Hyeon Sik pun kembali menatap tajam Asisten ayahnya lalu kembali berkata
"Baiklah aku akan mulai menghitung, jika sampai hitungan ketiga kau juga tidak datang kehadapanku,maka aku yang akan menghampirimu disitu.
Ayah Hyeon Sik pun berkata pada putranya,
"Hyeon Sik,ia adalah anak buahku...
Sebelum ayahnya menyelesaikan perkataannya Hyeon Sik pun langsung memotong perkataan ayahnya
"Tuan Park Ki Jun, sebaiknya kau tidak ikut campur untuk hal ini, karna aku sudah memperingatkanmu sebelumnya,bahwa aku tidak ingin Tania terluka sedikitpun,tapi kau melalaikannya,dan membiarkan orangmu melukai calon istriku, apa kau tahu? aku bahkan menjaganya layaknya seorang putri,tapi kau malah membiarkannya disakiti.
"Asisten Na ,aku akan mulai menghitung..
Satu...,Dua...
Belum sampai hitungan ketiga Asisten Na pun sudah berlutut di hadapan Tania dan Hyeon Sik,sambil menggosokan kedua telapak tangannya meminta pengampunan pada Hyeon Sik,ia pun berkata
"Tuan Muda,Maafkan aku karna aku telah ceroboh dan menampar wajah calon istrimu,aku berjanji aku akan...
Belum Selesai kata-kata yang keluar dari mulut Asisten Na,Hyeon Sik pun sudah menarik kerah bajunya dan membawanya berdiri kehadapannya,lalu berkata
"Tutup mulutmu, apa kau pikir dengan permintaan maafmu akan mengembalikan bibir calon istriku yang sudah terluka itu,katakan padaku sekarang,dengan tangan yang mana kau menamparnya?
Asisten Na pun ketakutan dan langsung mengangkat tangan kanannya,yang menandakan bahwa ia menampar Tania dengan keras menggunakan tangan kanannya,
dan tak lama setelah itu pun terdengar suara
bakkkkk,....bukkkk...,bakkkkk, Hyeon Sik pun meninju bibir Asisten Ayahnya tiga kali berturut - turut, hingga darah segar pun langsung mengalir dari sudut bibir Asisten Na, namun tidak berhenti di situ saja ia pun kembali menarik tangan kanan Asisten ayahnya hingga berbunyi Krekkkkk...,tangan kanan asisten Na pun sudah patah dan terdengar suaran rintihan dari Asisten itu yang kembali meminta pengampunan dari Hyeon Sik.
Dan tentu saja Hyeon Sik masih melanjutkan pukulanya di bagian wajah dan perut Asisten Na,sehingga tubuh Asisten Na pun menjadi sempoyongan.
Awalnya Tania membiarkan Hyeon Sik memberi pelajaran pada Asisten Ayahnya itu,namun ketika Tania menyadari darah yang mengalir dari tangan kanan Hyeon Sik, maka ia pun langsung berteriak,lalu berkata
"Hyeon Sik,kumohon berhentilah memukulnya..
Hyeon Sik pun tidak menghiraukan kata - kata Tania, ia terus memukul Wajah Asisten Na tanpa henti,hingga wajah Asisten Na pun menjadi babak belur dan berlumuran dengan darah,
maka Tania pun langsung berdiri dan menghadang tubuhnya di depan asisten Na, barulah setelah itu gerakan tangan Hyeon Sik kemudian berhenti di udara,karna melihat tubuh Tania,sudah menghalangi Asisten Na.
Hyeon Sik pun mengerutkan alisnya lalu berkata pada Tania,
"Apa yang kau lakukan Tania, cepat minggir aku harus menghabisi bajingan ini,karna ia berani - beraninya menamparmu,hingga bibirmu terluka.
