"tetaplah tersenyum:-) meskipun kamu tidak bisa tersenyum. Jangan biarkan oranglain melihat kesedihanmu tapi biarkanlh Orang lain menikmati senyumanmu"
-Ibu🌻
Haloo... teman-teman namaku Ire biasa di panggil rere hari ini adalah hari spesial buatku, karena aku sekarang sudah berumur 11 tahunn.
Maret, 11 2011, 00:00 AM
Dirumah ire
"Selamat ulang tahun Ire sayang"
ucap ayah dan ibu, ibu yang membawa kue cokelat kesukaan Ire dan ayah membawa topi ulang tahun.
Hari ini adalah ulang tahun Ire yang ke 11, Ire begitu bahagia karena ayah dan ibunya mengingat pergantian umurnya.
"Thank you mommy, Thank you daddy" ucap Ire sambil memeluk kedua orangtuanya
"Ayo sayang Make a wish terus tiup lilinnya"
Ire pun berdoa meminta satu harapan, di dalam hati Ire meminta.
" Ya tahun jangan putar waktu bahagia ini untuk selamanya"
sambil menitikkan air mata.
"Anak gadis ayah kenapa menangis? Ayah tidak ingin kamu menitikkan air mata saat ini ataupun dikemudian hari" sambil memeluk ire, Ibu langsung mengalihkan pembicaraan pendek mereka.
"Ayo Ire buka kadonya" Iree membuka kado pemberian dari orangtuanya, yaitu sebuah buku besertakan pulpen berwarna hitam.
"Ayah ibu ??" tanya Ire dengan wajah membingungkan??.
"Ire Ayah dan Ibu tidak tahu apa yang akan terjadi selanjutnya, Ini buku dan pulpen gunakanlah ketika kamu merasa tidak baik² saja, karena buku ini akan menjadi saksi kehidupanmu" Perkataan Ayah ibarat memberikan Isyarat bisu, tetapi Ire tidak menyadari itu.
"dan satu lagi Selalu ingat pesan ibu dan ayah, Apapun yang terjadi tetaplah tersenyum meskipun kamu tidak bisa tersenyum. Jangan biarkan oranglain melihat kesedihanmu tapi biarkanlh Orang lain menikmati senyumanmu" Dan lagi Ire menjadi linglung, Ini mereka berdua kenapa ?? membuat Ire tanpa berpikir panjang menayakan pertanyaan kepada ayah dan ibu.
"Ayah ibu kalian tidak akan pergi ninggalin Ire kan ?" tanya Ire dengan penuh cemas, se akan-akan dirinya akan kehilangan sesuatu yang berharga.
"Ayah dan ibu tidak akan meninggalkan Ire, Jadi dont cry oke" jawab ayah.
Perbincangan pendek Ire dan kedua orangtuanya tidak berlanjut begitu lama.
Pagi hari sebelum ayah mengantar Ire berangkat kesekolah tiba-tiba ibu berpesan
"Ire nanti kalau sudah selesai langsung pulang kerumah ya, jangan keluyuran".
"oke mom" (tumben-tumben mak gue nyuru pulang cepat,kenapa ya? ah sudahlah mungkin dia sedang gak mood).
Pagi hari setiba Ire disekolah.
"selamat ulang tahun Ire"
"happy birthday ire"
ucap semua teman ire, tiba-tiba walikelas ire memanggil ire ke kantor
"Ire ikut saya ke kantor"
"baik pak" (ini bapak botak kenapa si ganggu orang aja-_-)
"Kenapa ya pak? saya tidak bolos lagi kok!"
"Aaaaaaa akhirnya kamu mengaku kalau kamu bolos! "
"ye maaf pak heee, pelajaran bapak mbosankan sama kaya bapak"
"ireeeeeeee kamu !"
"sebagai hukuman kamu pergi keluar sekolah beli peralatan untuk kelas melukis di fotocopy depan !" bentak pak guru botak:-D
"sekarang pak??"
