Mendengar kata* Tania yang disertai dengan deraian airmatanya itu,Hyeon Sik tak tahan untuk medekap Tania dalam pelukannya,ia meletakan buket bunga itu di meja lalu memeluk erat Tania dan meletakan dagunya di atas kepala Tania yang saat itu sedang terisak dalam tangisnya,lalu Hyeon Sik berkata"Nyonya Park Aku tidak tahu sejak kapan kau menjadi begitu cengeng seperti ini,
aku bahkan masih mengingat tatapan sombongmu padaku ketika kita pertama kali bertemu di bandara waktu itu.
Tania pun sedikit tersenyum mendengar kata* Hyeon Sik lalu ia menatap Hyeon Sik dan menjawabnya "Aku pun sendiri tidak tahu kenapa ketika denganmu, aku menjadi wanita yang begitu mudah meneteskan airmataku,kau tahu bahkan dulu ketika aku menyaksikan Raihan berselingkuh dengan mata kepalaku sendiri,airmataku ini tidak pernah bersedia mengalir untuknya,karna ku sadari dia bukan laki* yang pantas untuku kutangisi.
Namun denganmu semua begitu berbeda,kau selalu memberikanku kehangatan,kenyamanan dan yang terpenting kau selalu menghargaiku sebagai seorang wanita tanpa mempedulikan statusku,,belum lagi semua kejutan darimu yang tidak pernah kurasakan sebelumnya dari laki* manapun ,Tuan Park apakah ada alasan lain untuku tidak menangisimu?
Hyeon Sik puas mendengar jawaban Tania "ia pun mengecup kening Tania,lalu berkata "Makanlah kau pasti sudah lapar ketika menungguku,Tania pun hanya mengangguk dan berjalan ke depan meja untuk sarapan bersama sama Hyeon Sik.Setelah pasangan itu sarapan mereka pun meninggalkan hotel dan menuju ke kota Birmingham.
Hampir 2 Jam telah berlalu mereka pun akhirnya sampai di rumah ibu Hyeon Sik di Birmingham,kala itu hari sudah mulai siang,Ketika masuk Tania lebih dulu mengucapkan Salam dan kemudian berjalan masuk ke dalam rumah dan diikuti oleh Hyeon Sik di belakangnya.Seorang lelaki berumur paruhbaya di dalam ruangan itupun membalas salam Tania,Lelaki itu adalah Suami kedua dari ibu Hyeon Sik yang tak lain adalah ayah tiri Hyeon Sik yang kala itu sedang duduk di ruang tamu bersama istrinya yaitu ibu Hyeon Sik sendiri
Hyeon Sik pun langsung memeluk dan menyapa ayah tirinya itu,karna ketika kedatangan pertama Hyeon Sik ke Inggris bersama Tania ayahnya sedang mengahadiri acara Kongres partainya.Hyeon Sik pun berkata
" Pa bagaimana kabarmu,sudah lama sejak terakhir kita bertemu.Ayahnya pun membalas "Papa baik* saja Hyeon Sik,Bagaimana keadaanmu dan apakah pekerjaanmu di Korea berjalan lancar?."Aku baik* saja Pa,keadaan perusahaan juga sudah tidak ada masalah ,makanya aku bisa kesini untuk menjenguk Calon Istriku ini,balas Hyeon Sik pada ayahnya seraya menggenggan mesra tangan Tania.
Ayah Hyeon Sik baru pertama kali melihat Hyeon Sik bersama wanita, dan melihat Tania begitu dicintai oleh Hyeon Sik, ia kemudian menggoda Hyeon Sik "Hyeon Sik,Tampaknya kau tidak salah memilih calon istrimu ini,Tania selalu menyuruh papa mencoba makanan buatanya setiap hari hingga tak sadar berat badan papa sudah bertambah sejak ia berada disini,Semua orang pun tertawa mendengar kata* Ayah tiri Hyeon sik itu, tak terkecuali ibu Hyeon Sik yang begitu bahagia karna Putranya begitu mencintai Tania bahkan sekarang berada disini untuk melihat kabar Tania dan akhirnya bisa mengahabiskan waktu berkumpul bersama-sama dengan mereka.
Setelah itu Hyeon Sik dan Tania pun diizinkan ke atas oleh ibu dan ayah Hyeon Sik untuk beristirahat,sedangkan Tania bergegas membersihkan dirinya dan kemudian melaksanakan Solat.kala itu Hyeon Sik lupa bahwa handphone miliknya tadi ia titipkan pada Tania ketika berada di mobil, maka ia pun hendak mengetuk kamar Tania,namun saat itu pintu kamar Tania tidak tertutup rapat,ia pun langsung masuk ke dalam kamar itu tanpa mengetuk pintu itu lalu ia melihat Tania sedang solat dan sedang berdoa.
