Ae-ra melebarkan senyuman melihat sebuah mobil yang dikenalinya memasuki area proyek pembangunan. Senyumannya semakin melebar ketika sosok pria yang dikenalnya keluar dari mobil.
" Jin Woo ya.. " Ae-ra melambaikan tangannya menyambut kedatangan Choi Jin Woo.
Namun senyuman memudar dari bibir Ae-ra saat meliha seorang wanita keluar dari mobil yang sama dengan Jin Woo.
Wanita itu menatap Choi Jin Woo sambil tersenyum.
Ae-ra segera mengenalinya. Wanita itu memiliki rambut lurus sepundak, bibir mungilnya yang selalu tampak tersenyum.
" Oh. Kau adalah ~ " Ae-ra menghampiri Choi Jin Woo dan Wanita yng bersamanya.
" Kim Soon Hee. " Wanita itu menyelesaikan perkataan Ae-ra.
" Apa kalian saling mengenal? " Tanya Choi Jin Woo heran.
" Ah. Aku pernah beberapa kali bertemu dengannya, Chagi. " Wanita itu menjelaskan.
" Tunggu dulu. Chagi¹ ? Apa aku baru saja mendengar wanita itu memanggil Jin Woo Chagi¹? " Ucap Ae-ra dalam hati yang terkejut mendengar Kim Soon Hee memanggi Jin Woo dengan panggilan Chagi.
" Iya. Kami beberapa kali tidak sengaja bertemu. " Ae-ra membenarkan ucapan Kim Soon Hee.
" Ae-ra adalah Kekasih dari ~ "
" Kim Jong In? " Ae-ra menyambung ucapan Kim Soon Hee tepat saat melihat sosok pria menyebalkan yang sangat dikenalnya.
" Ya! Apa yang kamu lakukan disini? " Ae-ra menatap Kai heran.
" Surprise !!! " Raut wajah Kai yang tadinya begitu senang berhasil mengejutkan Ae-ra, seketika berubah saat mengetahui wanita yang sedari tadi berbicara dengan Ae-ra adalah Kim Soon Hee. Mantan tunangannya.
" Aku merindukanmu. " Kai tiba-tiba saja memeluk Ae-ra.
" Bersandiwaralah seperti saat itu. Aku mohon. " Bisik Kai.
Ae-ra ingin menolaknya karena Choi Jin Woo sedang berada bersama mereka. Namun di sisi lain, dia juga memahami situasi Kai dan dengan tepaksa membiarkan Kai memeluknya tanpa ijin.
****
Kim Soon Hee. Wanita yang telah merubah Kim Jong In menjadi seorang pria yang suka bermain main dengan para wanita.
" Jika saat menurutnya aku terlalu baik untuk mencintai seorang wanita, maka aku akan menjadi seorang pria brengsek untuk mendapatkan cinta wanita lain. seperti itulah yang dikatakan Kai pada Ae-ra 2 tahun lalu.
Bagaimana tidak wanita bernama Kim Soon Hee yang pernah Kai cintai setengah mati tiba tiba saja menghilang dan meninggalkannya demi pria lain dengan alasan yang terdengar sangat klise, bahwa Kim Jong In terlalu baik baginya. Seperti itulah alasannya.
Dan karena itulah alasan sifat dan tingkah laku Kai berubah 360 .
Wanita itu benar-benar sukses merubah Kai menjadi seorang pria yang brengsek. Dan Ae-ra dapat merasakan kesedihan yang mendalam dari tatapan Kai saat memandang mantan tunangannya itu.
****
Pertemuan yang tak disengaja di antara mereka, berakhir di sebuah restoran di pulau Jeju.
Ae-ra yang masih memiliki sedikit pekerjaan bersama Choi Jin Woo, membiarkan Kim Soon Hee dan Kai lebih dulu memesan, karena mereka akan menyusul.
" Apa kamu bahagia? " Kai menggoyangkan gelas anggur miliknya. Menghirup aroma anggur lalu mencicipinya sedikit demi sedikit.
Kim Soon Hee tidak menjawab. Dia hanya menjawab dengan tersenyum tipis. Bahkan senyumannya nyaris tak terlihat.
" Apa pria itu adalah dia? " Kai menuangkan lagi Anggur di dalam gelasnya.
