Chereads / Little Fairy Witch Tia / Chapter 3 - Malaikat Buatan dan Ksatria Peri

Chapter 3 - Malaikat Buatan dan Ksatria Peri

Aku keluar

Aku akhirnya keluar

Bukan karena diselamatkan [Hero]

Tetapi karena akan menyelamatkan

Layaknya [Hero]

"Huaaa, Hufff. Konsentrasi"

Aku menarik nafas dan menghembuskannya selagi aku kembali ke tempat dimana aku menemukan suara minta tolong itu pertama kali

Aku menutup mata, kemudian mengingat darimana suara itu dengan penuh konsentrasi....

….....

Bunyi alarm yang keras menghalangiku untuk mencari suara itu

Tetapi tidak dengan penglihatanku, aku bisa melihat dibalik tembok. Mataku berfungsi layaknya sinar-X. Walaupun begitu aku tidak bisa melihat dengan jelas benda yang tertutup dinding tebal berlapis-lapis, hanya bayangannya saja

Aku membuka mataku kemudian konsentrasi kepada daerah dimana bekas bunyi samar-samar itu. Aku menemukan seseorang dibalik 3 tembok beton baja dikelilingi oleh 3....makhluk yang aku belum pernah lihat sebelumnya

Aku menghirup nafas

"DOOOONG"

"BLAMMMM"

Kemudian aku memukul tembok beton baja yang menghalangiku. Aku hampir tidak percaya kekuatanku ini, aku selalu takut akan tembok tembok mencekam ini yang rasanya seperti menghalangiku.

Namun tidak lagi

"DOOOONG"

Aku menunggu sampai reruntuhan tembok kedua yang menghalangiku berhenti berjatuhan

Dengan kemampuanku Aku melihat seseorang di dalam. Tingginya lebih kecil sedikit dariku. Bocah sepertiku? Ataukah cebol? Dia berada di dalam ruangan yang sangat besar, setidaknya lebih besar dari ruangan yang pernah aku lihat. Orang itu memegang pisau yang sangat besar dibandingkan tubuhnya. Apakah itu pedang? Sangat primitif sekali. Pada zaman modern ini tidak ada yang pakai pedang. Semua orang memakai senjata tembak atau pisau kecil untuk Close Quarter Combat

Kemudian setelah berdekatan aku mulai melihat 3 bayangan makhluk itu

Aku tahu apa makhluk itu , tetapi seharusnya makhluk itu tidak ada. Aku pernah membaca bahwa belalang membunuh mangsanya dengan memotong dan mencabiknya. Belalang tersebut ada di hadapanku, hanya dihalangi oleh tembok ini. Namun tidak sebesar tanganku, tetapi dua atau tiga kali tinggiku dan sangat lebar.

Aku Takut.....

Aku Takut.....

"Tol...…on...g!"

Suara itu mulai terdengar sirih sekali

Tapi aku sangat takut…..

Keringat dingin mulai bercucuran di sekujur badanku

Aku takut....

Kemudian aku mulai melihat salah satu belalang raksasa itu mengayunkan tangan pisaunya ke kepala anak itu dari belakang

"Wahhhhhhh..."

"DOOOONG"

"BLAMMMM"

Belalang yang akan membunuh anak itu sudah tiada, terkena dampak pukulanku ke dinding beton baja itu.

Aku lompat ke depan anak itu dan meninju salah satu belalang raksasa itu. Kemudian aku melakukannya lagi ke belalang raksasa satunya

"DUARRRR"

"DUARRRR"

Kedua belalang itu terlempar ke ujung ruangan bercahaya dan berdinding putih ini.

Setelah aku lihat seksama….Ruangan ini diisi dengan bangkai belalang raksasa itu. Tidak sampai memenuhi ruangan ini tetapi cukup banyak. Sekitar selusin. Bangkai tersebut memiliki bekas diiris.

Wow, anak ini bisa membunuh sebagian banyak belalang raksasa ini, tetapi sayang dia hampir sukses. Sukses dibunuh

Ya, aku berhasil membunuh 3 belalang dan memukul 3 dinding tebal itu, jadi aku juga hebat

Aku harus kelihatan keren dihadapan anak ini, jika tidak harga diriku bisa hancur. Aku tidak mau kelihatan kalah oleh dia

Aku berbalik untuk melihat kembali anak itu

Wah, lebih menarik dari kekuatannya. dia cantik banget. Rambut pirang putih dan panjangnyaa. Gaya rambutnya juga cantik sekali. Sayangnya ditutupi darah hijau belalang jadi kusut. Pakaiannya adalah seragam militer mirip seperti tokoh dari game yang barusan aku mainin. Lengkap dengan topi militer, dasi, dan rok dengan rompi yang memiliki jumbai putih dengan gaya lolita. Dia agak lebih pendek dari aku sih. Dia banyak mengalami luka irisan. Pastinya dari serangga menakutkan itu. Yang aneh dia punya telinga yang runcing ke ujung telinganya. Dia memiliki [Neural-Synchro] berwarna putih di lehernya

"Ma.....ma...."