Namun Hyeon Sik sedikit mengerutkan Alisnya ketika dia melihat Tania sedang menangis dalam doanya,ia pun berjalan mendekat di belakang Tania dengan hati* agar tidak megganggu Tania yang sedang beribadah,dalam doanya Tania meminta" Ya Rabb terima kasih atas semua keajaiban dalam kehidupan hambaMu ini,terima kasih Engkau telah menghadirkan seorang lelaki yang selalu memberikanku semua cinta dan kasih sayangnya tanpa pamrih seperti Hyeon Sik,mantapkanlah hatinya untuk mengimaniMU Ya Rabb,agar kami berdua bisa segera menjalankan sunnahmu, berikan kesabaran pada kami, agar kami selalu kuat mengahadapi berbagai cobaan yang akan menerpa hubungan kami ini,juga jadikan hamba wanita yang selalu menjaga kehormatannya untuk Calon suamiku, mudahkan selalu Hyeon Sik dalam mengahadapi semua masalah di dalam pekerjaannya,jadikan ia pemimpin yang selalu Amanah,hamba Tau tiada daya dan Upaya melainkan atas Kehendakmu.Kemudian Tania kembali berdoa untuk semua keluarganya di Indonesia.
Hyeon Sik pun tertegun mendengar doa Tania yang selalu menyebut namanya di dalam doanya itu,maka ia pun dengan hati* keluar dari kamar Tania tanpa diketahui oleh Tania sendiri.Lalu Hyeon Sik kembali ke kamarnya dan mulai mencari informasi dan mulai mempelajari tentang ajaran agama islam,hatinya pun tergerak ketika mendengar Tania yang mendoakannya dengan begitu tulus bahkan diiringi dengan deraian airmatanya,kemudian setelah Hyeon Sik mulai terasa lelah membaca,akhirnya ia pun tertidur karna memang ia sudah cukup lelah ketika harus bangun di pagi hari,untuk mencari bunga mawar putih Untuk Tania dan juga dengan lamanya perjalanan dari ibukota London menuju Birmingham.
Malam hari pun telah tiba,keluarga itupun sudah selesai makan malam,saat ini mereka semua sedang berbincang di ruang tamu,Hyeon Sik yang kala itu duduk di samping Tania,ia pun melirik sekilas ke wajah wanitanya yang sedang duduk disampingnya itu, Tania sedang melihat pemandangan bunga di luar,karna Tania dan Hyeon Sik duduk menghadap ke arah pekarangan rumah tersebut, ia pun tersenyum lembut lalu menggenggam tangan Tania,Tania pun langsung mengalihkan pandangannya pada Hyeon Sik,lalu menatap Hyeon Sik penuh tanya.
Tidak butuh waktu lama Hyeon Sik pun mulai bicara pada orang dihadapanya itu,yakni pada Ayah tirinya itu yang saat itu duduk di tengah ibu dan adik perempuanya Safa "Pa,aku ingin merepotkanmu jika kau tidak sibuk,aku ingin meminta bantuanmu untuk segera mengislamkan aku disini,Aku sudah berpikir dengan matang,aku akan menganut agama Islam sebagai kepercayaanku sekarang.
Mendengar kata* putranya itu Ibu Hyeon Sik pun langsung menatap suaminya dan kemudian kembali menatap Hyeon Sik dengan tak percaya lalu ia berkata pada putranya itu "Sayang apa kau sadar akan perkataanmu tadi,mama akan bertanya kembali padamu apa kau sudah yakin akan keputusanmu untuk memeluk agama Islam sebagai kepercayaanmu?
Hyeon Sik pun langsung mengangguk sambil menjawab pertanyaan ibunya "Ma aku belum pernah seyakin ini dalam mengambil sebuah keputusan,aku pun sudah dengan matang memikirkan hal ini sebelumnya,dan aku melakukan ini tanpa ada paksaan dari siapapun, namun mengapa aku begitu yakin hari ini, karna aku melihat ada seseorang yang selalu menyebut namaku dalam setiap doanya,hatiku pun tergerak dan aku ingin segera menjemput hidayahku agar aku dapat menjalan sunnahNya,kumohon mama dan papa dapat membantu Niatku ini.
Tania pun yang sudah menunduk sejak awal mendengar pembicaraan Hyeon Sik itu,ia sebenarnya memang telah mengetahui niat Hyeon Sik untuk memeluk agama islam sejak awal, seperti kata Hyeon Sik ketika mereka berada di indonesia,namun saat itu Hyeon Sik berencana melakukanya sebelum acara lamaran mereka yakni pada bulan November.
akan tetapi ketika Hyeon Sik menyebutkan alasanya ingin menyegerakan niatnya itu,Tania pun sadar bahwa orang yang dimaksud Hyeon Sik itu adalah dirinya, ia pun kembali meneteskan airmatanya di depan semua orang yang berada di ruangan itu kemudian ia berkata dalam hatinya "Hyeon Sik kau memang selalu membuatku meneteskan airmataku,namun aku pun tidak pernah lelah menangis untukmu ,karna kau selalu membuat airmata yang jatuh dipipiku ini adalah ribuan kebahagiaan yang sengaja kau ciptakan untukku,seperti janjimu untuk membuatku menjadi wanita yang paling bahagia di dunia ini.