Chereads / Misteri Bulan Purnama / Chapter 12 - Tidak Bisa Berhubungan Badan, Apa Maksudnya Mengatakan Banyak Anak Banyak Rezeki?

Chapter 12 - Tidak Bisa Berhubungan Badan, Apa Maksudnya Mengatakan Banyak Anak Banyak Rezeki?

Nyonya Rumah Huo meletakkan hookahnya [1] dan berkata, "Menantu Ketujuh telah datang."

Kemudian ada seorang wanita tua yang mendekat, dan meletakkan dua kursi lantai di ubin.

"Nyonya Tuan Ketujuh, silahkan menyajikan teh untuk Nyonya Rumah."

Yu Yiren melangkah maju lalu berlutut di atas kursi lantai. Kemudian ia mulai membuat secangkir teh.

Setelah itu ia mengulurkan tangannya, "Nyonya, silahkan minum tehnya."

Nyonya Rumah Huo mengambil secangkir teh yang disuguhkan kepadanya, lalu menyesap teh itu kemudian menyerahkan angpau merah ke Yu Yiren. 

"Jaga baik-baik Tuan Ketujuh, dan berikan keturunan untuk keluarga Huo."

Yu Yiren mengambil amplop merah itu dan mengangguk. "Yiren akan menuruti nasihat Nyonya."

"Nyonya Tuan Ketujuh, silahkan menyajikan teh untuk Tuan Keenam." Kata wanita tua di sampingnya.

Yu Yiren berdiri dan membalikkan badan ke Huo Jincheng.

Huo Jincheng sedang memainkan cincin giok yang berada di antara jari-jarinya, ia bersikap seolah tidak melihat Yu Yiren.

Yu Yiren melangkah maju lalu berlutut di atas kursi lantai.

Mata gelap Huo Jincheng menatap wanita yang sedang berlutut di hadapannya.

"Nyonya Yu Yiren, ini tehnya." Wanita tua itu menyerahkan secangkir teh kepada Yu Yiren.

Ia dilempar ke danau es oleh Huo Jincheng tadi malam, saat ini hati Yu Yiren benar-benar merasa ketakutan.

Yu Yiren segera mengambil secangkir tehnya dan memberikannya pada Huo Jincheng. "Tuan Keenam, silahkan minum tehnya."

Huo Jincheng tidak mengambil cangkir teh itu, ia malah menatap mata wanita yang ada di hadapannya.

"Bagaimana keadaan Adikku, apakah ia baik-baik saja?" Tanya Huo Jincheng dengan tenang. 

Yu Yiren tertegun untuk sejenak lalu segera tersadar kembali. "Tuan Ketujuh baik-baik saja."

"Kalau dia baik-baik saja, kenapa dia tidak datang untuk menyajikan teh hari ini?" Tanya Huo Jincheng dengan nada bicara yang terdengar sangat dingin.

Yu Yiren tertegun lagi, namun ia menjawab dengan tenang. "Tuan Ketujuh sedang istirahat, tadi malam dia sibuk melakukan sesuatu, jadi tidak bisa datang sekarang. Saya mewakili Tuan Ketujuh untuk meminta maaf."

Semua orang di ruangan itu tertawa, mereka tidak habis pikir, bagaimana bisa seorang lelaki lumpuh merasa kelelahan? Benar-benar pembohong. 

Sementara itu, Nyonya Rumah Huo hanya tersenyum ramah. "Tubuh Tuan Ketujuh itu lemah. Yiren, kamu harus merawatnya dengan baik."

"Baik, Nyonya." Ucap Yu Yiren, tangannya masih memegang cangkir teh.

Huo Jincheng tampaknya sengaja membuat keributan, tetapi ia tidak merespon kembali dan hanya memandangi Yu Yiren.

"Tuan keenam, silahkan tehnya." Ucap Yu Yiren yang lengannya sudah terasa sangat pegal.

Lalu ada seorang pelayan yang berlari masuk ke ruangan itu, dan menyerahkan undangan ke Huo Jincheng. "Tuan Keenam, akan diadakan konferensi parfum tahunan di kota Qingshui. Walikota meminta Anda datang untuk memimpin acara tersebut."

Huo Jincheng mengambil undangan itu lalu meletakkannya di atas meja.

"Tak perlu diragukan lagi, sudah bisa dipastikan bahwa keluarga Huo yang akan memenangkan kejuaraan itu, sungguh tidak menarik."

Nyonya Rumah Huo tampak menghela nafas. "Pada masa itu, terjadi perkelahian antara keluarga Yu dan keluarga Huo. Namun tanpa diduga, kobaran api menghancurkan keluarga Yu."

Mata Huo Jincheng beralih menatap ke Yu Yiren yang sedang berlutut.

Saat ini, Yu Yiren sedang memegang cangkir teh dan lengannya mulai bergetar.

"Oh…."

Pria itu tertawa karena melihat Yu Yiren yang pegal karena memegangi cangkir.

Lalu Huo Jincheng mengambil cangkir itu dan meletakkannya di meja.

Setelah itu, Yu Yiren menghela nafas lega dan langsung meregangkan otot tangannya yang sudah memegang cangkir teh terlalu lama, ia merasa sangat pegal.

"Ambillah." Huo Jincheng menyerahkan sebuah amplop merah kemudian berkata dengan penuh arti. "Aku berharap kamu dan Adikku segera memiliki seorang bayi, karena banyak anak, banyak rezeki."

Yu Yiren mengambil amplop merah itu dan mengucapkan terima kasih. Kemudian ia berpikir, Tuan Ketujuh lumpuh dan tidak bisa berhubungan badan. Lalu apa maksudnya dengan mengatakan banyak anak banyak rezeki?

Orang-orang di sini hanya mengatakan omong kosong.

Huo Jincheng tiba-tiba bangkit dan berdiri di belakang punggungnya.

Kemudian Huo Jincheng berkata di depan seluruh anggota keluarganya. "Pada konferensi tahunan di kota Qingshui, kita perlu merekrut penjaga dari kota Qingshui. Keluarga Huo perlu berkontribusi, karena setiap rumah dan kebun akan berkontribusi dalam acara ini."

  1. Hookah atau biasa juga disebut shisha, merupakan gaya merokok tembakau ala Timur Tengah. Cara merokok hookah berbeda dengan mengisap rokok tembakau pada umumnya. Hookah menggunakan tabung yang berisi air. Di dalam tabung itu, tembakau dipanaskan dengan ditambahkan rasa buah-buahan.