Chereads / Little Fairy Witch Tia / Chapter 4 - Kabur

Chapter 4 - Kabur

Chapter 3

Di ruang tanpa cahaya ini, banyak mata melihat kita

Tubuh dari mata tersebut mempunyai berbagai bentuk bayangan. Ada yang berupa singa berekor ular. Ada yang berupa ikan hiu dengan tangan dan kaki buaya. Dan lusinan lainnya

Mata tersebut bersiap untuk memburu kita

Tetapi sedikit yang mereka tahu

Yang memburu, akan jadi yang terburu

Suara ayunan pedang dan pukulan menggema di ruangan gelap dan luas ini. Puluhan mayat monster mutan menjadi korban yang diburu. Yang kita buru

Aku baru bertarung dengan monster jadi tenagaku masih banyak. Namun ternyata Crown sudah melawan puluhan monster, seharusnya setelah ini dia tidak mempunyai tenaga. Namun, dia masih bisa menghadapi banyak monster. Ternyata efek penyembuhan sihirku juga mengembalikan tenaga Crown.

Gerakan cepat dan kuatku mampu menghabisi berbagai monster dengan satu serangan. Tetapi cara bertarung ini terlihat sangat amatiran jika dibandingkan dengan cara bertarung Crown. Dengan elegan, dia mengayunkan pedang dengan kedua tangannya dan bergerak seperti berdansa. Kibasan pedang itu bagaikan air yang mengalir pada para monster itu dan Crown berenang dalam air tersebut. Ditambah paras cantiknya, Crown bagaikan gadis Walkure dari mitologi german

Kemudian seluruh monster berkerumunan melingkari Crown

"Berkumpulah padaku, oh cahaya suci [Sihir Cahaya] (Luminax)"

Crown mengatakan kata-kata lebai tersebut tanpa malu dan penuh keseriusan.

Cahaya berkumpul pada pedang perak yang digenggam sang ksatria

Kemudian

*Slash*

Bersamaan dengan suara kibasan pedang, cahaya menyinari

Seketika, seluruh monster yang mengeliling Crown terpotong setengah

Apakah ini sihir?

Aku jadi agak iri. Aku juga ingin bertarung seperti itu.

"Crown, bagaimana kau bisa bertarung seindah itu dengan pedang?" tanyaku sehabis menghancurkan salah satu monster kecoa dengan kakiku

"Aku dilatih dengan pedang oleh kapten dan saudariku sesama ksatria peri sejak umur 4 tahun, sekarang aku berusia 9 tahun jadi sudah 5 tahun aku berlatih"

Yahh, aku tidak bisa mempelajarinya dengan cepat. Aku tahu beberapa teori pertarungan seperti feint, kuda kuda, dan pergerakan kaki dari buku. Tapi aku tidak pernah mempraktikkannya dan laboratorium tidak memperbolehkanku. Mereka berpikir hal ini dapat dilakukan untuk melawan mereka dan mencoba kabur

Dan mereka benar aku mencoba kabur. Sialan. Mereka mengantisipasi hal ini

"Jangan khawatir yang mulia, dengan melawan banyak monster seperti ini, yang mulia bisa mendapatkan pengalaman bertarung yang lebih"

Crown berusaha untuk mengenalkan dan mengajariku beberapa hal soal bertarung. Aku dengan rendah hati harus menerimanya dan menelan semua harga diriku. Selama bertarung dengan monster. Aku diajari berbagai teori bertarung dan mempraktikkannya langsung kepada para monster menjijikkan ini.

"Berkumpulah padaku, oh cahaya suci [Sihir Cahaya] (Luminax)"

Aku mencoba mantra sihir yang Crown katakan. Cahaya kemudian berkumpul pada tangan kiriku

Dan akhirnya

*Blam*

Aku memukul segerombolan monster yang antri didepanku, kemudian mereka menjadi segerombolan daging. Ughh, sangat menjijikkan

"Kau sangat hebat yang mulia, kau dapat mempelajari cara bertarung hanya dalam waktu sesaat."

"Tentu saja" Aku mengatakan itu dengan senyuman percaya diriku yang paling lebar

Setelah mengalahkan sekitar ratusan monster dan mendapatkan pengalaman baru, kita mulai istirahat.

*Kruk-kruk*

"Bunyi apa itu?"