"Hmmm...?"

Aku mukan mamamu tahu

"Malaikat….."

EHHHHHHH?

Begitulah dalam hatiku, tapi aku harus jaim di depan gadis hebat tapi lebih pendek dariku ini. Rasa maluku harus aku tutupi

"Terima kasih banyak. Terima kasih banyak. Terima kasih banyak"

"Tidak usah berterima kasih, Hmphh"

Aku mengatakan itu dengan jaim

"Maafkan aku, aku sangat ingin membalas budi, tetapi aku memiliki misi yang harus aku lakukan"

Gadis itu kemudian mengangkat kedua tangannya ke langit seperti memohon kepada langit, berdoa kepada Tuhan

"Oh tongkat penyihir peri, tunjukkan dirimu"

HAHHHH

Memang dia pikir ini dunia sihir? Tongkat penyihir peri? Di dunia yang dipenuhi dengan hukum fisika yang mengatur dunia ini, tidak mungkin ada namanya [Sihir]. Mungkin ada beberapa [Hero] mempunyai kekuatan yang mereka sendiri bilang sihir, tetapi aku masih tidak mempercayainya. Mungkin beberapa luka masuk ke dalam cerebrum pars frontalis gadis ini

Namun semua asumsiku seperti dihancurkan ketika aku melihat cahaya berbentuk bintang diantara tangannya

Tidak tidak tidak. Ini tidak mungkin. Mungkin dia memiliki [PSI] yang bisa melakukan hal seperti itu

Cahaya misterius itu kemudian bergerak

Bergerak ke arahku....

Kemudian secara seketika cahaya bintang kecil yang berwarna kuning itu berubah menjadi biru. Bentuk bintang kecil dari cahaya tersebut berubah dari 2 dimensi menjadi bintang 4 dimensi, layaknya kubus yang menjadi "tesseract" dalam teori matematika.

"Tongkat" itu bereaksi kepadaku

Apa apaan ini? Kalau kayak gini, ini beneran berubah jadi tongkat sihir dong. Ini kan bukan dunia fantasi

"Yang Mulia, tolong dengan segala hormat genggam tongkat itu"

Aku terlalu fokus pada tongkat ini aku tidak memperhatikan gadis yang didepanku mulai berbicara dan menunduk kepadaku

Tunggu dulu? Dia berkata "Yang Mulia"? Itu bukan aku kan? Kan?

Jangan bercanda. Apa-apaan ini

Aku jadi bingung. Aduhhh

Tapi aku merasakan kekuatan yang sangat besar dari "tongkat" ini, mungkinkah aku bisa mendapatkan kekuatan ini?

Namun tanpa aku sadari

*Blashhhh*

Perut gadis itu ditembus oleh tangan belalang itu

"Bleghh"

Gadis cantik itu langsung memuntahkan darah merah segar dari mulutnya

"Ba-Thump"

Jantungku rasanya ingin berhenti. Bagaimana aku tidak sadar? Dengan kekuatanku seharusnya aku bisa mengetahui bahwa salah satu dari belalang sialan itu masih hidup.

"Yang...Mulia..."

Gadis itu diangkat tinggi oleh tangan belalang itu

Kemudian dia terjatuh setelah belalang terkutuk itu melepaskan tangan siletnya

Belalang itu kemudian tidak bergerak lagi.

Gadis itu, dengan cucuran darah dari mulut dan perutnya,

Gadis yang aku tolongi itu langsung tidak bernyawa dihadapanku

Tidak. Tidak. Tidak. TIDAK!

Apakah yang aku lakukan ini sia-sia

Setelah aku kabur dari tabung tidurku dan sampai pada titik ini

Terus setelah ini apa yang terjadi?

Aku Gagal? Gadis ini akan mati?

Aku.....tidak bisa menjadi [Hero] ?

"Apa kau ingin menolongnya?"

Suara itu, suara perempuan yang lembut. Darimana suara itu datang? aku tidak bisa mendeteksinya?

Apakah suara ini langsung ke pikiranku?

"Jika kau ingin menolong bocah itu....Ambillah tongkat ini"

Apakah tongkat ini dapat menolong orang itu?

"Dan ucapkanlah mantra sihir ini"

Apakah hal itu mungkin terjadi?

Dengan melihat kesempatan itu aku menggenggam tongkat itu.

Seketika, bintang 4 dimensi itu mengeluarkan sinar berwarna birunya ke seluruh penjuru. Sampai-sampai cahaya warna putih ruangan luas ini ditutupi oleh warna biru itu.

"Ba-Dum"

Tiba-tiba banyak informasi yang melewati pikiranku

Ughh kepalaku sakit luar biasa

"Hyahhhh"

UWAAAAAAAAAA

Kepalaku dan tubuhku seperti diisi oleh air yang sangat banyak

....

....

Ughhh, aku tidak punya pilihan

Aku harus memilih ini, tidak ada cara lain

"Heal!"

Dengan langsung aku mengutarakan mantra seperti di game dan mengarahkan tongkat aneh ini untuk menyembuhkan gadis itu.

