Di dalam ruangan itu ada sebuah kayu cendana yang dibakar.
Yu Yiren masuk ke dalam ruangan, dan melihat Huo Jincheng sedang berdiri di depan jendela yang tinggi.
Ia melangkah maju dengan hati-hati. "Tuan Keenam, aku sudah menyiapkan uang lima puluh peraknya."
Huo Jincheng berbalik dan langsung menatap Yu Yiren. "Aku dengar kamu menyebutku lelaki penghibur?"
Setelah mendengar kata-kata itu, Yiren langsung mengambil nafas lalu menjelaskan, "Tuan Keenam, Yiren benar-benar tidak bermaksud seperti itu. Aku hanya... hanya…."
Yu Yiren gelisah, ia menundukkan kepalanya sembari mencoba mencari alasan untuk menjelaskan.
Sementara Huo Jincheng mendekati punggung Yu Yiren. Ia adalah pria yang memiliki indra penciuman yang tajam. Huo Jincheng mengambil napas dalam-dalam lalu tersenyum dan berkata, "Aroma parfum Terjaga Sepanjang Malam."
('Terjaga Sepanjang Malam' merupakan salah satu jenis parfum.)
"Ternyata Tuan Keenam juga tahu aroma dari parfum Terjaga Sepanjang Malam?" Ucap Yu Yiren sambil menatapnya dengan memiringkan kepala.
"Ha… ha…." Huo Jincheng tertawa, "Ini adalah aroma parfumku, tapi yang memberi nama adalah Adikku, Huo Liancheng."
"Ternyata seperti itu." Ucap Yu Yiren yang tampak terkejut.
Mata Huo Jincheng menatap lurus ke arahnya dan berkata, "Selama dua hari sejak kamu menikah dengan Adikku, berapa malam ia memberikan wewangian ini untukmu?"
"Dua malam." Jawab Yu Yiren dengan jujur.
"Kalau begitu, malam ini kamu akan merasakan Terjaga Sepanjang Malam yang sesungguhnya." Kata Huo Jincheng lalu tertawa, tawanya menyebarkan aura jahat.
"Apa maksudnya?" Tanya Yu Yiren sambil membelalakkan mata.
Namun Huo Jincheng hanya tertawa.
Lalu tiba-tiba Yu Yiren terhimpit di antara tubuh Huo Jincheng.
Lengan panjang Huo Jincheng memegang erat pinggang Yu Yiren. Tubuh besarnya mendorong tubuh Yiren.
"Ah!" Pekik Yu Yiren.
Pria itu mendorong tubuh Yu Yiren ke atas meja, hingga tempat pena di atas meja itu jatuh dan berguling-guling di lantai, dan menimbulkan suara berdentang yang nyaring.
"Tuan Keenam! Apa yang kamu lakukan?" Tanya Yu Yiren dengan gugup, sambil mendorong pria itu.
"Jangan bergerak!" Perintah Huo Jincheng.
"Tuan Keenam, kamu tidak boleh menciumku, aku adalah adik iparmu." Ucap Yu Yiren yang terlihat sangat cemas.
Mata Huo Jincheng menatap mata wanita itu lalu berkata, "Aku ingin memberitahumu sebuah rahasia, kamu pasti ingin mendengarnya."
"Apa?"
Huo Jincheng memegang pinggang wanita itu dengan telapak tangannya, lalu membelainya dengan lembut. "Selain kamu, masih ada orang yang tersisa dari keluarga Yu."
"Benarkan?!" Tanya Yu Yiren sambil membalalakkan matanya saat menatap Huo Jincheng.
"Iya."
"Dimana?"
Huo Jincheng memutar jari-jarinya dan mengambil dagu wanita itu, "Apa yang akan aku dapatkan jika aku memberitahumu?"
Yu Yiren tertegun sejenak lalu berkata, "Apa yang Tuan Keenam inginkan?"
Huo Jincheng menatap mata Yu Yiren yang jernih dan bersinar, lalu ia tiba-tiba tertawa, "Ha… ha… ha…."
Yu Yiren merinding saat mendengar tawanya.
Huo Jincheng kemudian berhenti tertawa dan berkata, "Aku ingin kamu menjadi kekasihku."
"Tuan Keenam, apakah kamu sudah gila? Aku adalah adik iparmu!" Ucap Yu Yiren sambil menatap pria di hadapannya dengan membelalakkan matanya.
"Jika kamu bukan adik iparku, aku tidak akan mengatakan hal ini, benar bukan? Selama kamu bersedia, aku akan mempertemukanmu dengan salah satu keluarga Yu yang selamat. Mungkin kamu akan tahu pelaku yang membunuh anggota keluarga Yu."
Huo Jincheng seperti Jiang Taigong yang memancing ikan tanpa memasang umpan, namun membuat korbannya sendiri yang mendatanginya.
(Jiang Taigong adalah penasihat bijak Raja Wan dari Dinasti Zhou yang hidup 1100 Sebelum Masehi.)
Yu Yiren tiba-tiba mendorong Huo Jincheng menjauhi dirinya, lalu berkata dengan nada bicara yang dingin, "Tuan Keenam, tolong kendalikan dirimu!"
Huo Jincheng yang tidak pernah ditolak oleh wanita sebelumnya hanya tersenyum dan berkata, "Apakah kamu pikir Adikku dapat melindungimu?"
"Iya!" Jawab Yu Yiren dengan tegas. "Tuan Keenam, aku tidak tahu apa tujuanmu mengajukan permintaan yang tidak masuk akal ini. Aku mohon hentikan, selamat tinggal."
Kemudian Yu Yiren membalikkan badannya.
"Suatu hari nanti, kamu akan sadar bahwa Huo Liancheng tidak dapat melindungimu."
Ucap Huo Jincheng lalu tersenyum dingin.