Chereads / Misteri Bulan Purnama / Chapter 16 - Bagaimana Bisa Bermimpi Seperti Itu?

Chapter 16 - Bagaimana Bisa Bermimpi Seperti Itu?

Mata besar Yu Yiren menatap Huo Liancheng dengan tatapan memelas.

Huo Liancheng melihatnya, lalu ia mengangkat alisnya dan mendesah.

Kemudian Huo Liancheng berkata, "Mulai besok, kamu akan menjadi Nyonya Rumah Hanyuan. Aku akan menyuruh Jinlian menyerahkan hak kepengurusan internal kepadamu. Dengan begitu, kamu dapat mengatur tugas pelayan perempuan seperti yang kamu inginkan."

Yu Yiren sangat gembira ketika mendengarnya. "Terima kasih, Tuan Ketujuh!"

Karena ia terlalu heboh, akhirnya selimut yang ia kenakan untuk menutupi tubuh terlepas dan membuat tubuhnya terlihat.

Hal itu membuat Huo Liancheng sedikit mengernyitkan alisnya.

"Ah!" Saat Yu Yiren tersadar selimutnya terjatuh, ia berteriak sembari menutupi dada dengan tangannya.

Huo Liancheng yang menyadarinya pun segera memalingkan wajahnya dan berkata, "Jangan ribut, tidak ada sesuatu yang bisa dilihat."

Wajah Yu Yiren terlihat merah lalu ia membatin, 'Apakah tubuhnya benar-benar seburuk itu, hingga tidak ada yang bisa dilihat?'

Kemudian Yu Yiren diam-diam menundukkan kepala untuk melihat dadanya sendiri. Meskipun tidak besar, tapi juga tidak kecil.

Lalu ia melihat pria yang mengenakan busana putih di hadapannya. Pria itu selalu memperlihatkan ekspresi yang datar, benar-benar tidak ada ekspresi di mukanya.

Dirinya benar-benar tidak dapat memahami Tuan Ketujuh.

Yu Yiren sedikit kecewa karena ekspresinya yang seperti itu.

Huo Liancheng melihat reaksi wanita itu dengan cahaya yang tersisa di sudut matanya, "Kamu sepertinya sedikit kecewa."

"Eh?" Yu Yiren tertegun sejenak. "Tuan Ketujuh, apa maksudmu?"

Huo Liancheng menatap mata Yu Yiren lalu berkata dengan nada berat. "Bagaimana rasanya menikah dengan pria lumpuh?"

Yu Yiren tampaknya mengerti maksud Huo Liancheng. Kemudian ia menjawab, "Tuan Ketujuh, ada sebuah pepatah lama yang mengatakan, Jika kamu menikah dengan ayam, ikuti ayam itu. Jika kamu menikahi anjing, ikuti anjing itu. Aku telah dinikahi oleh Tuan Ketujuh, maka Tuan Ketujuh adalah Suamiku, sehingga aku harus mengikuti dan menerima segala kekuranganmu."

Huo Liancheng menatap wanita di depannya lalu membalas, "Kamu masih terlalu dini untuk mengatakannya. Ketika kamu sudah bisa melayani pria, maka aku akan membiarkanmu merasakan kegembiraan menjadi seorang wanita."

Mata Yu Yiren melebar dan pipinya tiba-tiba terlihat memerah.

"Sekarang kamu adalah wanita Huo Liancheng. Semua orang memperhatikan apa yang kamu katakan, dan apa yang kamu lakukan di Keluarga Huo. Berhati-hati lah dalam berucap dan bertingkah."

Lalu Huo Liancheng mengeluarkan beberapa uang perak dan meletakkannya di samping tempat tidur.

"Uang perak ini berjumlah seratus perak. Bayar lah apa yang menjadi tanggunganmu, setelah ini jangan biarkan orang memanfaatkanmu lagi."

Huo Liancheng mengatakannya dengan tatapan serius. Saat itu kedua matanya terlihat indah, namun Yu Yiren menjadi semakin tidak mengerti apa yang berada di dalam pikiran suaminya.

Seperti tadi malam, Huo Liancheng meninggalkan kamar itu dan menutup pintunya.

Sementara Yu Yiren berbaring di tempat tidur. Ia bingung dengan apa yang baru saja terjadi, dan tidak tahu apakah itu mimpi atau kenyataan.

Ia menutup kedua matanya.

Lalu tiba-tiba ia merasa badannya sangat ringan, sehingga dapat melayang-layang di atas awan.

Kemudian ia melihat sesosok pria tampan di hadapannya.

"Tuan Ketujuh…." Yu Yiren melihat Huo Liancheng yang berjalan mendekatinya.

"Tuan Ketujuh, ternyata benar kamu." Kata orang Yu Yiren yang merasa bersemangat.

Namun pemandangannya tiba-tiba berubah, kemudian terdengar kicauan burung dan aroma bunga.

Huo Liancheng memeluk Yu Yiren dan menciumnya berulang kali.

Pria itu memeluknya semakin erat, dan Yu Yiren merasa semakin sesak.

"Tuan Ketujuh, jangan seperti ini."

"Jangan seperti ini, aku takut."

"Tuan Ketujuh! Aku tidak mau!" Pekik Yu Yiren, lalu ia tiba-tiba membuka matanya.

Dahinya terlihat basah oleh keringat dan ia terlihat sangat terkejut. Kemudian ia menatap tirai tempat tidur di hadapannya.

Lalu ia menoleh dan melihat ke luar jendela, ternyata hari sudah siang.

"Ternyata hanya mimpi." Ucap Yu Yiren lalu menghembuskan nafas lega.

"Aaw~ " Yu Yiren tidak bisa menahan senyum sembari menutupi wajahnya dengan tangan. "Bagaimana bisa aku bermimpi seperti itu? Memalukan…."