".....Kau tidak mendengar apapun...Hmhh"

Aku tahu itu bunyi perutku. Sebuah respons fisiologis yang menandakan aku sedang lapar.

*Kruk-kruk*

Tolong diam perutku, ini sangat memalukan. Apalagi di depan gadis cantik seperti Crown

"Sepertinya kita membutuhkan makanan yang mulia. Bagaimana jika aku mempersiapkannya?"

"Ohh. Dari mana ya dagingnya?" Aku menjawab dengan sinis

"Dari monster yang kita kalahkan yang mulia"

Aku kemudian melihat para monster itu, Kumpulan mayat karnivora dan herbivora raksasa dengan darah merah berlumuran kemana-mana. Sangat kotor dan menjijikkan.

"Hehehe. Kau bercanda kan" Aku menjawab

"Jangan khawatir yang mulia, aku akan mempersiapkan makanan dari para monster ini" Selagi Crown dengan senyuman dan berlumuran darah di mukanya memotong berbagai monster. Berlawanan dengan paras cantiknya

Sial, dia tidak bercanda

-------------------------------------------------------------------------------

Aku menyalakan lampu kecil di [Neural-Synchro] ku untuk menerangi ruangan gelap ini selagi kita istirahat selagi Crown menyalakan pedangnya dengan sihir seperti lampu neon dan menyalakan api sihir untuk memasak daging-daging yang telah kita potong

Kita mengumpulkan berbagai daging dari monster-monster dan berusaha memasaknya. Aku mengangkat ratusan daging yang telah dipotong itu dengan telekinisis dan Crown menyalakan api dari jentikan jarinya dan menggoreng ratusan daging itu satu persatu. Tidak seperti yang aku bayangkan, hanya jentikan jari sesaat bisa membuat daging tersebut langsung matang. Aku pikir harus dimasak dengan beberapa waktu dahulu seperti cara normal. Tetapi sihir bukanlah hal normal ataupun logis

Aku pertama menganggap semua hal ini adalah omong kosong. Maksudku, beberapa saat yang lalu aku bahkan tidak mempercayai sihir dan dunia peri itu ada. Aku beranggapan itu hanyalah dongeng belaka yang diceritakan orang dewasa untuk eskapisme manusia pada masa kecil mereka. Sains dan logika selalu berada di atas segalanya menurutku

Namun sekarang aku melihat hal-hal tersebut bagaikan realita yang sudah ada. Sungguh aneh. Apakah ini bukan mimpi dan aku yang sekarang sedang tidur di tabung berisis cairan nutrisi dan oksigen? Aku mulai bingung

"Hey, Crown"

"Iya yang mulia?"

"Crown, apa itu Kekaisaran Peri Galatea? Siapakah penyihir peri Imperium? Dan apa itu sihir? Dan kenapa aku yang mendapatkan tongkat sihir ini?"

"Tunggu dulu yang mulia. Yang mulia berkata terlalu cepat"

"Hmmph baiklah kalau begitu, jawab pertanyaanku ya. Karena aku bingung dengan semua ini. Aku yang dari dunia ini tidak pernah membaca di buku tentang dunia peri SAMA SEKALI. Tolong ceritakan satu persatu ya". Aku berkata sangat pelan dengan setengah kesal sambil menggigit daging yang telah dimasak itu. Enak juga ya

"....*Hiks* *Hiks* Mohon maaf yang mulia *Hiks*, aku tidak pernah menceritakan cerita lengkapnya kepada engkau." Kata Crown sambil menangis

Ughh dia menangis. Aku terdiam dan tidak bisa berkata apa-apa. Memangnya ada apa dengan pertanyaan yang aku tanyakan? Aku tidak mengerti kenapa dia bisa menangis. Apakah dia cengeng? Tapi setelah aku bertemu kepadanya dia menangis sih

"*Hiks* Semua ksatria peri *Hiks* Imperium telah dikalahkan oleh musuh *Hiks*. Mamaku, maksudnya sang kapten telah memberikan *Hiks* tugas ini kepadaku. HUWAAAAH"

"Tunggu! Jangan menangis, tolong. jangan menangis. Aku tidak mengerti. Kau malah menambah pertanyaanku. Aduhhh"

Aku tidak tahu aku harus berkata apa. Aku telah membaca seluruh buku sains dan sosial sampai tingkat perguruan tinggi. Tetapi tidak ada yang mengajariku cara untuk menghadapi hal seperti ini

