Chereads / Little Fairy Witch Tia / Chapter 7 - Hero Idola

Chapter 7 - Hero Idola

"Terimakasih sekali nona Hero" Aku memberikan terimakasih tulus pada Fyregard

Tidak seperti para hero perempuan yang aku lihat di internet yang biasanya memakai baju ketat dan *ahem* menampilkan lekuk tubuhnya. Sang nona pemberani ini memakai baju dan rok formal dan ditambah dengan dasi. Ditambah dengan kacamata dan penampilan smart miliknya, dia terlihat seperti tokoh office lady atau perempuan karir yang kompeten. Perbedaan mencolok dibandingkan perempuan karir pada umumnya yaitu warna baju dan penampilannya. Seluruhnya berwarna pink, dan aku katakan ini tidak hanya baju, sepatu, dan kacamatanya. Rambut dan warna irisnyapun berwarna pink.

Fyregard. Aku tidak pernah mendengar nama itu. Aku selalu membuka situs untuk Hero terkenal dan yang muncul umumnya Hero dengan Psionics kelas-S seperti Starbearer dan Psionics kelas-A seperti Scarlett Haze

"Ahh, wajahmu seperti bilang kau tidak mengenalku ya. Hehe"

Dengan senyuman usil dan sedikit mengejek dia berkata kepadaku.

"Aku Hero dengan kemampuan Kelas-C, jadi jarang ada yang mengetahuiku. Tapi aku jamin namaku akan dikenal setelah aku menyelesaikan kasus ini. Hehe."

Tunggu dulu, Bagaimana dia tahu bahwa aku tidak mengenalinya?

"Jangan khawatir, aku akan menyelamatkanmu"

Kata-kata itu, kata-kata yang aku tunggu lama sekali. Seorang Hero yang akan menyelamatkanku. Aku dengar Hero dibawah kelas-B sering diremehkan. Tetapi aku tidak peduli dia kelas-C, D ataupun E. Dialah yang menyelamatkanku dan aku harus meminta sesuatu. Sesuatu yang aku butuhkan sekarang

"TOLONG AJARI AKU NONA HERO!"

"Hmm?"

Aku berkata dengan keras di ruang gelap yang disinari hanya oleh robot yang nona ini telah bakar dengan api pinknya tanpa memikirkan apapun

"Aku terpisah dengan temanku. Emm. Aku ingin menjadi Hero sepertimu dan menjadikan temanku Sidekickku. Tetapi melihatmu bisa mengalahkan robot yang bahkan aku tidak bisa kalahkan dengan mudah membuat aku merasa sangat lemah. Dan…."

"Wait, wait. Tunggu dulu gadis imut. Kau berkata terlalu cepat"

"Maaf, tapi kita tidak punya waktu dan…..hmmmm"

Sang nona bermuka pintar ini langsung menutup mulutku dengan satu jari dan mengarahkan satu jari ke mulutnya sendiri

"Pertama, hirup nafas yang dalam. Haaaa...Hufff"

"Tapi temanku dalam bahaya dan…."

"Haaaaa...huffff"

Aku kesal nona ini tidak mengikuti bicaraku dan hanya menarik dan menghembuskan nafas panjang. Setelah aku tunggu dengan kesal sampai nafas kesepuluh, barulah aku mengikuti apa yang dia lakukan.

"Kita harus bisa STOP. Stop, Thinking, Observe, dan Planning. Cobalah untuk rileks dan jernihkan pikiran. Kemudian setelah pikiran jernih barulah kita berpikir, setelah itu kita mengamati sekitar dan akhirnya merencanakan apa yang akan kita lakukan selanjutnya"

"Tapi jika kita tidak segera, banyak waktu yang akan terbuang" Aku kemudian

"Jika kita panik dan tidak berpikir jernih, pikiran kita kemana-mana dan semua yang kita lakukan bisa gagal"

"Kau gadis yang pintar, bisa mengikuti apa yang aku kerjakan. Jika kau bisa mengikuti apa yang aku kerjakan sebelumnya, pastinya kau bisa mengalahkan robot-robot itu, kau pastinya memiliki kemampuan lebih dari ini."

Itu benar, aku tidak suka menyalahkan diriku sendiri, tetapi semua ini terjadi karena aku tidak tenang dan panik. Jika aku berpikir tenang mungkin aku bisa menggunakan sihir yang telah diajarkan oleh Crown. Tidak, bukan mungkin. Pastinya aku bisa.

"Semua robot ini memiliki kemampuan yang bisa menghilangkan kekuatan kita, pastinya kau telah mengalami ini sebelumnya…..