"Whusss"

Cahaya warna biru yang menyebar ke seluruh penjuru sekarang menuju ke gadis tak bernyawa itu. Dengan perlahan-lahan, cahaya-cahaya itu masuk ke dalam gadis itu dan mulai redup

Semua cahaya tersebut kemudian hilang. Semua ruangan ini sekarang gelap. Hanya diterangi cahaya tongkat yang aku pegang

Semua luka yang ada pada perut gadis itu menghilang, hampir tidak ada bekas. Bahkan [Stim-Aid] sebagai teknologi medis terbaru yang bisa menghubungkan luka potong extrimitas masih ada bekasnya

Aku kemudian cek kesadaran gadis itu

"Hey ayo bangun"

Tidak ada respons

"Gadis cantik! ayo bangun! hiks"

masih tidak ada respons

Kemudian aku cek pernafasan dan pergerakan dadanya

Gadis itu mulai bergerak dadanya. Aku bisa mendengar hawa nafasnya pula

Kemudian mata gadis itu mulai terbuka

"Syukurlah...hiks....hiks"

"Yang....Mulia? Apakah kau yang menolongku?"

"Hiks....iya bodoh"

"Yang mulia.....Mohon maaf. Bolehkah aku mengusap tangisanmu?"

"UGHH, AKU TIDAK MENANGIS!"

"Tapi..."

"DIAM...DIAM....DIAM...hiks"

Aku tahu aku menangis, Aku kan orang kuat. Seharusnya aku tidak menangis

================================================================

Luka dan bekas luka seluruh gadis itu telah hilang. Kulit putih dan mulusnya menyinari ruangan yang gelap ini.

"Yang mulia. Kaisarin-ku. Terimakasih atas semuanya. Aku tidak bisa membayar apapun kepada yang mulia kecuali dengan mendedikasikan seluruh jiwa dan ragaku kepada yang mulia"

Gadis berambut putih cantik dengan baju fantasinya yang penuh robekan itu menundukkan tubuhnya dihadapanku sambil memegang pedang yang masih menancap pada sarungnya dengan kedua tangannya secara horizontal. Dia memposisikan pedang itu seperti memberikannya kepadaku, dengan tangan terbuka

"Yang Mulia, aku merasa sangat terhormat bertemu denganmu, penyihir peri baru kita"

…....

"Yang mulia, izinkan aku menjadi ksatriamu yang akan selalu melindungimu"

….....

…....

Gadis cantik ini tanpa rasa malu mengatakan hal itu kepadaku, memangnya dia bermuka tebal apa? Tunggu? Penyihir Peri? Aku? Tidak mungkin. Barusan aku tidak percaya dengan [Sihir]. Dan sekarang kau mengatakan aku adalah penyihir

Upps, Kau juga jaga image-mu. Keluar dengan badan tegak dan kharisma memancar agar kamu tidak dipermalukan

Aku ikuti saja apa yang dia mau. Aku ambil pedangnya dan mengembalikannya kembali

…...

…...

"Maafkan aku yang mulia, aku tidak pantas unt-"

"Oke, mulai sekarang kau adalah bawahanku"

Gadis itu kemudian melihatku dengan ekspresi bingung, kemudian berkaca-kaca

"TERIMA KASIH YANG MULIA, AKU TIDAK AKAN MENGECEWAKANMU. AKU AKAN SELALU MELINDUNGIMU. WAHHHH"

Dia menangis...….Wow

"Sudah, tidak usah menangis. Ayo kita jalan"

"Hiks..Hiks...Huahhhhh....Huffff"

Gadis itu menghisap nafas kemudian menghembuskannya dengan penuh tenaga. Nafas yang dia hirup kelihatannya cukup besar

Setelah mengusak-ngusak mata dengan lengan, gadis itu langsung berdiri tegak seperti tidak ada yang terjadi sebelumnya

"Yang mulia. Tolong, suruhlah ksatria ini."

Dengan senyuman aku menjawab

"Tentu saja. Tujuan kita sangat jelas, kita keluar dari sini"

"Baik yang mulia. Aku, Crown, wakil kapten Ordo Ksatria Peri Imperium Aurora akan bersumpah melayani yang mulia [Penyihir Peri] dan Kaisarin Aurora yang baru sampai dan setelah akhir hayatku"

Apa itu Kekaisaran Peri Aurora ? Apa itu Penyihir Peri? Dan apa itu sihir? Aku pasti akan menanyakan kepada Crown nanti. Yang penting aku telah menolong gadis cantik ini, dan sekarang dia adalah [Sidekick] ku

Kehidupanku sebagai Hero mulai dari sini. Ini adalah awal dari segalanya

Footnote

[Sihir]: Kekuatan para peri dan makhluk sejenis lainnya untuk mem-bypass hukum alam dan mengontrolnya sesuai keinginan pengguna. Kemampuan ini dihitung dari berapa banyak energi yang dikeluarkan dari tubuh, pengetahuan hukum alam, dan pengetahuan mantera sihir

[Sidekick]: Lebih tinggi dari anak buah Hero dan lebih rendah dari partner Hero