Yu Yiren tertegun, uang pribadi dari mana? Jika seluruh uangnya di total, ia hanya memiliki satu perak. Yu Yiren sangat berhemat ketika tinggal di Meiyuan.
"Nyonya, kamu harus jujur dengan Tuan Ketujuh." Ucap Jinlian sambil memelototi Yu Yiren.
…...
Malam itu adalah malam yang hening.
Yu Yiren menghabiskan malamnya di Hanyuan, tetapi tidak sekalipun melihat batang hidung Huo Liancheng.
Kemudian Yu Yiren bertanya-tanya sendiri. Kaki Tuan Ketujuh tidak dapat digerakkan, memangnya akan pergi kemana seseorang yang kakinya lumpuh saat siang hari?
"Citt~" Lalu terdengar suara pintu yang terbuka.
Huo Liancheng yang duduk di kursi roda masuk ke kamarnya. Ia mengenakan Changshan yang terlihat indah dan elegan.
(Changshan adalah pakaian tradisional China yang dikenakan oleh pria.)
"Tuan Ketujuh, Anda datang ke sini rupanya." Ucap Yu Yiren seraya mendekatinya.
"Aku dengar kamu berada dalam masalah lagi." Balas Huo Liancheng sambil menatap wanita di hadapannya.
"Tuan Ketujuh, aku tidak membuat masalah. Aku hanya mengatakan sesuatu yang tidak sopan kepada Tuan Keenam, lalu aku dimintai uang 15 perak oleh Selir Keempat." Ucap Yu Yiren.
Kemudian Huo Liancheng menatap Yu Yiren yang berada di hadapannya. Ia terlihat seperti anak kecil yang baru melakukan kesalahan. Ekspresi wajahnya terlihat sangat gelisah sambil memainkan jarinya.
Mata Huo Liancheng menatapnya semakin dalam.
"Apakah kamu tidur nyenyak tadi malam?" Huo Liancheng berkata dengan nada rendah.
Yu Yiren tertegun sejenak.
"Katakan yang sebenarnya!" Lalu nada bicara Huo Liancheng berubah seketika.
Yu Yiren mengambil nafas dalam-dalam dan berkata dengan jujur. "Aku hanya memimpikan sesuatu, lalu hari sudah pagi."
"Haha~" Huo Liancheng menggigit bibirnya, ia merasa rasa puas. "Aku tidak bisa tidur tadi malam. Katakan padaku, kamu mimpi apa tadi malam?"
Yu Yiren kaget, ia rasa mimpinya yang semalam itu tidak masuk akal.
Ia bermimpi Tuan Ketujuh telah menciumnya.
"Mengapa tidak menjawab?" Huo Liancheng menatap wanita itu dengan tatapan yang tajam.
"Aku memimpikan Tuan Ketujuh." Jawab Yu Yiren, suaranya terdengar sedikit bergetar.
"Apa yang kamu impikan tentang aku?" Tanya Huo Liancheng dengan ekspresi datar.
"Aku bermimpi bahwa Tuan Ketujuh menikahiku, lalu melakukan upacara pemujaan denganku." Ucap Yu Yiren yang berbohong. Ia tidak bisa mengatakan yang sebenarnya, jika di dalam mimpinya, Huo Liancheng mencium dirinya.
Sementara itu, Huo Liancheng sedikit menyipitkan matanya dan menatapnya dengan tatapan yang tajam.
Lalu tiba-tiba rubah putih itu memasuki kamar dan melompat ke paha Huo Liancheng, lalu tidur disana.
Kemudian Huo Liancheng mengelus bulu rubah putih itu.
"Lepas pakaianmu dan pergi tidur." Kata pria itu dengan nada bicara yang terdengar dingin.
Yu Yiren menatap sejenak pria di depannya kemudian berkata, "Tuan Ketujuh, aku ingin menanyakan sesuatu padamu."
"Naiklah dulu ke atas tempat tidur." Ucap Huo Liancheng, nada bicaranya terdengar sangat dingin.
Kali ini Yu Yiren tidak segugup tadi malam. Ia dengan cepat menanggalkan pakaiannya dan langsung naik ke atas tempat tidur.
Ia melakukannya dengan sangat cepat.
Ketika Huo Liancheng melihatnya, ia sedikit mengerutkan alisnya dan ada aura tidak senang yang terlihat di matanya.
Kemudian pria itu mendekatkan kursi rodanya ke tepi tempat tidur.
Yu Yiren mencium aroma selimut lalu menolehkan kepalanya. "Apakah kamu masih tidak bisa tidur karena aroma ini?"
"Iya. Ingatlah baik-baik mimpimu malam ini, dan katakan padaku besok malam."
Lalu Yu Yiren bergumam, "Besok malam? Kenapa tidak besok siang saja?"
"Apa yang ingin kamu tanyakan?" Tanya Huo Liancheng.
Kemudian Yu Yiren menjawab dengan hati-hati. "Tuan Ketujuh, kamu pergi ke mana saat siang hari? Kenapa aku tidak bisa menemukanmu di Hanyuan?"
Lalu Huo Liancheng menjawab pertanyaannya dengan nada dingin. "Aku mempelajari wewangian di ruangan laboratorium. Selain itu, aku tidak melakukan apapun. Jangan menggangguku."
"Oh…." Gumam Yu Yiren.
"Apakah ada yang perlu ku bantu?" Tanya Huo Liancheng.
"Tuan Ketujuh, pelayanku yang bernama Xiao Taohong, dikirim untuk bekerja di halaman belakang oleh Jinlian. Aku ingin meminta bantuanmu untuk mengirim Xiao Taohong ke sini untuk melayaniku." Yu Yiren berkata dengan serius.
Mata Yu Yiren menatap Huo Liancheng dengan tatapan memelas.