…...Tapi mereka memiliki kelemahan"

"Baik, akan ku cari kelemahan robot ini dan mengalahkan mereka"

"Tunggu! Jangan terburu-buru!" Fyregard kemudian mengejarku dengan, ironisnya, terburu-buru

Kemudian aku berlari dan menggunakan indera sensorisku yang dipertajam untuk mencari robot itu

"Pertama tenang. Ambil nafas dalam-dalam, ingat pelajaran Crown soal bertarung"

Aku melihat lusinan robot. Kebanyakan berbentuk seperti robot yang telah menangkapku, berapa berbentuk lain. Robot berbentuk humanoid yang pernah menangkapku, robot berbentuk laba-laba, dan robot bola

Aku konsentrasi dan menjernihkan seluruh pikiranku. Pengalamanku bertarung dengan monster di lantai sebelumnya menunjukkan berbagai skenario musuh. Yang berbeda kali ini adalah aku melawan robot bukan makhluk hidup. Robot pastinya dikendalikan A.I. Insting makhluk hidup digantikan dengan kemampuan kalkulasi mereka. Mereka bisa membaca dan menebak gerakanku. Teknologi robot tentu saja sudah jauh lebih maju dibandingkan robot pada abad 21, tetapi mereka tidak memiliki fleksibilitas makhluk hidup. Tentunya mereka memiliki batas dalam pemrograman mereka

"TARGET TERKUNCI"

Semua robot itu menyerangku dengan sinar anti-PSI milik mereka. Aku berusaha menghindar mereka dan membaca gerakan mereka terlebih dahulu

Aku teringat pelajaran pemrograman sub pelajaran A.I dari banyak pelajaran yang aku lakukan di lantai D

Selama 30 detik mereka hanya menyerang dengan sinar tersebut. Aku beradaptasi dengan serangan anti-PSI mereka sambil membaca gerakan mereka. Sudah kuduga, serangan mereka serasi dan terkoordinasi. Setelah 1 menit, mereka langsung mengubah senjata mereka bersamaan. A. I Mereka telah beradaptasi denganku dan merubah mode serangan mereka menjadi jarak dekat. Hal ini merupakan kelebihan kemampuan kognitif A. I. yang pernah aku baca dari buku. Mereka beradaptasi dan bergerak serasi dengan sempurna. Tidak seperti makhluk hidup yang kadang tidak terorganisir

Tetapi aku akan merubah kelebihan itu menjadi kekurangan. Selagi mereka mengganti senjata mereka bersamaan dalam kurang dari satu detik, mereka dalam posisi diam. Aku harus menyerang mereka bersamaan dengan serangan tak terduga oleh sains, yaitu sihir.

"Rasakan ini, Azure Fire Storm"

Di tengah formasi mereka yang teratur aku melompat dan menggunakan sihir api biru destruktif bersifat area of effect (menurut magi)

Sihir Level 4 ini pernah aku gunakan untuk menghabisi pleton monster. Aku tingkatkan intensitasnya agar suhunya bisa melelehkan para robot

"Aku telah mengalahkan seluruh robot yang sebelumnya telah mengalahkan ku, sekarang puji aku."

"Sungguh aku terkejut, mungkin kau bisa, tidak. Kau pastinya bisa melampaui ku dan menjadi Hero dengan kemampuan kelas-S"

"Oh benar, aku belum memperkenalkan diri, namaku Tiara. Aku adalah anak hasil percobaan laboratorium ini. Namaku sebelumnya subjek 71A, tapi itu bukan nama. Dokter-dokter di laboratorium ini *hiks* memperlakukanku *hiks* dengan kejam dan membuatku dalam eksperimen-eksperimen *hiks* yang sangat menyakitkan."

"Begitu ya, aku akan laporkan ini pada polisi dan oknum setempat. Tentunya mereka tidak bisa lari dari jeratan hukum"

"Itu benar, Hero seperti nona yang aku harapkan dari dulu untuk menyelamatkanku. Aku harap para dokter itu mendapatkan keadilan"

"Baiklah, sebagai Hero aku akan memastikan keadilan ditegakkan"

"Terimakasih nona Hero, kau adalah Idolaku. Hero Idolaku *Hiks* Aku sangat bersyukur kau datang"

"*Hush Hush*. Tidak usah menangis, sini aku peluk. Tia...Gadis pemberani ku"

Fyregard memelukku. Aku kemudian menangis, air mataku mengalir pada baju pinknya. Aku merasakan kehangatan dan kelembutan yang belum pernah aku rasakan

Jadi ini rasanya ya memiliki mama

"Ayo kita berjalan, katanya Sidekickmu berada dalam kesulitan. Aku tahu jalannya. Ikuti aku"

"Oh iya, *hiks*. Ayo, kita harus mencari Crown"

Aku kemudian tersenyum. Membersihkan air mata kesedihanku dan menggantinya dengan senyum lebar. Membayangkan masa depan cerah yang aku dapatkan dalam mimpi dan angan-angan, tidak hanya menjadi imajinasi semata. Tetapi menjadi kenyataan

============================

"Luar biasa" Fyregard dalam pikirannya melihat api biru yang masih bersinar terang sambil berjalan

"Aku beri saran sedikit saja, dia tidak hanya mengikuti jurusku yang menghancurkan para robot dan menganalisa kelemahannya, namun juga bersikap tenang dalam ketegangan pertarungan"

Sambil menekankan tombol di Neural-Synchro, Fyregard mengetik pada layar hologram yang hanya bisa dilihat olehnya

"Dr Theresa melaporkan, Subjek 71A telah jauh melampaui batas dan ekspektasi dalam bertahan hidup"

"Dr White menjawab, eksekusi rencana 99"

"....Diterima. Dr Theresa akan melakukan eksekusi rencana 99"

=====================================