Pantulan cahaya matahari yang menerobos masuk memalui tirai jendela membuat Binar terbangun. Dia melihat wajah Adnan yang masih tertidur pulas. Sedikit pun tidak terlihat garang.
"Kau selalu membuatku tidak bisa menahan diri, Sayang!" ucap Adnan lalu menarik pinggang Binar dan mendudukkannya di atas tubuhnya.
"Sungguh?" jawab Binar dengan suara menggodanya lalu mendekatkan hidungnya dengan hidung Adnan.
Binar menggoyang-goyangkan hidungnya sehingga saling beradu dengan hidung Adnan. Kecupan sekilas pun dilayangkan oleh Binar padanya.
Saat Binar hendak menarik kepalanya, tangan Adnan memegang tengkuk lehernya. Sehingga Binar tidak bisa menjauh.
Adnan pun mulai mengecup lembut bibir Binar, kecupan itu mulai memanas tatkala Binar mengikuti semua permainan Adnan. Kedua lidah mereka saling terpaut dan bermain di dalam rongga mulut.