Aku merasa sangat bersalah. Tapi ini kan bukan salahku. Lagipula aku bingung dan merasa sangat tidak berguna berhadapan hal seperti ini

Setelah 1 menit aku terdiam dan melongo dan Crown akhirnya selesai menangis

"Haaaaap.....Huffffff. Baiklah. Sekarang aku tenang, maafkan aku atas tindakan memalukan ini yang mulia. Aku akan ceritakan kenapa aku ke dunia manusia dan mencari engkau". Crown kemudian dengan merubah sikapnya 180 derajat. Tapi aku masih melihat ekspresi dan mata sedih pada wajahnya.

Crown menjelaskan Dunia peri adalah dunia di bumi yang terpisah dari dunia manusia dan merupakan bagian dari "Dunia tak terlihat". Dan hanya orang tertentu saja yang dapat melewati kedua dunia. Dunia peri adalah menara raksasa yang mengelilingi menara raksasa didalamnya.

Crown kemudian menceritakan sejarah ditemukannya menara itu. Sekitar beberapa waktu yang lalu di dunia tak terlihat ada seorang putri peri dengan wajah yang sangat cantik, rambut hitam seperti malam, dan hati yang suci bernama Stella Symphonia. Beliau merupakan seorang putri termuda dari sebuah kerajaan peri kecil yang runtuh karena perang sipil antara bangsawan. Seluruh keluarga kerajaan Stella beserta para bangsawan telah dibunuh dengan kejam satu sama lain. Kemudian, Stella beserta pengikutnya yang loyal dan para rakyat jelata yang berjumlah ribuan pergi ke danau raksasa tersebut sebagai pengungsi dan berharap untuk diterima oleh kerajaan lain. Perjalanan mereka sangat susah dan terjal. Namun setiap kerajaan menolak mereka bahkan berusaha untuk menenggelamkan mereka. Dengan hanya tersisa ratusan orang dari seribu, Stella dan para pengikutnya berada dalam keputusasaan. Keputusasaan itu memuncak ketika banyak pengikut Stella bunuh diri dan memakan sesama ketika stok makanan sudah habis. Ketika itulah Stella yang tidak menyerah dalam keputusasaan berdoa kepada tuhan dan akhirnya menemukan sebuah menara ditengah danau asin yang ganas. Menara tersebut sampai menembus langit dan angkasa. Stella dan pengikutnya yang sekarang berjumlah 300 kemudian menjelajahi menara itu dan menemukan banyak monster. Dalam kelaparan, para pengungsi dan bahkan Stella pun menyerang dan memakan para monster itu mentah-mentah. Pada saat itulah mereka semua mendapatkan kekuatan sihir yang dahsyat dan mengetahui bahwa dalam menara ini terdapat puncak. Semakin tinggi lantai, semakin sulit monster yang mereka hadapi. Hanya 100 orang termasuk Stella yang dapat membuka gerbang level 2. Semakin lama mereka menaiki menara, semakin sedikit yang dapat menembus gerbang level selanjutnya. Hanya 56 orang pada level 3, 21 orang pada level 4 dan akhirnya 10 orang termasuk Stella yang dapat menjelajahi level 5. Setelah mencapai level 5 dalam menara tersebut Stella dan 4 pengikutnya yang seluruhnya perempuan menemukan artifak yang sangat kuat. Stella mendapatkan artifak paling kuat yang kemudian dinamakan [Stellar] yang aku pegang ini. Tongkat sihir ini kemudian dipakai Stella untuk membuat benua dan pulau-pulau mengelilingi dan melayang diantara menara dimana tidak akan ada perang dan semua orang bisa hidup bahagia selamanya. Benua itu kemudian dinamakan sesuai nama pendirinya. Seluruh 4 peri bersama Stella dinobatkan sebagai Archon Penyihir Peri yang menguasai setiap satu level menara tersebut dan Stella menjadi Ratu Archon Penyihir Peri tersebut dan menjadi ratu seluruh peri kerajaan peri Stellaria. 12 sisa peri pada level 4 yang seluruhnya juga perempuan menjadi penyihir peri biasa. 35 peri pada level 3 yang seluruhnya gadis kecil menjadi penyihir peri kecil. Dan 44 orang yang seluruhnya laki-laki menjadi bangsawan dan ksatria peri. Orang sisanya yang berjumlah 200 laki-laki dan perempuan peri menjadi pedagang dan tenaga ahli negara tersebut.