"Sekarangggggggggg!!!!"
"Bapak jangan ngegas dong nanti kepala bapak tambah botak heee"
"ireee kamuuuu murid kurang ajar cepat pergi!!" ire dikenal dan di cap sebagai murid berprestasi walaupun agak bandel.
Di foto copy depan sekolah ire membeli peralatan melukis
"Ya ampun banyak sekali ini"Sambil mengeluh di tengah jalan.
Di tengah jalan ada segerombolan anak sekolah lain mereka tampak terlihat seperti bukan anak-anak sebaya ire, ire melihat ada seorang laki-laki tinggi berkulit putih mengenakan jaket berwarna hitam.
"uwaw Tamvan sekali anak itu"
ire tidak sadar jika didepannya ada saluran pembuangan air, alhasil Ire jatuh ke dalamnya
"hahhahahahaha" teriak segerombolan ank laki-laki itu menertawakan ire, ire hanya memasang muka takberdaya menahan malu tiba-tiba laki-laki berjaket hitam menghampiri ire.
"kamu tidak apa-apa dik?" (sambil mengulurkan tangannya)
tanpa ragu ire mengulurkan tangan "aaaa tidak tidak apaa kok permisi" berlari meninggal laki-laki itu dengan sepatu yang basah dan lagi tanpa mengucapkan terimakasih (sumpah demi apa gue wanita paling beruntung hari ini di tolong pangeran ganteng).
"Hati-hati di jalan" teriak laki-laki itu
"Aa a aa Arigatou senpai" saut ire smbil lari.
Jarum jam sudah menunjukan pukul 15:30Pm waktunya siswa dan siswi pulang sekolah
"Ire kita pergi latihan Voly yuk" Tanya teman sebangku ire
"hmmm aku tidak bisa ikut hari ini, tadi ibu menyuruhku pulang lebih awal"
"Ahhh payah kamu re!"
"Aku duluan ya teman-teman" berlari meninggalkan teman-temannya.
sambil dijalan ire berpikir keras kenapa ibunya menyuruh pulang lebih awal?
setiba dirumah Ire kaget Kenapa dirumah ire ada begitu banyak orang.
"Aku pulang" saut ire menyapa kedua orangtuanya.
"Ire kemari nak" memangil ire, ire pun duduk di tengah ayah dan ibunya.
"Ire kenalkan ini Pak Indrarou louise, ini ibu indra dan ini anaknya pak indra teman ayah sewaktu SMA dulu"
"halo om, tante" sejenak ire kaget karena anak laki-laki itu adalah laki-laki yang iya jumpai di depan foto copy sekolah
di dalam hatinya ire mengatakan ("Ya tuhan emang ya jodoh itu gak kemana-mana, dia sampe mengikutiku kerumah, Ohmygod pangeranku😍kamu terlihat so sweet dengan begini).
tiba-tiba ayah mengatakan hal yang mengejutkan ire.
"Ire ayah mau memberitahu kamu masalah ini di depan semua orang disini, lebih cepat kamu mengetahui maka lebih baik untuk kamu, sebenarnya kamu adalah anak dari pak indra"
"Maksud ayah?" detak jantung Ire berjalan dengan cepat! rasa cemas rasa takut tiba-tiba datang menghampiri ire.
"Ire kamu bukanlah anak kandung ayah dan ibu, dan mereka berdua adalah orangtua kandung kamu nak" berusaha menjelaskan kepada ire
"Tidak, ayah pasti bohong kan ! " sambil membentak
"Ire cukup jangan membantah lagi dengarkan apa yang ayahmu katakan, mereka datang menjemputmu ! kamu harus ikut bersama mereka!" jelas ibu
"Tidak, Ire gak mau ikut mereka ,mereka bukan orangtuaku ! cukupp jangan dilanjutkan lagi" sambil nangis ire berlari ke kamarnya.
