Chereads / CINTA DUA DUNIA / Chapter 6 - ISTANA BARU

Chapter 6 - ISTANA BARU

Pelajaran hari ini cukup menyegarkan otakku. Pak Bagas sudah menunggu kami di depan sekolah dan pastinya pak Bagas juga tahu tentang kejadian tadi. Dari kejauhan aku melihat Al duduk di atas motornya, aku berniat menghampiri dia untuk mengucapkan terima kasih, tapi Serena menarikku masuk kedalam mobil. "Ta, ayo masuk. ayahmu sudah menunggu di rumah." aku membatalkan niatku dan segera masuk ke mobil, karena aku tahu jika ayah berada di rumah pak Bagas, pasti ada hal penting yang akan ayah sampaikan.

"pak, ini kita mau kemana? rumah pak Bagas kan tidak lewat jalan ini?" tanyaku penasaran." Kita mau pulang ke rumahnya non Renata dulu, rumah yang di beli sama Raja Dominic. Rumahnya baru selesai direnovasi beberapa hari yang lalu, supaya non Renata nyaman tinggal disana. Nanti kedua anak saya Serena dan Victor yang akan tinggal dan menemani non Renata disana karena raja Dominic tidak bisa menemani anda disaat terang." Rupanya mereka tidak mengantarku pulang ke rumah pak Bagas, melainkan ke rumah yang ayah belikan untukku di perumahan mewah yang lebih elit dari perumahan pak Bagas.

Ayah rupanya sudah mempersiapkan semua kebutuhan ku dengan matang, hanya saja aku masih tidak mengerti, dari sekian banyak kota di Indonesia, kenapa harus di kota ini? karena dari artikel yang aku baca, kota ini adalah kota paling padat se Indonesia bahkan untuk menikmani aroma air atau hutan yang menyegarkan saja butuh waktu yang lama. bahkan untuk makananku saja harus di kemas, aku tidak bisa mencari sendiri darah hewan segar karena kurangnya hutan di sini, kemana-mana selalu jumpa gedung tinggi atau lalu lintas yang padat merayap.

Kami sampai di rumahku, aku sangat menyukai rumah tersebut bahkan ketika baru masuk, rumah ini seperti salah satu istana ayah yang ada di Swiss. Pintu gerbang yang tinggi dan megah, di sisi kiri ada garasi mobil yang besar yang sudah berjejer beberapa mobil mewah milik ayah. dan di sisi kanan ayah membuatkan aku sebuah taman lengkap dengan air terjunnya. di tengah tengah ada bundaran air mancur yang besar. pak Bagas memasukkan mobilnya dan berhenti tepat di depan pintu rumah, pintu rumahnya saja mewah apa lagi isinya yah? Pak Bagas menyerahkan rumahnya kepada aku, kunci rumahnya di design berbeda dengan kunci rumah biasa untuk mencegah hal-hal yang tidak terduga.

Kami melangkah masuk ke rumah dan rumah ini benar-benar seperti replika istana ayah yang paling aku suka di Swiss. Di sisi belakang ada kolam renang besar yang luas dengan pemandangan bukit yang tenang. di sisi kiri ada taman lainnya yang penuh dengan tanaman kesukaan ku. rumah ini terdiri dari 3 lantai. lantai 1 ada beberapa ruang yang menarik perhatianku. ada ruang tamu, ruang musik dan ruang perpustakaan. di lantai 2 ada 1 kamar utama yaitu kamar aku, 2 kamar tidur untuk Serena dan Victor serta 4 kamar tidur lainnya untuk tamu yang saling berhubungan membentuk lingakaran, di lantai 3 ada ruang olahraga, ruang entertain dan beberapa ruang lainnya.

Pak Bagas mengajak aku melihat-lihat kamar di lantai 2, kamar Serena di design warna peach sesuai kesukaannya dengan 1 kamar tidur besar dan tv serta kamar mandi di dalamnya. kamar Victor hampir sama seperti kamar Serena. kami menuju kamar utama, kamarku. pintu kamar ku di design berbeda dengan kamar-kamar yang lainnya. Design kamarku juga berbeda dengan yang lainnya. kamarku ada layar tv yang besar, kamar tidur yang lebih besar dan di design khusus untukku dan juga kamar mandi pribadi yang lebih besar dengan bathtub dan lemari yang besar dan mewah lengkap dengan semua koleksi pakaian dan perhiasan ku, serta koleksi parfum, tas dan sepatu ku pun ada terusun rapi di lemari. kamar ku juga di lengkapi dengan beberapa perlatan yang canggih dan modern. Dan bagian yang paling aku suka adalah teras nya yang menghadap ke bukit.

"Selama Non Renata tinggal disini, Serena dan Victor akan tinggal bersama non Renata, lantai 1 sampai lantai 3 atas bisa di akses oleh manusia, tapi masih ada 2 lantai lagi di bawah untuk para penjaga dan pekerja di rumah ini. mereka adalah manusia tahanan vampir dan ada juga beberapa vampir yang akan menjaga non Renata dan rumah ini. semua kebutuhan non sudah Raja Dominic siapkan jauh sebelum non pindah kemari. Saya titip anak-anak saya disini. walaupun kami hanya manusia biasa, tapi saya percaya kalau Raja Dominic bisa menjaga dan melindungi anak-anak saya. Victor, ayah pulang dulu, kamu jaga adikmu dan Non Renata, kalau adikmu ada salah, beritahu dia baik-baik jangan marahi dia. ayah pulang dulu."

Dengan sedikit berat hati, pak Bagas meniggalkan kedua anaknya di rumahku. aku dan Serena masih terpesona dengan istana yang ayah bangun ini. kami terlalu senang dan berkeliling rumah sementara Victor pergi menemui Franky dan Erica, kepala vampir yang bertugas dan bertanggung jawab di rumah ini. aku dan Serena masih terhanyut dalam suasana norak kami. hingga tanpa sadar, hari sudah mulai malam. setelah mandi kami berkumpul di ruang makan. aku menikmati darahku sementara Serena dan Victor menikmati makanan manusia mereka. setelah makan malam ayah dan bunda datang menemuiku.