Tetapi cerita ini diakhiri dengan kisah yang tragis, karena 4 penyihir peri yang iri dengan kekuatan Stella setelah berteman lama akhirnya mengkhianati Ratu mereka dan ingin merebut Stellar untuk mereka sendiri. Mereka membalas Stella yang bersikap sangat baik terhadap teman terbaiknya dengan darah dingin, bengis dan memakan mayatnya dengan sihir agar mendapat kekuatannya. Namun mereka berempat tidak bisa memakai [Stellar] dan akhirnya mereka bertarung satu sama lain. Kemudian kerajaan peri Stellaria hancur dan kerajaan peri pada benua tersebut terpisah menjadi 4. Dan berakhirlah kisah Ratu Penyihir Peri Stella Symphonia [Azure Star Fairy Witch]

Kemudian munculah peri dari dunia manusia. Peri dengan rambut hitam malam seperti Stella tetapi pendek. Jika Stella memiliki perawai elegan dan senyum yang melunakkan amarah, peri ini memiliki senyuman yang menarik hati namun memiliki arti tersembunyi. Tidak seperti Stella dengan hati suci, peri ini memiliki hati yang penuh kebencian dan ketidakpercayaan. Karena lahir di dunia manusia yang memperlakukannya dengan semena-mena, dia ingin balas dendam kepada dunia manusia. Dengan ambisinya, penyihir ini menembus dunia peri dan menjelajahi menara sampai level 6. Sebuah prestasi yang bahkan keempat penyihir peri tinggi tidak mampu lakukan. Peri ini kemudian menemukan buku mantra yang jauh lebih hebat daripada [Stellar] dan menamainya [Auror] dari nama peri tersebut, Ayesha Aurora. Dengan kekuatan sihir level 6, keempat para penyihir peri level 5 sama sekali tidak berdaya. Aurora berhasil dipilih oleh Stellar setelah lama sekali tidak memilih penyihir peri yang pantas dan menjadi Kaisarin Imperium Peri Aurora dan [Penyihir peri Imperium peri]. Ayesha memerintah dengan tangan dingin dan tangan besi. Aurora berhasil mempersatukan seluruh kerajaan peri dengan kekuatan absolut, aturan absolut, dan ketakutan absolut. Seluruh peri yang takut telah patuh kepadanya dan seluruh peri yang benci telah menjadi lawannya dihabisi dengan keji. Tapi menurut Aurora, ini hanyalah awal. Karena tujuan sebenarnya Ayesha adalah menghabisi dunia manusia, memusnahkan seluruh manusia di muka bumi, dan membuat dunia manusia menjadi surga peri. Namun dalam rezimnya yang sangat stabil, dia tiba-tiba menghilang. Kemudian berakhirlah kisah misterius Kaisarin Ayesha Aurora [Absolute Auror Fairy Witch] Namun tidak seperti Kerajaan Stellaria, Imperium Aurora masih stabil dalam waktu yang lama

Sekarang, seluruh wilayah Imperium Aurora sudah kehilangan seluruh stabilitasnya dan wilayah wilayahnya memisahkan diri, membentuk kerajaan baru, dan bersatu untuk menghancurkan apa yang tersisa dari Imperium Aurora. Ibukota lama kerajaan Stellaria dan Imperium Aurora yang berdiri disamping menara angkasa, Faeria. Dan militer Imperium Aurora yang tersisa, Ordo Ksatria Imperium Peri Aurora yang 8 dari 9 anggotanya telah dihabisi sebelum Crown pergi ke Dunia manusia, yaitu Gabriella, Charlotta, Louissa, Maria, Irena, Fatima, Azura, dan termasuk pemimpinnya, Kapten Michella. Yaitu mama dari Crown

Sungguh kisah yang sangat tragis. Crown menangis menceritakan akhir dari kisah ini

"Tetapi semua tidak tanpa harapan, dengan yang mulia menjadi Kaisarin peri yang baru, yang mulia bisa mempersatukan seluruh kerajaan peri dengan kekuatan [Stellar] dan [Auror]" Jawab Crown sambil membersihkan matanya dari air mata dan tersenyum gembira penuh harapan

"Menurutmu selain aku apa ada lagi yang bisa menggunakan tongkat ini? Aku barusan tidak percaya dengan sihir, bahkan sampai saat ini aku masih setengah percaya sihir. Bagaimana tiba-tiba aku bisa?"

