Binar semakin tidak bisa menahan emosinya karena pria misterius itu sudah berkata tidak sopan. Yang membuatnya aneh adalah mengapa pria itu tahu jika Binar sedang berada di rumah tersembunyi.
Sepeti biasa pria itu meminta untuk bertemu tetapi Binar tidak mau. Karena dia sangat yakin jika pria ini memiliki niat jahat pada Adnan.
Sekarang Binar harus berhati-hati agar tidak menjadikan dirinya sebagai kelemahan Adnan. Mungkin musuhnya sudah tahu jika dirinya adalah kelemahan bagi Adnan.
Binar pun menutup sambungan teleponnya, setelah mendengar suara ketukan pintu. Dia pun menyuruh seseorang yang ada dibalik pintu untuk masuk.
"Nona, sudah saatnya makan siang," Pelayan itu berkata dengan penuh hormat.
"Siapkan makan siang Adnan, aku akan makan siang bersama dengannya!" perintah Binar.
"Tetapi, Nona...,"Ada keraguan dari pelayan tersebut.
"Lakukan saja perintahku!" ucap Binar dengan nada penekanan.