" Kai ya... Aku tau kamu terluka karena ku. Aku minta maaf atas apa yang terjadi dulu. Tak bisakah kamu menerima kenyataannya dan tidak membenciku seperti ini? Setidaknya berdamailah dengan keadaan. " suara Kim Soon Hee mulai bergetar.
" Jangan pernah menganggap dirimu terlalu penting dalam hidupku. Kamu bukan siapa siapa. Dulu, saat ini dan nanti. " Jawab Kai Sinis.
" Kamu benar- benar berubah. Kamu bukan lagi Kim Jong In yang aku kenal. "
" Ya. Aku berubah. Dan terima kasih untukmu. Aku kehilangan dirimu. Tapi aku menemukan seorang yang benar benar peduli padaku. " Kai menatap Ae-ra yang memasuki restaurant bersama Choi Jin Woo.
" Berkat kepergianmu, aku menemukan wanita yang benar benar peduli padaku. Wanita yang membuatku tak pernah sedikitpun melepaskan pandanganku darinya. " Kai bangkit dari kursinya menyambut kedatangan Ae-ra.
" Wae? " Tanya Ae-ra.
" Saranghae. " Dengan gerakan tiba tiba Kai menanamkan sebuah ciuman di bibir lembut Ae-ra.
Ae-ra yang terkejut serasa kehabisan nafas, karena pertama : Kai mengatakan aku mencintaimu dengan tatapan yang dalam. Kedua : Kai melakukan ciumannya dengan sangat intens.
Ae-ra mencoba mendorong tubuh Kai dengan sekuat tenaganya. Namun percuma saja, tenaga Kai lebih kuat darinya.
Kim Soon Hee mematung tak berkutik melihat apa yang di lakukan Kai di depannya dan di depan semua pengunjung restoran.
Adegan ciuman itu tiba tiba Kai terhenti seketika saat Kai melihat sekelilingnya. Dengan cepat Kai meraih tangan Ae-ra dan pergi meninggalkan restaurant.
Plak !!!
Sebuah tamparan keras mendarat di pipi Kai. Kai yang menyadari kesalahannya dengan segera melepaskan tangan Ae-ra.
" Mian. Aku minta maaf. " ucapa Kai
" Maaf? Yak! Kim Jong In. Apa itu tadi? Neo michyeosseo? Apa kamu sudah gila? " Nada suara Ae-ra meninggi.
" Aku minta maaf. Aku tidak tau aku akan bersikap seperti itu tadi. " ucap Kai dengan merasa bersalah.
" Mwo? Maaf katamu? " Ae-ra mengepalkan tangannya menahan amarahmya.
" Aku pikir kita sedang bersandiwara. "
" Sandiwara? Ya! Kim Jong In ssi. Aku adalah pemeran utama dalam sandiwara kecil berjudul kita, lalu mengapa kamu lakukan itu hanya untuk mengubah alur cerita? "
" Aku tidak bermaksud seperti itu. "
" Tidak bermaksud untuk bermain-main denganku. Seperti itu? "
Kai yang menyadari akan kesalahannya, hanya terdiam mendengar Ae-ra menumpahkan amarahnya.
" Aku tahu kamu senang bermain main. karena itu aku bermain denganmu. Tapi Kim Jong In ssi, aku bukanlah taman bermainmu! " Nada suara Ae-ra meninggi.
Tubuh Kai memelas. Dia terdiam tidak tau apalagi yang dilakukannya untuk membela dirinya dihadapan Ae-ra. Yang dia ketahui hanyalah dia melakukan kesalahanan besar. Tapi perihal ciuman itu, Kai tidak bisa menjelaskan itu spontan dia lakukan dengan sengaja atau memang benar-benar dia melakukannya karena keinginan hatinya. Karena saat melakukan itu Kai menyadari bahwa dia melakukannya karena dia mulai melewati batas antara dia dan Go Ae-ra.
Kai hanya menatap Ae-ra yang pergi meninggalkannya dengan tatapan bersalah. Untuk pertama kalinya Kai melihat kemarahan Ae-ra. Dia dan Ae-ra memang selalu berdebat. Namun perdebatan mereka hanya sekedar beradu argumen. Namun kali ini berbeda. Tatapan Go Ae-ra benar-benar kecewa dengan apa yang di lakukan Kai padanya.