"Sudah ribuan tahun [Stellar] tidak memilih [Penyihir Peri]. Hal ini karena tidak ada yang punya potensi dan kapasitas sihir yang sehebat Stella maupun Aurora. Sampai sekarang, ketika tongkat penyihir peri memilih yang mulia. Kekuatan yang mulia sudah seperti yang mulia Kaisarin peri Aurora, atau mungkin lebih tinggi"

"Jadi, yang dipilih oleh tongkat ini memiliki menjadi [Penyihir Peri] dan memimpin negara peri?"

"Iya yang mulia"

Hmm, makanya aku dipanggil yang mulia seperti ratu dan putri zaman feudalisme. Dan aku diperlakukan layaknya mereka.

Aku mendapatkan tiga kekuatan

Selain [BIO] dan [PSI], aku mempunyai "sihir" dari "tongkat sihir" ini

Selain sihir [Heal], aku mendapatkan berbagai macam sihir dari "suara" benda ini. Dan saya sebagai manusia yang berdasarkan fakta dan logika mulai bingung dengan kelebihan informasi yang tidak jelas ini

Tunggu, saya bukan manusia. *ehe*

Karena kejeniusanku dalam berbagai bidang, termasuk bidang pemrograman, aku membuat aplikasi untuk memudahkanku meng-katalog berbagai jenis sihir yang "suara" ini.

Aku sangat jenius sekali

"Aku akan membuat aplikasi untuk mengurutkan berbagai jenis sihir yang aku dapatkan"

"Ap-li-ka-sih....?"

"Tunggu, jangan-jangan"

Tidak hanya level kultural dunia peri yang masih primitif feudalisme, tetapi juga level teknologinya?

Aku menganggap walaupun Crown memiliki seragam militer abad 20an awal yang dimodif dengan gaya lolita, level teknologi dunia mereka sudah setara dengan manusia

"Apakah kalian di dunia peri punya kereta api?"

Aku dengan spontan menanyakan pertanyaan dengan maksud mengkira-kira teknologi mereka dan membandingkannya dengan dunia manusia. Kereta api merupakan transportasi darat yang menjadi awal bagaimana revolusi industri negara Eropa merambah ke mana-mana. Hal ini harus aku tanyakan karena aku tidak mau hidup dengan level teknologi agraria zaman pertengahan. Blehh

"Iya tapi milik kekaisaran kami masih kuno, kerajaan peri seperti [Wulin] memiliki kereta api cepat yang ditenagai teknologi sihir terbaru."

Huff. Aku lega sekali, level teknologi sudah setidaknya mencapai awal revolusi industri di dunia manusia. Jika semua masih teknologi primitif pada zaman pertengahan, pastinya aku akan sangat frustasi jika tinggal di tempat itu

"jangan khawatir yang mulia. Dengan kekuatan sihir yang mulia, semua kereta dan teknologi milik kerajaan lain akan menjadi milik anda."

"Kau beranggapan aku bisa mengambilnya dengan paksa?"

"Iya, itu yang semua perdana menteri Aurora lakukan sebelumnya. Mereka mengambil semua yang negri kita perlukan dengan paksa. Yah perdana menteri kita yang terakhir melarikan diri ke negri peri yang lain karena dia pengecut" Kata Crown sambil berkata dengan benci

Jadi dunia yang akan kita tuju ini adalah dunia dimana yang terkuat menang. Hmmm

"Oh. Apakah yang mulia takut dengan tidak memiliki apa-apa ketika kita sampai di dunia peri? Jangan khawatir, Ibukota kita memiliki teknologi sihir zaman dahulu yang canggih. Kemudian di pusatnya Istana Imperium adalah yang termegah di seluruh dunia peri dan yang mulialah yang mewarisi semuanya termasuk isi artifak menara angkasa yang kuat dan harta dalam istana tersebut"

"Tetapi bukannya istana tersebut sudah diserang, pastinya sudah rusak dan artifak dan harta itu pastinya sudah dijarah oleh tentara dan negri penyerang

".....Kita bisa memperbaiki dan mengambil artifak itu kembali yang mulia, dengan kekuatan yang mulia semua pasti bisa" Jawab Crown sambil tersenyum penuh harapan

Aku membalasnya dengan senyuman penuh sinisme

Jadi aku mewarisi imperium kecil yang pecah di dunia dimana serigala makan serigala, mohon maaf, peri makan peri. Imperium ini memiliki kota dan istana yang sudah rusak dan dijarah yang kemudian akan aku tinggali dalam waktu lama. Yah, setidaknya lebih baik dari di laboratorium ini.

