Tinnn tinnnn tinnnn tinnn
Ae-ra menatap kesal ke arah mobil sport Chervrolet Camaro berwarna kuning Dengan List hitam di bagian Kap mobil.
" Berhentilah membuat keributan seolah olah kamu ingin semua orang memperhatikanmu. " Ucap Ae-ra kesal.
" Apa kamu menungguku baby? " tanya Jong In.
.
" Aku atau kamu. Aku melihatmu sejak tadi di seberang jalan itu. " Balas Ae-ra kesal mendengar pertanyaannya Jong In dengan gaya sok tampannya itu.
" Aku tidak bertanya padamu. Aku bertanya pada wanita di sampingmu. " Jawab Jong In dengan senyuman manisnya pada wanita di samping Ae-ra namun dengan tatapan menyebalkan di arahkan pada Ae-ra.
" Apa kamu mengenalnya Ae-ra? " Tanya Ji Hyo teman kantornya yang mulai terpesona dengan karisma Jong In.
" Sayang sekali aku mengenal bajingan tengik ini. Aku sarankan menjauh dari kehidupan pria ini. Jika di drama kamu sering melihat pria playboy berengsek, dia di atas rata2. Levelnya ter ter ter berengsek. " jawab Ae-ra kesal.
Ae-ra hanya menatap Jong In dengan senyuman mengejek saat mengeja gerakan mulutnya.
" Kamu mau mati? " isyarat yang di tujukan Jong In pada Ae-ra tanpa mengeluarkan suara.
" Apa kamu menungguku terlalu lama baby? " Tanya Ae-ra sambil mengelus body mobil Jong In.
" Apa aku terlihat sedang menanti orang lain? " Jawab Jong In dengan nada malas.
" aku tidak bicara denganmu. Aku berbicara pada bumblebee. " Jawab Ae-ra cuek.
Bumblebee adalah nama mobil Jong In. Kim Jong In sangat menyukai Transfomer. Karena itu mobilnya sama dengan mobil milik Sam dalam film Transfomer.
Jong In membuka matanya lebar2 tak percaya dengan balasan Ae-ra padanya. Kedua tangannya menutup mulutnya yang terbuka lebar lebar karena terkejut.
" Ya! Go Ae-ra apa sekarang kamu mulai Memiliki rasa cinta yang tak normal? Apa kamu sekarang mulai memiliki perasaan cinta terhadap sebuah benda? Jangan jangan kamu? "
Tanpa peringatan, Ae-ra menarik kerah kemeja Jong In hingga kepalanya bertengker di luar jendela mobil.
"Yak! Kim Jong In! Kau ini.!!!! " Teriak Ae-ra kesal sambil menarik rambut Jong In
*****
Babak belur. Itulah kondisi wajah Jong In. Dengan wajah cemberut dia mengemudikan mobil sport nan mahal miliknya.
" Bagaimana pendekatanmu dengan pria lantai 8 itu? " Tanya Jong In sambil membenarkan rambutnya yang berantakan akibat ulah Ae-ra.
" Perkembangan apaan. Aku bilang aku hanya menyukainya dalam diam. Mengapa kamu begitu terobsesi terhadapku dan perasaanku. " Jawab Ae-ra yang tengah sibuk menfacak acak tas coklat dalam pangkuannya.
" Apa mau Oppa bantu? "
" Mwo? Oppa? " sahut Ae-ra dengan nada mengejek.
" eum. Oppa " Jawab Jong In penuh percaya diri.
" Oppa dari hongkong? "
" eiii... Bukan hongkong tapi oppa dari Cheonamdong Gangnam Seoul. " Jawab Jong In dengan bangga menyebut tempat tinggal elitnya.
" Auh.. Dasar... " Ucap Ae-ra sambil mengarahkan tangannya ke arah telinga Jong In dengan maksud akan menjewernya.
" Hei! Aku sedang menyetir. Bagaimana jika terjadi sesuatu. Kecelakaan misalnya. " Jong In menepis tangan Ae-ra
" Uhhhh... Apa kamu mengkhawatirkan keselamatan aku yah? " Ae-ra membelai manja rambut Jong In
" Bukan kamu. Aku lebih mengkhawatirkan Bumblebee. Apa kamu tau itu. Apa kamu bisa mengganti biaya perbaikannya? " Jawab Jong In yang tiba tiba saja menjadi perhitungan.
" Dasar Bucin Kaleng. " jawab Ae-ra kesal setelah mendengar pernyataan Kim Jong In
" Apa? Bucin Kaleng? Dasar Bucin Manusia Kaleng. " Balas Jong In
" Kau mau mati Yah? "
" Jika bukan Manusia Kaleng apa namanya? Sarden mau kamu begitu? "
" What the Fuck. Ya! Kim Jong In. He is Iron Man. His name is Tonny Stark. Robert Downey Jr. What? Manusia Kaleng? Sarden? Hentikan mobil ini sekarang biar aku bisa menghajarmu! Cepat! " Perintah Ae-ra dengan nada tinggi. Kesal idolanya dilecehkan.
" Ogah!!! " Ucap Jong In senang sambil lebih kencang melajukan mobilnya.
" kenapa kamu begitu menyebalkan!!! "
" Kamu sendiri? Mengapa begitu menyebalkan? " balas Kim Jong In
" Karena begitu menyenangkan melihatmu kesal. " jawab Ae-ra
" Aku juga. Sangat bahagia melihatmu tersiksa karena kesal padaku. " Jong In menjulurkan lidahnya mengejek Ae-ra yang menatapnya dengan wajah Cemberut.