Tania tersipu malu mendengar kata* Hyeon Sik yang memgatakan bahwa ia sudah mulai menerima keberadaan Hyeon Sik dalam hatinya,ia pun menjawab "Siapapun wanita yang diperlakukan seperti kau memperlakukanku saat ini,pasti hatinya akan luluh karna kami wanita akan selalu luluh terhadap kelembutan dan perhatian seorang pria,akan tetapi aku bukan wanita yang menerimamu hanya karna kedua hal tersebut,
"tapi karna aku begitu yakin kaulah lelaki yang Allah kirimkan dalam setiap doaku,untuk menggantikan semua rasa sedihku dengan semua kebahagiaan ini.Hyeon Sik,aku bukanlah orang yang mudah menerima seorang lelaki dalam hidupku tapi kau hadir disaat yang tepat, yakni disaatku terpuruk dan bahkan hampir tidak percaya lagi bahwa cinta itu ada,kau mampu membuktikan betapa hebatnya cinta itu sendiri,
"maka aku mohon agar semua cintamu itu tidak akan pernah berubah sedikitpun,tidak hanya manis di awal saja,kau tahu kaulah satu-satunya lelaki yang begitu memperlakukan dengan begitu istimewa sepanjang sejarah percintaanku."
"Ini barulah awal perjalanan cinta kita,kumohon tetaplah saling memperjuangkan cinta yang baru kita bina ini,karna jalan yang berada di depan kita, tidak selalu mulus seperti keinginan kita.kau mungkin selama hidup lebih banyak mendapatkan kemudahan daripada kesulitan,namun tidak denganku,aku harus berjuang untuk kebahagiaan dan kesejahteraan orang tuaku dan juga keluargaku,belum lagi cobaan dalam pernikahanku menjadikanku harus menjadi wanita yang lebih kuat lagi."
Hyeon Sik pun terpaku mendengar semua pengakuan Tania itu,ia kemudian menjawabnya
"Tania jujur alasan aku menikah kontrak denganmu karna tuntutan dari neneku yang berada di indonesia,ia begitu menginginkan cucu menantu yang berasal dari Indonesia karna jika aku mencari istri di negaraku,"
" aku pasti akan jarang ke Indonesia untuk menjenguk neneku,juga neneku khawatir aku tidak akan meneruskan bisnisnya yang di Indonesia,tapi setelah pertemuan pertama kita,kau begitu membekas dalam ingatanku mungkin kau tidak akan percaya, tapi aku memang sudah tertarik padamu ketika kita pertama kali kita bertemu, aku tertarik pada keras kepalamu,kesombonganmu bahkan juga harga dirimu yang tinggi,bila kukatakan kau memang bukan tipe wanita yang biasa aku pacari,kau bukan tipeku sama sekali Tania,"
"tapi setelah pertemuan itu aku selalu merindukanmu setiap hari,bahkan aku seperti orang gila yang sering berbicara sendiri karna aku begitu merindukanmu Tania."
Tania pun tersenyum mengetahui ketika Hyeon Sik sudah jujur akan alasanya untuk mengajaknya menikah kontrak,namun ia masih memiliki kekhawatiran dalam hatinya,yakni ia ragu nenek Hyeon Sik bisa menerima statusnya atau tidak.
~Sebulan lebih telah berlalu~
Hari ini Hyeon Sik dan Tania pun telah kembali ke Indonesia,Tania sebenarnya sudah mulai gugup ketika ia masih dalam pesawat, namun Hyeon Sik selalu menggengam tangannya dan juga berhasil menenangkan hatinya,Saat ini mereka sudah berada di dalam mobil bersama Jae Wook menuju rumah kediaman Nenek Hyeon Sik di daerah Pondok Indah, yang terletak di bagian Selatan Ibukota,ketika mobil berhenti tepat di depan rumah mewah nenek Hyeon Sik.
Hati Tania pun semakin kacau ia takut nenek Hyeon Sik tidak akan menerimanya dengan baik,Hyeon Sik sudah mengerti kegelisahan yang di rasakan Tania saat ini,Hyeon Sik pun menggenggam tangan Tania,lalu menatapnya dan berkata
"Tania,tenanglah jika terjadi sesuatu padamu aku tetap akan berada disisimu,aku tidak peduli jika nenek menerimamu atau tidak,itu tidak akan merubah semua keputusanku untuk datang ke rumahmu dan melamarmu 1 minggu lagi,"
"bukankah kau yang bilang kita harus memperjuangkan cinta kita ini,maka dari itu mari kita berjuang untuk mendapatkan restu nenekku,
Tania pun menghelas nafas panjang lalu menghembuskanya kemudian berkata
"Jika kau sudah berkata seperti itu,maka tidak ada alasan lagi yang membuatku gelisah,ayo kita masuk."
Mereka bertiga pun langsung masuk ke dalam rumah mewah tersebut,saat itu nenek Hyeon Sik sedang berada di taman untuk memetik bunga mawar merah dan mawar putih yang berada di ujung taman di rumah itu.Hyeon Sik pun sengaja batuk dua kali agar neneknya sadar akan keberadaan dirinya ditaman itu
"Nek,cucumu sudah berada disini apakah nenek tidak merindukan cucumu ini."
Nenek Hyeon Sik pun menjawab
"Cucuku,aku selalu merindukanmu tapi mengapa kau mengajak orang asing masuk ke dalam rumah ini.?"
Wajah Tania pun hampir beku mendengar kata-kata Nenek Hyeon Sik tersebut,ia sudah menyadari bahwa nenek Hyeon Sik pasti tidak menyukai dirinya.
Mendengar neneknya berkata seperti itu Hyeon Sik langsung menjawabnya
"Nek,ini adalah Tania Calon istriku,aku datang kesini untuk mengenalkannya padamu,Tania adalah wanita yang baik dan dia juga wanita yang rajin beribadah bukankah wanita seperti Tania ini adalah calon ibu yang baik untuk cicitmu kelak."
Nenek Hyeon Sik pun tertawa pahit lalu berkata
"cucuku nenek memang pernah bilang kau harus menikah dengan seorang gadis yang berasal dari Indonesia, tapi jika kau lupa maka nenek ingatkan kembali,nenek tidak pernah menyuruhmu untuk sembarangan membawa wanita sepertinya kesini,Dia bukanlah seorang gadis,dan nenek sudah menyuruh asisten nenek mencari tahu tentangnya,nenek begitu terkejut bahwa calon istrimu ini adalah seorang janda,apa kau tidak menggunakan akal sehatmu dengan baik sehingga menyukai janda rendahan sepertinya untuk menjadi istrimu,apa kau pikir dia pantas menjadi ibu dari anak-anakmu?"
rahang Hyeon Sik tampak mengeras dengan kata-kata neneknya itu ia pun berkata
"Tania bukanlah wanita rendahan seperti kata nenek,dan aku tidak pernah mempermasalahkan statusnya yang janda,selain itu aku yang paling tau siapa wanita yang paling pantas untuk menjadi istri dan ibu dari anak-anakku kelak,Nek tugasku sudah selesai,aku akan tetap menikah denganya,aku tidak peduli nenek merestui kami atau tidak, sudah cukup bagiku walau hanya ibuku yang bisa merestui pernikahanku dengan Tania,aku akan datang ke kota kembang untuk melamarnya seminggu lagi,jika nenek ingin datang maka aku akan sangat berterima kasih pada nenek,namun jika nenek tidak datang aku tidak akan memaksamu untuk datang dan merestui pernikahan kami."