Aku berusaha untuk menyelamatkan negri ini. Pastinya ini tugas pertamaku sebagai Hero

----------------------------------------------------------------------------------------------

Menurut Crown, Tiap sihir memiliki jenis menurut asalnya dan levelnya menurut lantai berapa sihir itu berasal dari menara tersebut. Aku mengecek aplikasi ini lagi sambil memakan daging monster sambil mendengarkan

[Sihir Alkimia] (Level 1) - (Level 2) - (Level 3) - (Level 4) - (Level 5) - (Level 6)

Sihir Alkimia terdiri dari elemen dasar alkemi kuno, yaitu air, api, bumi, dan udara. Ada juga elemen besi dan kayu tapi lebih jarang digunakan. Tujuannya bisa membuat sesuatu sampai menghancurkan sesuatu dengan elemen tersebut. Dianggap sebagai dasar seluruh sihir

[Sihir Cahaya] (Level 1)- (Level 2) - (Level 3) - (Level 4) - (Level 5) - (Level 6)

Sihir Cahaya untuk menghasilkan efek cahaya, menyembuhkan tubuh, menciptakan pembatas sihir, dan efek dari sihir kegelapan.

[Sihir Kegelapan] (Level 1)- (Level 2) - (Level 3) - (Level 4) - (Level 5) - (Level 6)

Sihir kegelapan bisa menghasilkan efek gelap, memanggil/menciptakan pelayan, menghidupkan orang mati, dan menciptakan sesuatu dari ketidakadaan

[Sihir Pikiran] (Level 1)- (Level 2) - (Level 3) - (Level 4) - (Level 5) - (Level 6)

Sihir pikiran bisa memanipulasi dan mengontrol pikiran yaitu ilusi, emosi, sampai mencuci otak dan memanipulasi memori

[Sihir Dunia] (Level 1)- (Level 2) - (Level 3) - (Level 4) - (Level 5) - (Level 6)

Sihir dunia bisa memanipulasi dunia dan hukum alamnya. Seperti memperkuat dan memberi efek sihir baju dan senjata sampai menghentikan waktu dan teleportasi

[Mistikisme] ????

Sihir unik. Sihir yang paling tidak beraturan

Aku namakan aplikasi ini MAGI. Yaitu (Magic Assistant with Graphical Interface)

Diantara semua sihir yang paling membuatku tertarik adalah sihir dunia dan alkemi karena bisa mengubah hukum alam dan fisika dan yang paling aku tidak tertarik adalah mistikisme karena paling membingungkan. Sihir yang paling aku bisa saat ini adalah sihir cahaya seperti spesialisasi Crown. Hal ini mungkin karena sihir pertama yang aku ucapkan adalah untuk menyembuhkannya, yaitu [Heal] sihir level 1 menurut Crown. Anehnya aku bisa menyembuhkannya dengan sihir level 1, padahal lukanya cukup dalam dan mengancam nyawa

Aku berbincang dengan Crown tentang semua level dan menanyakan soal semua jenis sihir yang bisa aku lakukan mulai sihir cahaya level satu (Heal) yang aku buat untuk menyembuhkan Crown sampai level 6 (Sanctuary) yaitu pembatas/barrier luas yang bisa menghalau semua jenis serangan fisik dan sihir. Aku menanyakan dan berdiskusi semua jenis sihir yang aku temukan sampai level 6 kepada Crown. Dia hanya bisa menceritakan semua sihir sampai level 4 dan beberapa level 5 dan 6 yang menurut dia bersifat legendaris. Ngomong-ngomong, Crown level 2 dan mampu mengajariku pengalaman sihir cahaya dan sihir dunia sampai level 2 seperti (Luminax).

