Chereads / 13 Reason Why ( I Love You) / Chapter 3 - You're the first person I thought of

Chapter 3 - You're the first person I thought of

" Jamkkanmanyo...!!! " Ae-ra berlari mengejar pintu lift yang hampir tertutup.

" ah... Kamsahamnida. " Ae-ra membungkukkan kepalanya sambil mengatur nafasnya.

" Lantai 10 kan? "

" Ne. Terima... Oh! " Ae-ra mengatup kedua bibirnya rapat rapat. Terkejut melihat sosok pria yang menegurnya.

Pria lantai 8 lah yang menahan pintu lift untuk Ae-ra.

" Lantai 10 kan? " Pria itu kembali memastikan.

" 아... 네... 어떻게 알아요? ( a.. Benar. Bagaimana kamu bisa tahu? )? " Ae-ra menatap pria itu heran.

Pria itu tidak menjawab hanya tersenyum sambil mengambil kardus coklat dari tangan Ae-ra.

" Tidak baik buat seorang wanita membawa barang berat. " Ucapnya tanpa memperdulikan pertanyaan Ae-ra.

Ae-ra menatap punggung pria itu dari belakang. Dengan wajah kebingungan dia berjalan menyusuri koridor lantai 10 mengikuti pria itu.

" Ini. " Ucap Pria itu sambil menyerahkan kardus coklat milik Ae-ra.

" Di gedung ini satu satunya kantor Arsitek ada di Lantai 10. " Ucap pria itu lagi sambil tersenyum menunjukkan beberala gulungan Blue Print yang terdapat dalam kardus coklat miliknya .

" Ah... Senyumannya.... Sungguh membuatku terpesona. " seru Ae-ra dalam hati.

Mendengar ucapannya Ae-ra tersenyum nyengir. Dia terlalu cepat besar kepala karena pria itu mengetahui dimana tempatnya bekerja.

" sekali lagi. Terima Kasih. " Ucap Ae-ra.

" Ne. Kalau begitu aku kembali ke kantorku dulu. " Pamit pria itu.

" ah... Benar. " Pria itu berbalik.

" waeyo? Apa ada yang lain? " Tanya Ae-ra bingung melihat pria Lantai 8 itu berbalik.

" Senang berkenalan denganmu Go Ae-ra. Aku Choi jin woo. "

Seketika itu waktu terasa terhenti. Pria lantai 8 itu memperkenalkan dirinya. Dan lebih membuatnya bahagia adalah Pria lantai itu mengenalnya. Pria itu mengetahui namanya

*****

" Yak! Kim Jong In....!!!! " teriak Ae-ra kencang di telepon hingga Kai terkejut.

" Hei. Aku tidak tuli. Kenapa berteriak seperti itu. Aku baru saja ingin meneleponmu. Ada apa sepagi ini meneleponku. Kepalamu terbentur? " tanya Jong In kesal.

" Kamu sendiri kenapa sepagi ini ingin meneleponku? "

" Aku punya berita bagus. Dan aku ingin cerita padamu. Aku ingin kamu orang pertama yang dengar lebih dulu dari karyawanku. "

" ah... You're so sweet... Aku tersentuh "

" Udah deh. G usah GR deh. " Jong In merinding membayangkan wajah Ae-ra saat mengucapkannya.

" 10 menit lagi aku sampai. Tunggu aku di tempat biasa. " Ucap Jong In lagi.

" Okky Dokky. " jawab Ae-ra.

" Okky dokky? " Kim Jong In tersenyum gemas mendengar kata 'OKE' khas Ae-ra.

' Okky Dokky 'sudah seperti watermark milik Ae-ra dan hanya dia yang selalu mengucapkannya. Dan kata itu baginya sedikit menggemaskan saat Ae-ra mengucapkannya.

*****

.

.

" Jong In a...!!!!! " Ae-ra melompat memeluk Jong In girang.

" wae wae wae... " Jong In melepaskan pelukan Ae-ra.

" Pria lantai 8 itu. Namanya Choi Jun Woo. Dan dia mengenalku. Dia mengetahui namaku. " Seru Ae-ra sambil melompat kegirangan.

" cuma itu doang? Aku kira ada apa. Aku kira kamu dapat proyek besar. " Jawab Jong In sinis.

" Kau ini tidak bisa apa melihatku senang? Selalu saja merusak suasana hatiku. " Ae-ra mendorong kasar dada Jong In kesal.

" Kamu sendiri apa yang membuatmu senang hingga aku harus menjadi orang pertama yang mengetahuinya? " tanya Ae-ra penasaran.

" Ah. Benar. Proposal game barumu di terima oleh salah satu perusahaan multimedia. Dan mereka ingin menggunakannya sebagai brand mereka. " Jong In memeluk Ae-ra girang.

" Wah... Kim Jong In. 너 진짜 짱이야... ( Kamu benar benar luar biasa. Keren) 축하해 ( Selamat ya) " Ae-ra melompat kegirangan.

" Tapi kenapa aku yang kamu beritahu lebih dulu bukan para karyawan dan temanmu? " Ae-ra melepaskan pelukan Jong In.

" Karena kamu orang pertama yang muncul di kepalaku saat aku mendapat kabar baik ini. " jawab Jong In.

Mendengar jawab Jong In, Ae-ra tersenyum puas.