"jangan memaksaku, tolong jangan bawa aku pergi, aku tidak ingin pergi" ire mengurung diri di kamarnya.
tok tok tok suara ketokan pintu.
"Ire buka pintunya, Ibu minta maaf, ibu akan menjelaskan semuanya, jangan membuat mereka menunggu, ire anak baik kan selalu nurut apa kata ayah dan ibu, Tolong buka pintunya, ibu bukanlah ibu yang baik"
ire tak berdaya ia tidak sanggup melihat ibunya menjadi memohon seperti itu, akhirnya ire membuka pintu.
"Ibu tolong jujur kenapa ibu tega menyerahkn ire kepada mereka" ire bertanya dengan polos.
"Sayang apa yang dikatakn ayahmu itu semua benar, ini sudah takdir ayah dan ibu hanya membesarkan kamu tepat saat kamu berumur 11 tahun orangtua kandung kau akanenjemput kamu, dan sekarang mereka ada di depan, seharusnya Ire bahagia dong" Ibu mencoba menenangkan ire.
"lalu aku harus ikut mereka bu?"
"Ini untuk kebaikan kamu, kamu harus ikut mereka, kamau tidak akan kekurangan apapun mereka akan menyayangi kamu sama seperti ayah dan ibu, kamu bisa kembali sesuai keinginan kamu jika kamu merindukan ibu dan ayah"
"Ibu gak bohongkan? "
"sayang menurutlah apa kata ayah kamu, jangan buat ayah kamu menjadi pusing memikirkan kamu,apa kamu mau ayah kamu sakit" Ire menjadi lemah dan tak berdaya jika menyangkut kedua orangtuanya.
"Baiklah demi ayah dan ibu ire turuti semuanya, tapi janji kalian tidak akan meninggalkan ire?"
"Iya ayah dan ibu akan menunggu ire disini sat ini dan selanjutnya" sambil memeluk erat ire ibu berkata di dalam hatinya( " Ire maafkan ibu, tetaplah lanjutkan hidupmu nak, maaf ire maafkan ayah dan ibu) ibu tak kuasa menahan airmatanya meskipun Ire bukan anak kandungnya tapi mereka menyayangi Ire tulus dan seperti anak kandungnya sendiri.
Mungkin kita akan bertemu kembali di kehidupan selanjutnya, Ire selaamat tinggal nak ayah dan ibu menyayangimu.
"Ayo kita kedepan" Ajak ibu
"Tapi bu"
"Ayo jangan buat mereka menunggu"
setiba di depan
"Ayah" sambil memeluk ayahnya
"Sayang jangan menangis tetup senyum, ingatlah selalu pesan Ayah dan Ibu, kamu masih ingatkan?" Ire mengangguk sambil mengusap air matanya.
Di dalam hatinya Ayah menangis ayah tidak bisa menahan tangisnya, dipeluknya ire dengan erat sambil meneteskan air mata
"Ire jaga dirimu ya nak, Ayah akan selalu ada dihati kamu, tetap ingat pesan-pesan ayah dan ibu selalu tersenyum ya nak" ire terdiam semakin bingung menangis menjadi-jadi
"Ire ayo pulang ikut papa nak" ucap papa indra
ayah melepas pelukannya terhadap puteri kesayangananya
"Ire jangan buat ulah dan jangan kecewakan papa indra ya nak" ire hanya mengangguk.
"Ayo Ire"
"Iya"
Di dalam mobil ire melambaikan tangannya kepada ayah dan ibunya orang yang sama sekali tidak mau iya tinggalkan tetapi Ire harus pergi karena Ire juga tidak mau melihat Ayah dan Ibunya merasa dikejar-kejar dan dipaksa oleh orangtua barunya.
di dalam hati ire berkata
("Ayah Ibu tunggu aku pulang menjemput kalian")
to be continue ..
Ingin tau bagaimana cerita misteri kehidupan gandis cantik ini, Baca chapter selanjutnya....
salam Author🌻