"Aku pernah diceritakan oleh mama maksudku Kapten, (Sanctuary) hanya pernah dipakai satu orang, yaitu yang mulia Kaisarin Peri Aurora, itupun hanya sekali. Mungkin suara yang mulia maksudkan adalah manifestasi pikiran tongkat sihir kepada pikiran yang mulia atas jenis sihir yang pernah dipakai tongkat ini, semacam transfer pikiran"

"Tunggu, artifak memiliki pikiran?"

"Artifak tidak memiliki pikiran sadar layaknya manusia dan peri, tetapi mereka memiliki perasaan dan memori"

"Aku yakin tongkat ini memanggilku pada saat sebelum menolongmu, apakah itu termasuk pikirannya?"

"Sungguh aku tidak tahu yang mulia, mungkin kita bisa pergi ke perpustakaan pusat di istana imperium peri untuk mengetahuinya lebih lanjut"

"Baiklah, aku jadi tidak sabar"

Maka mulai dari sekarang aku harus berlatih [MAG] ku, bersamaan dengan [BIO] dan [PSI] ku untuk menjadi seorang Hero

"Apa aku perlu mengucapkan mantra jika ingin menggunakan sihir?"

"Biasanya tidak yang mulia. Tetapi dari sedikit sihir yang memiliki mantra, umumnya memiliki efek yang dahsyat. Tetapi untuk sihir selain itu walaupun tidak mengucapkan mantranya ya tidak apa-apa"

...

Terus kenapa aku dengan keras mengucapkan itu ketika aku mengalahkan monster tadi

"Yang mulia, wajah anda mulai kemerahan. Apakah yang mulia sakit?"

"UGHH, DIAM"

"Uwaa, maaf saya yang mulia"

Crown, dengan wajah ketakutan dan penyesalan meminta maaf padaku dengan mengangguk-anggukkan kepalanya berkali kali sambil menutup mata

"Ughh, ini bukan salahmu kok minta maaf"

"Maafkan aku karena minta maaf yang mulia.. "

"Dasar bodoh, humpff"

Aku masih malu. Dan aku baru sadar perilakuku terhadap Crown sangat memalukan

...

"Mengucapkan nama dari sihir tersebut dapat menguatkan efek sihir yang dilakukan"

Crown mengucapkan hal itu untuk mengurangi ketegangan dan kediaman di antara kita

Aku mencoba melakukan yang Crown minta. Aku memutar-putar tongkat sihir dan membayangkan api keluar.

"Whuzz"

Api biru keluar secara radial. Mereka sangat panas, tubuhku yang kuat saja hampir saja terbakar

"Permisi yang mulia…."

"Ada apa? Aku lagi konsentrasi?"

"Yang mulia telah menghabiskan dagingnya?"

"Terus?"

"Saya tidak kebagian.....��

"Emm.. kok tadi tidak mengambilnya"

"Yang mulia memakannya dengan lahap langsung setelah aku memasaknya satu-satu. Dan…akan sangat tidak sopan jika aku mengganggu makan yang mulia"

"Begitu ya...…maafkan aku"

"Tidak usah begitu yang mulia, aku baik-baik saja"

Hal ini sangat memalukan, Crown pasti menganggapku sebagai orang rakus sekarang karena ratusan monster yang ratusan menjadi daging yang seluruhnya aku lahap

Selagi aku mencari topik untuk mengesampingkan masalah barusan, aku mendengar suara

*Tap Tap Tap*

Itu suara hentakan kaki

Kita punya tamu

"Tsuuut"

"Matikan cahayamu Crown, Kita punya tamu"

Aku dan Crown mematikan "lampu" kita masing2. Aku mendengar suara hentakan kaki mengarah kesini. Suara hentakan kaki tersebut jauh lebih keras dari manusia dan monster-monster lainnya.

"Aku tidak bisa melihat mereka dengan jelas, tapi kita harus menghindari mereka"

"Kenapa yang mulia? Kita, terutama yang mulia dengan kekuatan besarnya bisa mengalahkan mereka"

"Mereka bergerak dengan tertib, mereka bukan monster biasa. Mereka dapat memberikan kita masalah rumit. Kita melihat mereka dahulu"

"Baik yang mulia"

Aku menyuruh Crown untuk mensarungi pedangnya karena tajam pedang tersebut mengeluarkan suara

Jalan "Tamu" kita menjadi lebih cepat, kelihatannya mereka mengetahui bahwa kita mengetahui mereka datang kesini.