Chereads / CINTA DUA DUNIA / Chapter 4 - TUKANG RUSUH

Chapter 4 - TUKANG RUSUH

Pelajaran akan segera di mulai, ini pertama kalinya aku belajar dengan suasana kelas seperti ini, berbeda dengan waktu aku di Swiss, Serena duduk di belakangku dan yang duduk di sebelahku adalah Milly, sekretaris kelas yang kata murid-murid yang lain dia yang paling cerewet dan bawel.

Pelajaran pertama mengenai mekanisme dan sistem sirkulasi darah dalam tubuh, yang ngajar pak Willy, cukup menyenang kan pelajaran pertama ini, karena cara mengajar pak Willy yang cukup nyentrik. Bel istirahat pun berbunyi, dengan wajah dinginnya Airlangga atau yang akrab di sapa AL, menghampiri aku.

"Ini beberapa data yang harus loe isi dan ini majalah sekolah yang isinya tentang sekolah ini, setiap minggu terbit dan semua siswa harus baca" katanya dingin, dengan sedikit senyum aku berterima kasih sama dia.

"Minggu depan ada kegiatan pramuka di puncak, ini formulirnya, semua siswa wajib ikut tanpa terkecuali, setelah loe isi semua data ini, taruh saja di meja gue yang di belakang, lalu cari gue di kantin, ngerti?" katanya sedikit judes. Serena yang dari tadi melihat kelakuan Al, mulai merasa kesal."Bisa gak sih loe sopan sedikit kalau ngomong sama cewek?lagi PMS loe?" sindir Serena.

Aku berusaha menghentikan mereka agar tidak masuk ruang BP di hari pertama sekolah. "Sudah-sudah jangan di lanjutin lagi nanti bisa masuk ruang BP lah, nanti data-datanya gue taruh di meja loe, yuk Ser, kita ke kantin saja". Aku langsung menarik Serina pergi dari ruang kelas untuk menghindari perang dunia ke 3.

Agar tidak di curigai, aku dan Serena pergi ke kantin, kalau Serena sih enak bisa makan apa saja, sedang kan aku, hanya minum 'susu'. Agar tidak ada yang tau, darah yang aku minum di kemas dalam kotak susu dan botol anggur, karena botol anggur di larang di sekolah, maka aku membawa kotak susu. Baru saja mau menikmati makanan ku, tiba-tiba Milly datang menghampiri kami.

"Hai, kita tadi belum sempat kenalan, kenalin nama gue Milly, cewek paling cantik dan paling hits di sekota Jakarta ini." tak lama kemudian datang Reno " Hai, kenalin gue Reno cowok paling ganteng nomor 2 setelah David Beckam di sekolah ini, ya kan my lady?" sapa Reno sambil menggoda Milly. " My lady, My Lady, siapa yang mau jadi Lady loe? dasar muka Landak!".

Sumpah belum pernah aku singgah di negara mana pun jumpa sama manusia seperti mereka. " Btw itu susu apa Ta? Koq gue gak pernah lihat merek susu itu?" seketika aku agak tersedak, takut mereka akan langsung mengetahui identitasku.

"Ini itu pasti susu dari luar negeri lah Mil, orang tulisannya saja pakai bahasa inggris." jawaban asal Reno menyelamatkan aku.

"Renata itu alergi produk, jadi dia cuma bisa minum beberapa produk dari luar negeri, dia juga takut sama darah, tapi paling suka sama laut dan kolam." Serena berusaha menjelaskan kepada mereka tentang kondisi palsu ku agar mereka tidak curiga."Ooooo alergi...., terus loe cuma minum susu saja? gak makan nasi?" celetuk Milly. "Renata tak biasa makan nasi, dan dia juga tidak suka makanan luar karena dia juga punya masalah pencernaan." lagi-lagi Serena menyelamatkan aku. "Kalian walaupun sepupu tapi akrab banget ya, sampai Serena tau semua tentang Renata, bikin gue iri." seru Reno.

Sembari kami mengakrabkan diri, tiba-tiba bel sekolah berbunyi. Setelah ini adalah pelajaran tentang organ tubuh makhluk hidup, yang artinya kita harus ke laboratorium untuk membedah beberapa makhluk hidup. Kami bergegas ke laboratorium, Serena mencegahku untuk masuk kesana karena akan sangat berbahaya. Aku memang seorang vampir yang haus akan darah, tapi aku tidak akan mudah kumat jika melihat darah seperti vampir pada umumnya. Aku meyakinkan Serena kalau aku bisa.