" sampai jumpa nanti. Sekarang aku akan memberitahu kabar baik ini untuk anggota teamku. "

" Eum. Chukhae. Jong In ya. " Ae-ra mengangkat kedua jempolnya ke arah Jong In dan Jong In hanya membalasnya dengan lambaian 2 jari membentuk huruf V.

*****

.

.

" Hei apa kamu sudah makan siang. " tanya Jong In di line telepon.

" Jika belum apa kamu akan mentraktir ku? " Jawab Ae-ra santai.

" Eum. "

" Benarkah? Sungguh? " Tanya Ae-ra terkejut dengan jawaban pasti Kim Jong In.

" Bahkan jika kamu datang sekarang oppa akan menyuapimu. " Jawab Jong In dengan nada bercanda.

" Jinjja? " Ae-ra terperanjat dari duduknya.

" Kapan oppa pernah berbohong padamu? " jawab Jong In percaya diri.

" Ya! Kim Jong In. 나에게서 도망 가지마 ( Jangan coba coba lari dariku ) "

Kai tertawa mendengar panggilan teleponnya mendadak terputus seketika itu juga.

*****

.

.

5 menit kemudian.

Ae-Ra menghampiri Jong In yang tengah menunggunya di salah satu restoran mahal.

" Ya! Go Ae-ra setidaknya berdandanlah sedikit saat hendak datang menemuiku. Apa kamu tidak membaca nama restoran yang ku kirimkan padamu? " Protes Jong In.

" Memangnya apa yang salah dengan dandananku? "

Jong In melihat dari ujung kaki hingga ujung kepala.

Sneaker putih. Jeans berwarna deep blue, Jaket Jeans berwarna senada dengan celananya dan Kemeja denim putih. Mencerminkan Ae-ra style. Casual dan cuek

" wae? " Ae-ra melepaskan earphone dari kedua telinganya.

" aku mengajakmu ke Restoran mahal bernuansa romantis seperti ini, Setidaknya berdandanlah seperti kamu ingin menemui kekasihmu. "

" Aku datang bersama kekasihku. " Balas Ae-Ra sambil menarik bangku dihadapan Jong In dan duduk bersilah tangan di dada.

" Pacar? Yakin kamu sudah bangun? Bangun lah dari mimpimu. " Jong In melemparkan napkin ke wajah Ae-ra.

" ini. Kamu melihatnya kan? " Ae-ra mengangkat kakinya ke hadapan Kaki.

Mendengar jawab Ae-Ra, Kim Jong In hanya tertawa kesal merasa dipermainkan. Dia tau Selain Avanger Dan Iron Man, Ae-Ra sangat menyukai sneaker atau sepatu kets. Dan dia selalu memanggil semau koleksi sepatunya dengan sebutan kesayangan " Baby "

" Apa royalty dari aplikasi gamemu sangat besar? Hingga kamu mengajakku makan di restoran semahal ini? " Tanya Ae-ra penasaran.

" Tidak. Ini Voucher gratis dari perusahaan itu karena itu aku mengajakmu. "

" wah. Daebak. Sungguh tak bisa di Percaya. Aku mentraktirku hanya karena voucher gratis? " Ae-ra kehabisan kata.

" Kamu benar benar sangat menyebalkan. Kamu mentraktirku hanya dengan Voucher makan gratis. Sedangkan wanita lain kamu mengajak mereka makan dan membayarnya menggunakan Black Card milikmu. " Omel Ae-ra.

" Sudahlah. Tutup mulutmu. " Jong In menyendokan Ice Cream coklat berlapis emas kedakan mulut Ae-Ra.

" Bagaimana? Enak bukan? "

Ae-ra tidak menjawab pertanyaan Jong In. Dia hanya tersenyum lebar menikmati Ice Cream pemberian Sahabatnya.

Jong In membelai lembut poni Ae-ra. Dia tersenyum puas melihat Ae-ra menyukainya.

*****

.

.

" Jong In a, aku ke toilet sebentar. " Bisik Ae-ra saat hendak keluar dari restoran.

" Eum. Aku akan menunggumu di luar. " Jawab Jong In.

Selang beberapa menit Ae-ra keluar dari restoran menyusul Jong In yang tengah menunggunya di samping mobilnya.

" Ya! Kim Jong.... In? " Ae-ra perlahan mengecilkan suaranya saat melihat sosok wanita bermata cantik dengan dandanan elegan tengah berbicara dengan Jong In.

Ae-ra hanya berdiri menatap Jong In dan wanita itu dari depan Pintu restoran. Ini pertama kalinya Ae-ra melihat raut wajah Kim Jong In seperti itu.

Wajah Jong In yang selalu penuh senyuman dan menyebalkan berubah saat berbicara dengan wanita itu. Tatapannya memancarkan kemarahan dan kebencian.

" Apa kamu sudah selesai Baby? " Tanya Jong In yang menyadari kedatangan Ae-ra.

" A... Ne. " Jawab Ae-Ra bingung mencerna situasi yang tengah terjadi.

" Kenakan jaketmu. " Jong In mengambil Jaket Jeans dari tangan Ae-ra dan mengenakannya pada pundak Ae-ra

" Ayo kita kembali. " Jong In meraih tangan Ae-ra dan menggenggamnya lalu mengajak Ae-ra masuk kedalam mobilnya.

Ae-ra yang tengah kebingungan hanya menuruti apa yang di lakukan Jong In padanya.