Tania hanya mengangguk pelan, lalu menatap Hyeon Sik dengan raut wajah yang begitu bahagia.
Melihat kedua calon pasangan pengantin itu saling menatap mesra Manager hotel itupun langsung berpamitan dan meninggalkan Hyeon Sik dan Tania di ballroom itu.
Setelah itupun Hyeon Sik kembali membawa Tania mengelilingi area ballroom itu,sambil menjelaskan pada Tania tentang beberapa kelebihan hotel Ritz Carlton,sehingga ia menjatuhkan pilihanya di hotel itu untuk acara resepsi pernikahan mereka.
Melihat Tania yang begitu puas dengan penjelasannya,Hyeon Sik pun mengangkat alisnya lalu berkata pada Tania "Nyonya Park,mengapa kau tidak bertanya padaku tentang tema pernikahan kita,bukankah wanita selalu memperhatikan hal-hal seperti ini dalam acara pernikahan mereka?
Tania tersenyum mendengar perkataan Hyeon Sik tersebut,ia pun menjawabnya "Tuan Park, aku tidak bertanya padamu tentang tema pernikahan kita, karna aku percaya padamu, kau pasti akan melakukan hal-hal yang hebat untuk acara resepsi pernikahan kita,lagi pula aku bukan gadis muda yang menikah di usia dua puluhan, yang akan menanyakan tentang semua detil pernikahan kita,jadi aku akan membiarkanmu mengurusnya, selain itu aku pun tahu selera Calon suamiku ini tidak pernah mengecewakanku.
Hyeon Sik pun mengangguk lalu berkata pada Tania "Baiklah aku akan memberikanmu kejutan untuk konsep pernikahan kita, dan akan kupastikan Nyonyaku ini akan puas dengan hasilnya. Tania pun hanya mengangguk lalu menjawab singkat "Apapun yang kau lakukan, selama itu adalah hasil dari buah pikiranmu ataupun tanganmu, aku selalu menerimanya, karna itu adalah salah satu bentuk pengorbananmu untuku Tuan Park.
Hyeon Sik pun menarik Tania dalam dekapannya, lalu menjatuhkan ciuman pada dahi Tania, kemudian berkata
"Ayo kita pergi dari sini,sudah waktunya kita pergi ke butik,temanku pasti sudah menungguku.
Setelah itu Tania dan Hyeon Sik pun meninggalkan ballroom itu,melihat Hyeon Sik dan Tania yang sudah keluar dari area ballroom itu Jae Wook yang berada di depan pintu ballroom pun mengikuti mereka di belakang.
Hyeon Sik pun kemudian berkata pada Jae Wook,
"Jae Wook Tania akan naik mobil bersamaku untuk ke butik. kau bisa mengikuti kami di belakang.
Jae Wook pun membalas "Baik, Tuan Hyeon Sik.
Setelah itu Tania dan Hyeon Sik langsung menuju ke mobil.
Tak butuh waktu lama Hyeon Sik dan Tania pun tiba di sebuah bangunan besar,yang terdapat begitu banyak pilar-pilar besar mengelilingi di setiap sisi bangunan tersebut,dari luar pun sudah bisa di lihat nuansa clasic dari bangunan itu.namun bangunan itu lebih terlihat mirip sebuah istana.
Setelah turun dari mobil Tania duluan bertanya "Hyeon Sik apa ini butik temanmu itu,mengapa ini tidak terlihat seperti butik? Hyeon Sik tersenyum dan menjawabnya " iya benar ini adalah butik itu, dan Andrew sengaja mendesain butik ini mirip dengan istana karna ia begitu terobsesi dengan negeri dongeng.
Tania pun menarik sudut bibirnya lalu berkata "ternyata di dunia ini,masih ada orang yang seperti temanmu itu, kalau mendengar dari namanya,bukankah ia adalah seorang pria?