Tania pun mendesah lalu memegang tangan kanan Hyeon Sik yang masih berdarah itu,Tania pun berkata
"Hyeon Sik, aku mohon hentikanlah, aku tidak melarangmu untuk memberinya pelajaran karna ia telah melukaiku, tapi apa kau tahu, melihat tanganmu berlumuran darah seperti ini karna memukul orang itu, itu terasa jauh lebih sakit bagiku daripada luka kecil di ujung bibirku ini, jadi kumohon hentikanlah,jangan melukai dirimu lagi.
Kemudian Tania pun mengambil sapu tangan yang tersisip di kantong jas Hyeon Sik,lalu ia mengikatkan sapu tangan itu, pada tangan Hyeon Sik yang terluka. Hyeon Sik pun menjadi sedikit sadar melihat tindakan Tania itu, Hyeon Sik pun berkata pada Tania
"Maafkan aku, yang tidak mampu menjagamu dengan baik
Tania pun langsung menggeleng kepalanya, lalu berkata
"Kau bahkan sudah melindungiku, hingga menjadi seperti ini, jadi berhentilah menyalahkan dirimu sendiri,
sekarang aku baik - baik saja.
"Dan juga aku tidak ingin kau terluka seperti ini lagi,karna membelaku, kau bisa menyuruh Asisten Kang atau anak buahmu memberi pelajaran pada Asisten ayahmu itu, tanpa kau harus melukai tanganmu sendiri seperti ini.
Hyeon Sik pun langsung menjawab,sambil menatap Tania lembut
"Tania, Bukankah aku sudah berjanji padamu, jika ada orang yang melukaimu,maka tanganku sendirilah yang akan menghabisi mereka, agar mereka tau bagaimana kedudukanmu di dalam hidupku.
Mendengar perkataan putranya Tuan Park Ki Jun pun tersenyum pahit lalu berkata
"Pftttt, Aku tidak tahu mengapa kau begitu membela janda ini, apa hebatnya wanita ini hingga kau mati -matian ingin menikahinya?
Hyeon Sik pun menatap tajam ayahnya lalu menjawab pertanyaannya
"Karna kau menanyakannya, maka aku akan memberitahumu kehebatan wanitaku ini, hebatnya Tania adalah ia mencintaiku dengan tulus dan ia juga mau menikahiku, karna ia bukan orang licik dan juga gila harta sepertimu Tuan Park Ki Jun, yang mau menikahi pasanganya karna harta dan jabatan semata.
"Apa kau tahu Tuan Park Ki Jun,bahkan Tania jauh lebih terhormat daripada istrimu yang kaya raya itu, yang hanya tahu menindas orang - orang yang lemah.
"Dan jika kau bisa memberi peringatan padaku dengan menculik Tania, maka mulai hari ini aku juga memperingatkanmu dengan jelas Tuan Park Ki Jun, jika kau berani melakukan hal - hal seperti ini lagi kedepannya,
maka aku Park Hyeon Sik , juga tidak akan lagi menganggapmu sebagai seorang ayah, dan akan kuanggap bahwa ayahku sudah mati saat itu.
"Oh iya satu hal lagi kehebatan yang dimiliki Tania, ia bisa meyakinkanku sekarang, bahwa aku bisa hidup tanpa seorang ayah sepertimu, tapi aku tidak bisa hidup tanpa seorang Tania dalam hidupku.
"Baiklah, sudah cukup penjelasanku kali ini untukmu Ayah, jadi berhentilah mengurusi hidupku sekarang, dan sebaiknya kau sekarang lebih fokus pada 3 putramu dari janda kaya itu, karna dari yang kulihat mereka sama dungunya seperti ibunya.
Lalu Hyeon Sik menarik tangan Tania dan berkata
"Ayo kita pergi dari sini, aku tidak ingin berlama - lama di tempat menjijikan seperti ini.
Kemudian Hyeon Sik, Tania , Jae Wook dan juga semua anak buah Hyeon Sik meninggalkan tempat itu,sedangkan Tuan Park Ki Jun masih termenung mendengar ancaman putranya itu.