "

" Bukankah sudah pernah ku katakan, aku tidak akan bermain main denganmu? "

" Aku tahu. Dan garis bawahi itu. " jawab Ae-ra sambil keluar dari Lift.

Bagi Kai Go Ae-ra adalah sebuah perbatasan. Dan perbatasan itu adalah ' teman '. Yang Kai tengah coba leburkan karena nyaman. Dan Kai tak ingin hubungannya dengan Ae-ra adalah ' Dekat ' yang dia salah artikan.

*****

" designnya bagus. Aku menyukainya. Tapi aku tidak tau apa klien akan menyukainya atau tidak. " ucap Yang Yeon Seo ketua team perencanaan.

" Karena itu aku memberikanmu beberapa design gambar. Biarkan klien yang memilihnya. " jawab Ae-ra

" Tapi bukannya sisi sini terlalu berlebihan? " Yang Yeon Seo menunjukkan salah satu gambar sketsa design yang Ae-ra berikan.

" Ya! Aku sudah membantumu membuat design yang lebih bagus dan kamu masih juga belum puas? " jawab Ae-ra kesal mendengar ucapan Yang Seo Yeon.

" Bukankah Klien menyukai hal seperti ini? " Ucap Ae-ra lagi sambil melipat tangannya didada.

Tok tok tok

" Klien sudah menunggu di ruang rapat. " ucap seorang staf pada Ae-ra dan Yang Seo Yeon.

" Arraseo. Baiklah kami akan kesana. "

" kita? Aku dan kamu? " Tanya Ae-ra.

" Siapa lagi. Ini proyekmu. Kamu yang akan mempresentasikannya. "

" Aku? Kenapa aku? " Ae-ra menunjuk dirinya.

" Bukankah kamu berdandan dan berpakaian seperti ini untuk moment seperti ini? "

Senyum Ae-ra tersenyum lebar saat melihat siapa yang berada di ruang rapat tengah duduk menyilangkan kakinya.

" Seonbae. Aku mencintaimu " Bisik Ae-ra.

Yang Seo Yeon ketua team sekaligus senior semasa kulia Ae-ra hanya tersenyum jenaka mendengar bisikan Ae-ra.

" Jin Woo ssi. " Sapa Ae-ra

Pria berambut coklat keemasan itu berdiri menyambut kedatangan Ae-ra dengan senyuman.

*****

" Tak Bisakah kamu membayangkan kebahagiaanku? " Ucap Ae-ra di line telepon.

" Apa kamu meneleponku hanya untuk mengatakan ini? " Tanya Kai yang mulai kesal dengan pokok pembahasan Ae-ra yang tak lain dan tak bukan adalah kedekatannya dengan Choi Jin Woo.

" wae? Kenapa? Apa tak boleh? "

" Tidak. Hanya saja aku mulai bosan mendengar namanya berulang kali kamu sebut. " Ucap Kai sambil menggosok giginya.

" Jika tidak ingin mendengarnya kenapa tidak kamu tutup saja teleponnya? "

" Aku bukan tidak ingin mendengar ocehanmu go Ae-ra. Tapi kamu terkesan begitu memujanya. Seakan akan Choi Jin Woo adalah salah satu personil EXO yang sangat terkenal seantero korea. Bukankah itu berlebihan? "

" Bilang saja aku kamu cemburu. " Ledek Ae-ra

" Aku? Cemburu? Pada siapa? Choi Jin Woo? Yak! Kepalamu baik baik saja kan? " ucap Kai yang mulai kesal dengan apa yang di katakan Ae-ra.

" Tentu saja. Kamu cemburu. Choi Jin Woo itu baik, tampan, manis, sopan, dan satu lagi dia tidak playboy sepertimu. " balas Ae-ra.

" Dasar bayi. Kamu benar benar pemula dalam hal ini. "

" Mwo? Bayi? Pemula? Ya! Kim Jong In. Jika kamu ada di hadapanku saat ini, aku akan menghajar kepalamu dengan sepatuku. " Ucap Ae-ra kesal.

" Orang yang pendiam itulah yang lebih berbahaya. Apa kamu tahu itu? Mereka yang tampak biasa saja dari luar terlihat menakutkan di dalamnya. "

" Lalu bagaimana denganmu? Apa kamu selama ini bagaimana sifatmu itu? "

" Karena itu aku mengatakan ini padamu sekarang agar kamu tidak menyesal nantinya. Ku pastikan kamu nantinya akan berterimakasih padaku. " Jawab Kai.

" Yak! Kim Jong In! Bukan tugasmu memonitor kehidupan asmaraku. Apa kamu mengerti. It's over. "

" Kita lihat saja nanti. " jawab Kai santai.

Kai menatap kesal layar ponselnya.

" Hah! Apa bagusnya sih makhluk bernama Choi Jin Woo itu. " Kai melempar kasar ponselnya ke atas ranjang.

Kai menghela nafas panjang. Kesal. Choi Jin Woo selalu ada di tengah tengah pembicaraannya dengan Ae-ra. Dan semakin hari semakin sering dan itu mulai membuat Kai kesal.