Hyeon Sik mengangguk kemudian menjawabnya "memang benar,Andrew adalah seorang pria,kami dulu berteman ketika kami kuliah di Inggris namun dia mengambil jurusan yang berbeda denganku,tetapi karna ia juga berdarah Korea sepertiku makanya kami sering bertemu dalam kegiatan kampus.
Tania pun kembali bertanya
"Lalu mengapa ia bisa membuka butik di Indonesia?
Hyeon Sik pun menjawabnya
"Karna Andrew sama sepertiku ia juga memiliki seorang ibu yang berdarah Indonesia sedangkan ayahnya berasal dari Korea Selatan.
Tania kemudian mengangguk "Oh begitu ternyata,kalau begitu ayo kita segera masuk, temanmu pasti sudah menunggumu.
Kemudian Hyeon Sik dan Tania pun masuk ke dalam butik itu,mata Tania tidak berhenti melihat pemandangan di dalam ruangan itu,ia begitu takjub bahwa interior di dalam bangunan tersebut mirip dunia seribu satu malam,namun masih bisa terasa sedikit sentuhan clasic modern dari interior tersebut ,terdapat banyak lampu kristal yang tergantung,dan juga terdapat barang - barang antik yang ditata disetiap sudut ruangan,bahkan jika ada orang yang tidak mengenal tentang pemilik tempat ini,maka mereka pasti mengira bahwa tempat ini bukanlah sebuah butik.
Hyeon Sik pun tersenyum melihat ekspresi Tania
lalu ia berkata
"Setelah melewati ruangan depan ini,baru kau bisa merasakan bahwa tempat ini benar- benar adalah sebuah butik.
Setelah mereka melewati ruangan depan, mereka pun tiba di ruangan tengah bangunan tersebut,dan benar saja seperti kata Hyeon Sik,di ruangan itu terdapat begitu banyak pakaian yang di gantung dan di tata di setiap etalase yang begitu tinggi,namun Tania menyadari bahwa semua pakaian yang di gantung di etalase,adalah kumpulan baju pengantin wanita.
Tania pun menatap Hyeon Sik dan bertanya
"Hyeon Sik mengapa di butik ini hanya tergantung pakaian pengantin wanita,tidak ada jenis pakaian lain?
Hyeon Sik pun tersenyum dan menjawabnya
"Bukankah tadi sudah kukatakan bahwa Andrew begitu menyukai Negeri dongeng,maka ia pun hanya mendesain baju yang mirip dengan baju tokoh Cinderella, dan baju pengantin adalah baju yang mirip dengan tokoh tersebut.
"Dan karna kami berteman, maka aku khusus memintanya untuk membuat baju pengantin wanita untukmu dan setelan Tuxedo untuku yang akan kita pakai di acara resepsi pernikahan kita pada malam hari.
"Sedangkan pakaian untuk acara lamaran dan acara akad nikah aku akan mempercayakan busana itu pada salah satu desainer artis yang juga kolega di perusahaanku di Indonesia,oleh karna itu setelah kita pergi dari butik Andrew ini,kita akan pergi ke butik desainer Artis itu karna kita harus mengukur ukuran tubuh kita untuk busana lamaran dan akad nikahnya.
"Oh iya kau juga bisa menyuruh keluargamu untuk memberikan ukuran pakaian mereka dan aku akan memberikan ukuran pakaian itu pada asisten desiner artis itu untuk seragam pakaian lamaran dan acara pernikahan kita,namun hal ini tentunya juga tidak akan luput dari bantuan Jae Wook tentunya.
Tania pun menatap bangga Hyeon Sik lalu berkata
"Tuan Park, apa kau tahu aku merasa begitu beruntung bisa menjadi pengantin wanitamu, karna di dunia ini mungkin hanya aku pengantin wanita yang hanya duduk manis sambil menopang kaki menantikan keajaiban yang di buat olehmu,sekarang tanpa bertanya padamu,aku tampaknya sudah mendapat bayangan dari tema pernikahan kita itu.