Chereads / Sebuah Perjodohan / Chapter 17 - 16. Penolakan

Chapter 17 - 16. Penolakan

Selesai makan siang bersama para kru cetak media, Velda diharuskan kembali lagi ke kantor mengantar pria menyebalkan itu. Arka menunggu wanita cantik manis itu, di sempatkan untuk mengetik sesuatu dengan wanitanya yaitu Mawar.

Dari luar mobil kaca jendela terbuka sedikit sangat jelas percakapan antara Velda dan beberapa teman kru nya kembali bekerja.

"Ndo, jangan lupa, nanti malam!" Velda mengingatkan lagi.

"Beres," Balas Nando memberikan jempol kepadanya.

Velda melambaikan tangan kepada teman krunya dia pun menghembuskan napas panjang. Setengah hari tidak berkumpul dengan temannya rasanya seperti neraka baginya.

Dia kembali ke parkiran untuk membawa pria menyebalkan itu. Arka masih sibuk dengan HP nya. Velda menyalakan mesin mobil fortuner itu. Dalam perjalanan dua penghuni di mobil itu senyap.

"Nanti malam aku ada acara ulang tahun sahabatku, aku minta hari ini apakah kamu bisa lembur?" Arka mulai bersuara.

Ciiittt...

Velda mendadak menghentikan mobil sehingga Arka ikut mencondongkan kedepan untung tidak ada mobil di depan.

"Apa? Sekali lagi anda katakan? lembur?" Velda seperti tidak salah mendengar ucapan dari pria menyebalkan itu.

"Iya lembur, kamu tenang saja gajimu akan bertambah dengan uang lembur. Karena malam ini hari spesial ku, jadi aku hanya minta kamu lembur, tidak ada salahnya bukan?" Arka menjelaskan lagi

Velda menghela napasnya rasa kesalnya mulai tersalurkan dengan pekerjaan aneh itu.

"Apa anda mencoba mengerjai ku? Sudah jelas pekerjaan yang aku terima hanya batas sampai pukul lima sore, diluar dari itu aku menolak. Anda pikir aku ini baja memerintahkan sesuka hatimu!" Sambung Velda kesal berapi-api.

"Menurutmu aku dalam keadaan bercanda?" ucap Arka

Velda kembali menjalankan mobil yang beberapa menit berhenti di pinggir jalan raya. Dia memilih untuk diam walaupun masih kesal dengan sikap bos gila sebelahnya.

Tepat di depan lampu merah berkepanjangan dia pun mengeluarkan HP nya lalu mulai mengetik sesuatu di sana. Dengan jari cepat sehingga Arka melirik perhatikan wanita di sampingnya.

Velda : Malam ini batal,

Nando: Loh? Kenapa?

Velda : Bos gila minta gua lembur

Nando: Jadi lo kagak pulang ke rmh?

Velda: Pulang, setelah itu pergi lagi

Nando : Hm... Bukannya perjanjian

Sampe jam 5?

Apa dia...

Velda : Nggak tau,

Nnti baru lanjut

Bilang ke yang lain ya!

Nando : Oke.

Velda menjalankan kembali mobil ketika lampu merah menjadi hijau, Arka masih melirik wanita itu dari arah samping dapat dia lihat wajahnya pasti dia kesal banget, batin nya dalam hati.

Masuk ke pabrik pakan ternak tersebut satpam bernama Amir mendorong pintu gerbang seorang diri. Mobil Fortuner berwarna hitam masuk ke lokasi tersebut.

Arka turun dari mobilnya sementara Velda masih di posisinya. Bunyi HP bergetar dari jaket merah maron, dirogoh kemudian dia sempat menghembuskan napas kasar.

Dari balik kaca luar jendela Arka memperhatikan wanita itu tengah menerima telepon merasa serius dan percakapan itu terdengar sedikit oleh pria berwajah biasa namun tampan.

"Tapi, Ma..."

"Tidak ada tapi-tapian... Mama dan Papa sudah janji dengan mereka, malam ini kamu harus dandan cantik dan tidak alasan,"

"Mau alasan apa, Ma. Velda benar hari ini banyak pekerjaan. Apa tidak bisa besok saja acaranya?"

"Pokoknya datang tepat waktu. Tidak ada alasan demi kebaikanmu!"

Tut... Tut...

Velda belum selesai berbicara dengan Ibunya. Hari ini tepat di hari menyebalkan sedunia bagi wanita cantik manis itu menerima perencanaan bercabang-cabang.

Velda tiba-tiba menoleh samping kiri di sana seseorang berdiri perhatikan dari tadi. Ini semua gara-gara bos sialan! Batin nya dalam keadaan kesal.

Velda turun kemudian melangkah kakinya arah pria masih di posisinya. Wajah wanita ini bukan senyum melainkan ingin mencari musuh bebuyutan nya.

"Untuk malam ini maaf kan aku. Aku tidak bisa menemani anda kesuatu tempat anda katakan tadi. Malam ini aku ada acara keluarga lebih penting dari pada acara anda. Selamat sore." Setelah selesai mengatakan kepada Arka, Velda berputar badannya memakai topi V nya dan mendorong sepedanya keluar dari tempat pakan ternak itu.

Arka masih diam diri tidak beri respons apa pun setelah apa yang di katakan oleh wanita itu. Arka seperti terhipnotis oleh pesona wajah manis dan cantik tersebut.

Untuk ini kamu menolak untuk selanjutnya kamu tidak akan bisa menolak. Bisik Arka dalam diri sendiri.